saya pernah bertemu dengan seseorang yang dengan jumawanya memusuhi masa lalu pasangannya. naif. pikir saya. menurut saya, dalam perjalanan romansa seseorang, pasti pernah ada sesosok pengisi hati dia sebelum bertemu kita. seseorang yang menjadi sebab dari binar mata dan senyum penuh bahagia.
sampai suatu kali saya mengetahui bahwa pasangan saya pernah mencintai seseorang sedalam yang dia bisa selama kurang lebih lima tahun sebelum dia bertemu saya.
bagaimana perasaan saya ? sakit, jelas. mungkin cemburu lebih tepat untuk menggambarkan perasaan saya ketika itu.
lantas saya berpikir, kalau memang pernah ada perempuan lain di masa lalunya, saya bisa apa ?
apa saya harus bersikap frontal dengan menuntut dia menghapus semua kenangan tentang perempuan itu ? hai, saya bukan tuhan yang bisa menghapus memori seseorang tentang seseorang lainnya. lagipula saya yakin pasangan saya cukup dewasa dalam berkomitmen, tentang siapa di masa lalu, dan siapa di masa sekarang yang kita sama sama berdoa juga berlanjut sampai masa depan.
dari perempuan itu saya belajar satu hal,
tentang keikhlasan.
saya harus ikhlas, dia pernah bersama orang lain. seandainya ketika itu dia bertemu saya mungkin cerita kita tidak seperti sekarang.
apa saya harus khawatir dia masih memiliki perasaan dengan perempuan itu ? saya rasa tidak, kenapa ? karena itu masalah keyakinan.
well keyakinan memang tidak ada tolak ukurnya dan keyakinan juga tidak bisa dilogikakan.
sampai akhirnya saya berkesimpulan bahwa,
#RePost
0 comments
pembaca yang baik, terima kasih telah berkunjung ke sini. silahkan meninggalkan kritik, saran, pesan, kesan, dan apresiasi untuk saya menulis lebih baik lagi. terima kasih pula untuk tidak nge-Spam di Blog Saya :)