Cafe Alam Pondok Jati, Warna Baru Dunia Kongkow Kota Bontang

By Riffat Akhsan - July 22, 2015


sebagai anak Bontang asli yang cuma ada di Bontang kalau libur sekolah dan kuliah  saya ini termasuk kategori anak rumahan, nggak biasa nongkrong atau bahasa elite nya kongkow. saya ini nggak ngerti ngerti banget tempat tempat ngeheits di Bontang. saya taunya cuma Bontang Kuala sama Koperasi PKT soalnya mengandung unsur makanan enak.


kehidupan saya di Bontang juga seputar rumah kantor rumah kantor aja, gila cupu amat ya saya .___.


trus suatu kali di siang hari waktu kepala saya ngebul gambar sama progress report, sambil ditemani kopi dingin bikinan sendiri dengan dukungan dispenser kantor anak kantor cerita cerita trus bilang ke saya ada cafe baru di belakang kantor.


eh seriusan ? jadilah sore saya coba ke sana, waktu itu cafenya lagi sepi, karena letaknya yang berdekatan dengan mushola. maka cafe ini break sampai kelar isya. break maksudnya adalah kami dilarang rame selama jam tersebut, bukan break tutup atau istirahat. begitu penjelasan pengelola cafe ke saya.

saya sempat bertemu dan ngobrol dengan owner cafe ini, beliau cerita ke saya bahwa pada awalnya cafe ini hanya sebagai bentuk aktualisasi diri dari si owner, dan penggunaannya pun bersifat pribadi, karena banyak yang mampir ke tempat ini dan minta izin untuk foto (karena tempat ini instagram-able. sumpah) kemudian si owner berpikir untuk mengkomersilkan tempat ini. sepertinya cerita ini cukup menjelaskan kenapa cafe ini berlokasi di daerah perumahan. kebetulan si owner adalah pecinta aliran arsitektur etnik klasik garis keras. beliau bercerita pada saya bahwa pada akhirnya, alam tetap menjadi tempat kembali untuk menyegarkan pikiran.



Cafe Alam Pondok Jati, begitulah nama dari cafe ini. tidak heran, memang semua struktur kayu bagunan yang ada di cafe ini berasal dari kayu jati, kecuali pondasinya yang berasal dari akar kayu ulin. menurut si owner, unsur konstruksi kayu tetap memiliki pesonanya sendiri di tengah inovasi modern yang banyak mengedepankan unsur kaca dan unsur material sintetis. si owner begitu menguasai seluk beluk konstruksi karena beliau adalah seorang sarjana teknik sipil kayak saya  yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di dunia konstruksi *kemudian pembicaraan saya merembet tentang pengalaman mistis selama di proyek* oke lupakan.


hutan jati di Kota Bontang teramat langka, karena struktur tanah Kota Bontang sebenarnya tidak cocok untuk tanaman jati tumbuh dan berkembang itulah kenapa cafe ini menjadi positioning di mata saya.

unsur tradisional yang kuat sangat kental di Cafe ini, empek empek telor dan segelas teh tarik menemani perjalanan saya dibawa kembali berpuluh puluh tahun kebelakang tanpa ada mantan  satu hal yang membuat saya tetap merasa ini 2015 adalah adanya akses wifi dengan kecepatan yang membuat saya takjub dan colokan di setiap meja yang menjadi penanda bahwa cafe ini tidak melupakan kemajuan teknologi dalam perkembangannya.


nyaman memang harus di taman, saya rasa kalimat itulah yang sanggup menggambarkan perasaan saya ketika di sini. gemerisik daun jati yang bergesekan tertiup angin dan harmoni indah suara gemericik air yang berasal dari air mancur di pinggir kolam memberikan musik yang lebih berkelas untuk saya dibandingkan kebanyakan cafe di Bontang yang menghadirkan live musik dengan mendendangkan lagu patah hati tiada henti.



cafe alam pondok jati sukses menghadirkan isyarat untuk saya, bahwa sebenarnya alam sering menunjukkan analogi yang mengarah pada solusi atas masalah umat manusia. daun jati misalnya, daun jati yang berukuran besar dan saling bergesekan dalam satu ranting sebenarnya sudah cukup menganalogikan bahwa gesekan antar sesama manusia itu lumrah adanya. manusia butuh untuk diam dan mendengar suara alam, bahwa kita hidup dalam puasaran kompleks ciptaan tuhan yang mana tidak selalu kita yang menjadi pusat semesta.


pekerjaan yang menumpuk, target yang mencekik, dan permasalahan antar manusia di kantor yang saya alami sejenak hilang dari pandangan sempit saya, berada di cafe ini membuat saya merasa rileks dan akhirnya bisa melihat persoalan dengan lebih jernih.


ada damai tersendiri ketika waktu saya "bersama" dengan alam saya sudahi, ada ringan yang terasa ketika kaki ini melangkah keluar dari Cafe ini, Cafe Alam Pondok jadi telah memberi hadiah istimewa pada saya dalam setiap sentuhan propertinya : kedamaian hati.


Cafe Alam Pondok Jati beralamat di Jalan Bulutangkis, kamu bisa mencapainya dengan masuk melalui pintu gerbang komplek perumahan bontang permai, di samping mushala Baitul Quddus belok kiri, dari mushala lokasi cafe ini sudah terlihat. buka mulai pukul 9 pagi sampai pukul 11 malam.


untuk anak yang kuper dalam dunia per-kongkow-an cafe ini memberikan warna tersendiri dalam pandangan saya yang lebih banyak menghabiskan harinya dalam setahun di Surabaya.



Bontang, 22 Juli 2015





Rifa Akhsan, yang harusnya hari ini udah masuk kantor tapi minta perpanjangan libur ke bosnya

  • Share:

You Might Also Like

0 comments

pembaca yang baik, terima kasih telah berkunjung ke sini. silahkan meninggalkan kritik, saran, pesan, kesan, dan apresiasi untuk saya menulis lebih baik lagi. terima kasih pula untuk tidak nge-Spam di Blog Saya :)