Kalo kita bicara resolusi, maka kita akan berbicara tentang mimpi, keinginan, tujuan, target, atau ambisi yang belum tercapai dan sekarang masih dalam proses pencapaian..
kalo saya, resolusi itu artinya doa yang spesifik. doa kan bukan cuma permintaan kepada tuhan yang dipanjatkan sehabis beribadah, lantas tidak dibuktikan dengan aksi nyata. orang bijak sering bilang "usaha tanpa doa itu sombong, namun doa tanpa usaha itu bohong"
resolusi, kita bebas membuat resolusi apapun sesuai dengan kemauan kita. namun ketika resolusi itu tidak terwujud. haruskah kita marah kepada tuhan ?
baru baru ini teman saya bercerita bahwa selama 2 tahun ini dia membuat resolusi di setiap awal tahun untuk bisa long last dengan pasangan nya. namun, tahun ini, which means tahun ke 3 dia membuat resolusi yang sama, ternyata tidak sesuai seperti tahun yang sudah sudah. hubungan mereka kandas.
sebenarnya banyak sekali resolusi yang (mungkin) ketika di akhir tahun kita evaluate dan masih tidak tercapai, kita bisa mencoba di tahun berikutnya. tapi kalau hubungan ? bagaimana ?
disinilah keikhlasan kita terhadap takdir diuji, apakah kita mau menerima kenyataan dengan prasangka baik kepada tuhan, sang pemilik segalanya. termasuk segala keping cerita dalam hidup kita. atau marah sampai menggugat tuhan atas kejadian yang tidak diinginkan itu.
apapun sikapnya, ikhlas atau tidak kita terhadap takdir. itu kembali kepada kedewasaan kita dan kearifan kita dalam berpikir dan memaknai hidup. saya tidak bilang bahwa kita harus positive thinking. secara gitu ya susah banget mau positive thinking pasca patah hati. tapi, saya menyarankan untuk melihat masalah dengan pendekatan yang lebih real.
dekati masalah yang menimpmu, dan kita akan mendapatkan pembelajaran berharga :)
Surabaya, Jum'at, 14 Juni 2013 11.00 WIB
Love,
Faizah Riffat Ma'rifah Akhsan
kalo saya, resolusi itu artinya doa yang spesifik. doa kan bukan cuma permintaan kepada tuhan yang dipanjatkan sehabis beribadah, lantas tidak dibuktikan dengan aksi nyata. orang bijak sering bilang "usaha tanpa doa itu sombong, namun doa tanpa usaha itu bohong"
resolusi, kita bebas membuat resolusi apapun sesuai dengan kemauan kita. namun ketika resolusi itu tidak terwujud. haruskah kita marah kepada tuhan ?
baru baru ini teman saya bercerita bahwa selama 2 tahun ini dia membuat resolusi di setiap awal tahun untuk bisa long last dengan pasangan nya. namun, tahun ini, which means tahun ke 3 dia membuat resolusi yang sama, ternyata tidak sesuai seperti tahun yang sudah sudah. hubungan mereka kandas.
sebenarnya banyak sekali resolusi yang (mungkin) ketika di akhir tahun kita evaluate dan masih tidak tercapai, kita bisa mencoba di tahun berikutnya. tapi kalau hubungan ? bagaimana ?
disinilah keikhlasan kita terhadap takdir diuji, apakah kita mau menerima kenyataan dengan prasangka baik kepada tuhan, sang pemilik segalanya. termasuk segala keping cerita dalam hidup kita. atau marah sampai menggugat tuhan atas kejadian yang tidak diinginkan itu.
apapun sikapnya, ikhlas atau tidak kita terhadap takdir. itu kembali kepada kedewasaan kita dan kearifan kita dalam berpikir dan memaknai hidup. saya tidak bilang bahwa kita harus positive thinking. secara gitu ya susah banget mau positive thinking pasca patah hati. tapi, saya menyarankan untuk melihat masalah dengan pendekatan yang lebih real.
dekati masalah yang menimpmu, dan kita akan mendapatkan pembelajaran berharga :)
Surabaya, Jum'at, 14 Juni 2013 11.00 WIB
Love,
Faizah Riffat Ma'rifah Akhsan