suatu hari di bulan November 2014. Rusma mengajak saya ke festival kebudayaan Jepang yang diadakan satu tahun sekali dan merupakan acara akbar jurusan Bahasa Jepang salah satu universitas negeri di Surabaya.
saya yang bukan pecinta anime, J-Pop, dan kebudayaan Jepang pun malas ikut ketika Rusma mengajak saya.
tapi atas solidaritas saudara kembar, akhirnya ikutlah saya ke acara tersebut.
acara tersebut berlangsung sangat meriah dan semarak. terlihat dari mereka mereka yang berkostum ala ala tokoh anime idola mereka, kata Rusma itu namanya cosplay.
ada juga sekelompok remaja remaja yang baru memasuki masa puber berdandan ala ala idol grup berjumlah 48 orang (atau lebih ? ) yang belakangan saya tau mereka mengikuti salah satu lomba yang menjadi bagian dari rangkaian acara festival Jepang tersebut.
di sudut acara, ada pohon bambu yang digantungi kertas warna - warni dan berisi tulisan tulisan. kata Rusma waktu saya tanya itu pohon harapan.
saya lalu disuruh Rusma untuk menulis harapan saya dan mengikatnya pada salah satu ranting pohon bambu tersebut.
saya hanya tertawa mendengar ajakannya, sejak kapan harapan digantung ? bukannya lebih baik ditulis di agenda pribadi sambil terus diucapkan sebagai doa ?
tapi melihat Rusma yang mengambil kertas dan pulpen yang disediakan, menuliskan harapannya, kemudian mengikatkan pada salah satu ranting pohon bambu tersebut dan kemudian "harapan" itu menggantung dan tertiup angin saya jadi terpikir dan mencobanya.
saya tidak menuliskan "harapan" saya, saya hanya menuliskan keinginan pertama yang terpikir oleh otak saya ketika memegang pulpen dan kemudian menuliskannya. entah, bisa jadi itu harapan terdalam saya.
saya menulis, mengikat pada ranting pohon bambu, dan melihat "harapan" saya menggantung dan tertiup angin bersama "harapan-harapan" yang lain.
saya kemudian berdiri agak lama di depan pohon harapan itu dan melihat angin meniup harapan saya kesana kemari.
kemudian saya sadar,
harapan itu harus tumbuh, berkembang, dan menjadi kenyataan.
seperti halnya pohon yang terus hidup, tumbuh, berkembang, dan memberikan manfaat bagi sekitarnya, harapan pun begitu.
menyenangkan ketika membayangkan harapan saya mulai dibukakan jalannya oleh tuhan, dengan doa, waktu, usaha, kerja keras, dan semangat, lambat laun harapan itu akan pelan-pelan bertransformasi menjadi kenyataan.
karena, harapan yang tidak tumbuh, berkembang, dan menjadi kenyataan bukanlah harapan, tetapi hanyalah sebatas angan.
harapan membawa saya pada hal - hal yang tidak pernah saya bayangkan bahwa saya akan mengalaminya.
harapan membuat saya termotivasi untuk menjadi lebih baik.
dan harapan, menuntun saya pada cinta.
peluk harapanmu, kawal dia untuk terus tumbuh dan berkembang menjadi kenyataan.
Surabaya, 28 November 2014
Rifa Akhsan
NB : Photos By Rusma Akhsan
2 comments
Bermanfaat artikelnya :))
ReplyDelete-www.fkrimaulana.blogspot.com-
terima kasih fikri sudah mau berkunjung :))
Deletepembaca yang baik, terima kasih telah berkunjung ke sini. silahkan meninggalkan kritik, saran, pesan, kesan, dan apresiasi untuk saya menulis lebih baik lagi. terima kasih pula untuk tidak nge-Spam di Blog Saya :)