Mengenal Proses Fabrikasi Baja
"mbak Rifa, jadi orang teknik sipil enak ya, uangnya banyak. baja yang cuma gitu aja mahal banget. pantas uangnya banyak mobilnya bagus"
"bapak sudah tau proses fabrikasi baja ?" tanya saya.
"ya gitu gitu aja sih mbak fabrikasi itu, di pabrik. orang proyek itu gitu ya semua material di dokumen penawaran harganya mahal mahal diatas harga pasar. trus proyeknya ada terus jadi nggak khawatir kehilangan pekerjaan."
BAPAK PERLU SAYA FABRIKASI OTAKNYA BIAR NGOMONGNYA AGAK HALUSAN DIKIT ? *ucap saya dalam hati*
memang saya akui semua bahan bangunan teknik sipil mengandung mahal karena beberapa dari mereka melalui proses yang panjang dan mahal. seperti baja dan printilan printilan pekerjaan arsitektur.
memang dunia proyek terlihat sebagai dunia bergelimang uang, padahal sebenarnya ya nggak juga. dalam proyek kami harus modal duluan sebelum jasa kami dibayar oleh pemilik proyek berdasarkan perhitungan opname dan progress pekerjaan. tidak jarang beberapa pelaksana proyek lebih rela menghentikan proyek di tengah proses dan terpaksa masuk daftar hitam karena terus merugi yang disebabkan oleh fluktuasi harga pasar yang jauh dari angka penawaran ketika tender. konstruksi memang high risk high return. untung makan ayam, rugi makan nasi sama garam. kalau tepat dengan perhitungan ya bisa beli beli aset. kalau rugi ya harus jual jual aset.
kenapa saya jadi curhat soal kehidupan proyek yah ?
oke, lanjut bahas fabrikasi baja.
tak kenal maka tak sayang, tak sayang belum tentu tak cinta. ungkapan inilah yang membungkam seseorang untuk hati hati dalam berkata dan meminimalisir prasangka buruk. di postingan kali ini saya ajak pembaca sekalian mengenal proses fabrikasi baja dari kacamata pelaku teknik sipil yang harus selalu belajar.
fabrikasi itu apa ? fabrikasi versi saya adalah proses "penggodokan" baja mulai dari berwujud baja utuh lonjoran sampai akhirnya keluar menjadi lempengan lempengan plat komponen dengan ketepatan perhitungan yang bisa dipertanggungjawabkan kualitasnya.
fabrikasi bertujuan untuk memudahkan pelaksanaan dalam mendirikan suatu komponen dalam gambar kerja. proses ini melibatkan api dan las dalam setiap stepnya.
proses fabrikasi dilakukan setelah perhitungan analisa struktur berdasarkan distribusi gaya (momen, lintang, normal) sudah selesai dilakukan dan sudah keluar desain struktur baja.
sebenarnya hanya ada tiga proses besar dalam fabrikasi baja, yaitu pemotongan, trial dan finishing.
1. Pemotongan
proses ini dimulai dari baja utuh lonjoran dipotong sesuai dengan MAAAL (cetakan) ada dua cara dalam proses pemotongan ini.yaitu cara otomatis dan cara manual.
yang pertama adalah pemotongan secara otomatis dengan metode CNC. jadi dengan metode ini data dengan format NC file kita masukkan maka akan keluar output berupa koordinat X dan Y dan secara otomatis membentuk Cutting Plan (rencana potongan) kemudian baja langsung bisa terpotong.
kedua adalah pemotongan secara manual. proses ini mengacu pada gambar shop drawing (biasanya digambar dengan bantuan software AutoCad) tiap komponen struktur, disana digambarkan secara detail untuk jarak antar lubang, bentuk profil, dan panjang serta lebar komponen. setelah itu baja dipanaskan untuk bisa melebur dan memudahkan untuk membuat lubang, kemudian dilas untuk disesuaikan dengan gambar shop drawing.
selama proses pemotongan, selalu dilakukan pengecekan terhadap komponen struktur yang sedang difabrikasi
2. Trial
proses ini adalah proses pengecekan kembali baja terhadap fatal error dengan mensimulasikan struktur komponen baja tersebut untuk mengetahui kendala eksekusi di lapangan. termasuk pengecekan tentang panjang keseluruhan komponen struktur baja, panjang potongan, jarang antar lubang, dan diameter lubang. dan kembali dilakukan perhitungan analisa struktur juga perhitungan desain struktur. jika tidak memenuhi persyaratan. maka baja harus dilebur kembali dan mengulang proses nomor 1. jika sudah memenuhi persyaratan. bisa lanjut ke proses berikutnya.
3. Finishing
ini adalah proses "mempercantik" si baja. setidaknya ada tiga tahap dalam proses finishing ini. pertama baja dilapisi dengan zincromate (cat dasar khusus baja, seperti plamir dalam pekerjaan bangunan sipil) kedua painting bajanya "digambar" maksudnya adalah dicat dengan beberapa warna berbeda untuk memudahkan ereksi (pemasangan) di lapangan. terakhir baja dilapisi many untuk menghindarkan dari korosi.
jadi cukup lama dan rumit kan fabrikasi baja itu ?
sekian dulu postingan saya yang "agak" serius ini :)))
btw terima kasih banyak untuk Fairus, tenaga ahli struktur baja sekaligus partner in crime saya untuk HAMPIR semua mata kuliah hahaha *smirk*
fotonya gagal saya putar dan biar kalian agak agak nggak fokus saya muka kucel saya |
Surabaya, 5 Juni 2015
Rifa Akhsan
0 comments
pembaca yang baik, terima kasih telah berkunjung ke sini. silahkan meninggalkan kritik, saran, pesan, kesan, dan apresiasi untuk saya menulis lebih baik lagi. terima kasih pula untuk tidak nge-Spam di Blog Saya :)