Life Is Like a Parabola Graph

By Riffat Akhsan - November 02, 2013

i told you before that i'll write honestly and try to share what i fell to this as a part of self therapy.

today i realize that life is like parabola graph, maybe when i and you was at senior high school for science spesification this sub bab get million haters on physics subject.


saya pun begitu, sub bab gerak parabola yang biasanya digambarkan melalui bentuk grafik ini sangat memusingkan saya, karena setiap waktu, kecepatan dan posisi benda berubah, ada waktu maksimum, tinggi maksimum, dll belum lagi posisi benda yang harus ditinjau lewat arah horizontal dan vertikal.



tapi sekarang saya sadar, hidup itu begitu......

ketika kita menjalani salah satu aspek kehidupan, apapun itu sebenarnya kita berada di posisi benda dalam gerak parabola, kita harus meninjau dari sisi vertikal (pencapaian) dan horizontal (lingkungan).

begitupun dengan perasaan, saya merasakan ketertarikan, minat, semangat, yang sangat tinggi terhadap suatu hal, tapi ketika itu sudah mencapai puncak, semua perasaan hati itu akan meredup, terus meredup dan lama-lama hilang.

ketika kita ingin mengulangi lagi, terkadang tuhan tidak memberi kita kesempatan lagi.

hubungan pertemanan, sahabat, pasangan, karier, kehidupan, sosial, dll semua membentuk grafik ini, jika berulang dan fluktuatif, yah berarti kita masih diberi kesempatan tersebut.

life is like parabola graphs, there are phase which you'll back to ground, is it get repetation or not, well see the destiny.

say thanks to GOD for today, this hour, minute and second, because this moment never had repetation.

Alhamdulillahi rabbil Alamin





Surabaya, 2 oktober 2013



Riffat Akhsan

  • Share:

You Might Also Like

0 comments

pembaca yang baik, terima kasih telah berkunjung ke sini. silahkan meninggalkan kritik, saran, pesan, kesan, dan apresiasi untuk saya menulis lebih baik lagi. terima kasih pula untuk tidak nge-Spam di Blog Saya :)