Mengkaji Arti Filosofis Mental Baja Berdasarkan Analisa Struktur Baja
"milikilah mental setangguh baja, jangan bermental lembek layaknya tempe. kita butuh manusia manusia bermental baja untuk menghadapi tantangan global"
adalah salah satu ungkapan ala ala motivator dalam beberapa materi pendidikan karakter yang membakar semangat para pesertanya untuk tidak mudah putus asa dan tetap semangat.
memangnya baja itu setangguh apa ?
pertanyaan bodoh saya setiap menghadiri atau membaca tulisan tulisan tentang pembentukan mental dan pendidikan karakter. ya, mungkin saya dan para pembaca seringkali tidak dijelaskan sebenarnya seberapa hebat sih material baja itu sampai dianalogikan untuk perumpamaan pembakar semangat ?
hampir dua tahun saya bergelut di dunia teknik sipil sebagai seorang akademisi, mahasiswa maksudnya. dan ada beberapa sifat dan perilaku baja yang membuat saya takjub dengan ketangguhan material ini. semakin saya belajar, semakin saya takjub.
saya jadi berpikir apa jangan jangan pencetus ungkapan "milikilah mental setangguh baja" adalah seorang insinyur teknik sipil dengan spesialisasi kontruksi baja.
ada beberapa catatan saya tentang baja, yang kalau dimaknai lebih dalam mungkin pembaca bisa paham kenapa saya begitu mengagumi material ini
sebelumnya saya pernah menulis tentang proses fabrikasi baja yang melibatkan proses panjang nan mahal dengan selalu melibatkan api, las, dan alat alat potong yang pastinya tajam, dari sana saya harapkan sudah ada gambaran betapa tangguh baja itu. namun di postingan kali ini saya mencoba memahami karakter baja dengan sudut pandang filosofis seorang mahasiswa semester 4 teknik sipil.
1. baja itu keras, tapi lentur.
![]() |
Sumber Gambar |
saya bukan seseorang bermental baja, saya hanya berusaha memiliki mental setangguh baja.
0 comments
pembaca yang baik, terima kasih telah berkunjung ke sini. silahkan meninggalkan kritik, saran, pesan, kesan, dan apresiasi untuk saya menulis lebih baik lagi. terima kasih pula untuk tidak nge-Spam di Blog Saya :)