Dipercaya, Adalah Kebanggaan Tertinggi

By Riffat Akhsan - September 29, 2013

bukan percaya yang ini maksud saya -___-

ada banyak hal yang melatar-belakangi seseorang untuk bangga. bisa karena alamamater universitas, bisa karena posisi dalam pekerjaan, bisa karena profesi, bisa karena tempat kerja, bisa karena tempat tinggal, jenis kendaraan, gadget yang dibawa, punya koneksi banyak, status di masyarakat, prestasi akademik, prestasi, kerja, dll

setiap orang pasti punya satu kebanggaan tertinggi, bisa karena pasangan, bisa karena karir, bisa karena keluarga, bisa anak, bisa harta, dll

bagi saya, kebanggaan tertinggi saya adalah saya menjadi seseorang yang bisa dipercaya.

kenapa ?

bagi seseorang seperti saya yang sangat sulit untuk percaya kepada orang lain, dipercaya oleh orang lain adalah sebuah anugerah.

dipercaya dalam hal ini ga hanya masalah dipercaya untuk menempati suatu posisi pekerjaan, dan hal-hal yang bersifat materi saja.

dipercaya disini adalah kebanggaan saya dipercaya oleh orang tua saya untuk bersekolah jauh dari rumah disaat ada ribuan perempuan sebaya saya menghabiskan masa kecil sampai menikah dalam lingkaran orang tua. orang tua mereka khawatir kalau anaknya jauh, bagi saya itu adalah bentuk tersirat dari sebuah ketidakpercayaan.

orang tua saya percaya, bahwa saya bisa menjaga diri dan kehormatan saya di rantau, meskipun banyak pula perempuan sebaya saya yang sudah terbukti tidak bisa memegang kepercayaan yang sudah diberikan oleh orang tuanya. namun orang tua saya yakin dan percaya bahwa anak gadisnya sudah dewasa untuk memilih memilah dan memutuskan mana yang baik dan mana yang buruk untuk dilakukan. mareka  selalu bilang ke saya "abah umi jauh dari kamu, itu cuma jarak aja. kita selalu ada di hati kamu kak, dengan do'a yang tak pernah putus"

saya bangga bisa dipercaya oleh beberapa sahabat dekat saya untuk menjadi jajaran orang pertama yang mereka cari ketika mereka sedih, ketika mereka mendapat musibah, ketika mereka down,dll

ketika saya berusaha berempati dengan mereka, saya sadar memilih seseorang yang menjadi orang pertama yang saya kabari ketika saya bahagia itu sulit, tapi jauh lebih sulit untuk mencari orang yang pertama saya kabari ketika saya mendapat masalah. mengingat tidak semua orang bisa memahami dan berempati dengan masalah yang saya hadapi.

ada banyak orang yang justru semakin sedih ketika tertimpa masalah  karena salah dalam memilih orang yang dia percaya untuk menceritakan masalahnya. maksud hati pengen berbagi biar beban lebih ringan, kenyataan yang terjadi justru semakin rumit.

jadi bagi saya, kepercayaan itu ibarat pedang bermata dua, jika saya menempatkan pada orang yang tepat, itu akan menjadi anugerah, namun bila saya menempatkan pada orang yang salah, itu akan berubah menjadi musibah.

saya bangga, menjadi seseorang yang bisa dipercaya oleh orang-orang terdekat saya, karena itu berarti, mereka menganggap saya orang yang tepat untuk diberi kepecayaan.

Alhamdulillahirabbil alamin


Surabaya, 29 September 2013,
Best Regards,



F.R. Ma'rifah Akhsan

  • Share:

You Might Also Like

1 comments

  1. izin. kami me-link-kan tulisan ini ke blog kami. Trims.

    ReplyDelete

pembaca yang baik, terima kasih telah berkunjung ke sini. silahkan meninggalkan kritik, saran, pesan, kesan, dan apresiasi untuk saya menulis lebih baik lagi. terima kasih pula untuk tidak nge-Spam di Blog Saya :)