tumben tumben nya saya cerita soal prestasi kayak begini..
jadi ceritanya gini, dalam rangka ikhtiar lulus sertifikasi diving PADI A1 Open Water yang salah satu poin nya mengharuskan saya berenang gaya bebas 200 m tanpa batas waktu atau berenang gaya bebas 300 m dengan bifin dan mask saya rutin latihan renang sama pelatih renang saya, Bu Agus
Bu Agus itu salah satu pelatih cabang olahraga renang KONI Surabaya, sementara suami beliau, Pak Agus adalah pelatih cabang olahraga selam KONI Surabaya. kadang-kadang Bu Agus ke Selam juga, kadang-kadang Pak Agus ke Renang juga...
suatu hari waktu saya latihan, kebetulan ada pak Agus, dan pak Agus bilang gini sama saya "fa, tanggal 17 ada lomba selam memperebutkan piala KONI, liat gih di kolam renang KONI" trus bu Agus bilang "iya fa, biar tau. kamu kan suka sama olahraga selam"...
fyi aja, saya tergila-gila sama olahraga ini.. selam, baik di kolam (with monofin or bifin) saya suka karena saya mendapat ketenangan ketika berada di dalam air, dimana hanya ada saya dan gelembung nafas (saya cuma bisa pake bifin, monofin mahal dan susah banget di cari, cuma atlet aja kali yang niat beli monofin dengan segala ke-rempong-an-nya). kecintaan saya sama selam yang pake scuba adalah yang paling so sweet *halah*, badan sehat dan dapat pemandangan bawah laut yang ga ada di darat. selam juga memungkinkan saya melakukan gerakan-gerakan yang saya yakini kalo saya melakukan di darat saya pasti mengalami cedera serius. tapi saya sadar kok, saya bukan ikan..
akhirnya hari Minggu 17 November 2013 saya turuti saran Pak Agus dan Bu Agus untuk liat lomba selam di KONI di jalan kertajaya. lumayan cuma bayar parkir aja.
saya cukup banyak ngobrol-ngobrol dengan mereka, Alhamdulillah dapat wawasan baru, diantaranya :
- saya sadar ternyata yang namanya berprestasi itu ga cuma soal "bisa kuliah di universitas negeri, jurusan prestise, atau rangking" ada banyak hal yang sebenarnya bisa disebut prestasi, sayang kita aja yg gatau.
- prestasi itu beda sama pencapaian. menurut saya prestasi itu hubungan nya dengan persaingan, atau sesuatu yang ga semua orang bisa melakukan itu sementara pencapaian hubungannya dengan aktualisasi diri. contoh pencapaian : IPK tinggi contoh prestasi : menang kerjurda cabor selam
- sombong karena "berprestasi" itu ga banget
- ada banyak hal amazing yg ga bisa diliat kalo kita cuma menerapkan prestasi hanya berdasarkan akademik, ada salah satu atlet yang dia bisa beli mobil pake uangnya sendiri karena dia udah tembus sampe SEA Games cabor selam, ada pula teman saya sudah pernah scuba diving di samudra Atlantik, ada juga teman saya yang lain yang sudah punya sertifikat PADI Rescue Diver yang artinya, seandainya dia kebetulan di tengah laut trus ada evakuasi kapal misalnya. dia bisa membantu Tim SAR. menurut saya..... ini prestasi yang jauuuuuuh lebih mengagumkan dari sekedar cerita ke orang-orang kita bekerja di perusaan bonafide atau diterima di jurusan favorit di kampus paling diinginkan se-Indonesia. bukan saya bilang mereka tidak berprestasi, tapi menurut saya menjadi "berbeda" itu menyenangkan.
- ambisi itu harus ada batasnya, pada dasarnya nanti takdir yang akan menentukan, seperti salah satu atlet selam teman saya, Arya. dia bilang gini ke saya "aku berusaha mbak rifa, tapi aku tau rezeki itu sudah diatur Allah, kalo emang rezeki aku juara. insya Allah ga akan pernah ketuker"
segini dulu postingan saya, terima kasih sudah mau membaca.
Surabaya, 27 November 2013
Riffat Akhsan
2 comments
Berprestasi harus diimbangi dengan kerendah hatian dan humble ya ^^
ReplyDeleteexactly.. prestasi itu bisa membuat kita semakin terhormat tapi bisa juga membuat kita semakin terhina :) terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar :)
Deletepembaca yang baik, terima kasih telah berkunjung ke sini. silahkan meninggalkan kritik, saran, pesan, kesan, dan apresiasi untuk saya menulis lebih baik lagi. terima kasih pula untuk tidak nge-Spam di Blog Saya :)