Bursa Freelancer dan Bayaran yang Miris

By Riffat Akhsan - December 04, 2015

Sumber Gambar

dari saya mengenal internet sampai sekarang, saya selalu terobsesi untuk menjadi internet marketer. sebagai mana yang ditulis di artikel ini pekerjaan sebagai internet marketer menempati salah satu dari lima pekerjaan termahal di dunia.

kemudian saya mendapat kesempatan bekerja di perusahaan media agency ini, bisa dibilang menjadi internet marketer adalah alter ego saya dari kehidupan konstruksi yang melelahkan dan (terkadang) memuakkan.

menjadi internet marketer bisa dilakukan secara freelance ataupun dengan cara bergabung di suatu perusahaan seperti saya. kebetulan perusahaan saya memiliki jam kantor mulai jam 10 pagi dan kami mulai bekerja setelah jam makan siang, kemudian pekerjaan datang bak air bah dan semakin chaos ketika ada brief turun dari langit setelah jam lima sore yang menyebabkan saya pulang kuliah harus lembur sampe pagi untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, meskipun tidak harus selalu berada di kantor.

bekerja sebagai internet marketer dalam era ledakan digital seperti sekarang ini begitu menyenangkan, penghasilan tinggi (bahkan salah satu rekanan saya memiliki penghasilan milyaran rupiah), jam kerja yang suka suka gue (karena tidak terikat jam kantor), bisa bekerja dimana saja selama ada koneksi internet (nggak harus di kantor). (meskipun deadline yang kadang terlalu mepet dan kecerewetan klien yang sering membuat para internet marketer harus menegak obat sakit kepala serta minum obat insomnia setelah tiga hari lembur.)

beberapa internet marketer lebih nyaman untuk bekerja sebagai freelance dibandingkan bergabung di perusahaan karena terkadang ada sandungan berupa etika kerja yang agak sungkan menerima order pekerjaan secara direct (tidak melalui kantor).

pekerjaan para internet marketer sangat beragam, seperti content writer, admin social media, copywriter, infographic maker, SEO specialist, web developer, social media specialist, youtube specialist, etc

pekerjaan pekerjaan di atas tidak menuntut sebuah kualifikasi pendidikan khusus, lulusan mana saja bisa berprofesi sebagai internet marketer asalkan ulet, memiliki dedikasi, tepat waktu dan mampu memberikan hasil sesuai ekspektasi.

ada beberapa bursa freelancer di jagat digital, seperti www.sribulancer.com dan www.freelancer.com prinsipnya sederhana, ada tawaran pekerjaan, dan anda bisa melamar untuk posisi tersebut, disebutkan pula persyaratan dan periode waktu kerja serta bayaran yang diberikan. if you have a good competency and a bit luck, then you are the lucky person who occupcy the position.

namun ada hal yang saya perhatikan dalam bursa freelancer ini : bayaran yang miris.

saya bukan desperate people yang menuntut gaji tinggi pada satu institusi, saya memiliki pekerjaan yang alhamdulillah memberikan jalan rezeki pada saya. namun kadang saya berempati pada para internet marketer yang terpaksa harus menerima pekerjaan dengan bayaran yang susah dinego seperti itu. (mereka bilang ke saya, "meskipun agak nyekek itu juga uang fat...")

kadang pengguna jasa itu curang, duit ondel ondel mintanya patung liberty. itu pula yang membuat mereka tidak kunjung mendapatkan pelamar untuk posisi yang mereka tawarkan.

jujur saya memiliki akun di website website tersebut untuk mengetahui "pasaran" harga dari jasa yang ditawarkan para internet marketer sekalian untuk ancang ancang mengumpulkan kandidat freelancer untuk beberapa posisi yang kami butuhkan di project project kedepan.

kalau project project yang berhubungan dengan web dan apps developing memang harga dari jasa yang diberikan sudah sesuai dengan kesulitan yang dihadapi, kalau pekerjaan yang berhubungan dengan desain akan lebih baik kalau harga dinaikin seratus dua ratus ribu untuk membuat pekerjaan itu lebih diminati para freelancer. 

yang miris ada pada posisi content writer, saya tidak mengerti di mana logika pengguna jasa content writer tersebut : untuk 100 artikel minimal 550 kata mereka (pengguna jasa) hanya memberi bayaran sebesar lima ratus ribu rupiah saja. bayangkan, lima ratus ribu rupiah. sekedar informasi, dalam situs bursa freelancer, para freelancer hanya menerima biaya sekitar 87% dari nilai yang tertera. ini dikarenakan ada potongan 10% untuk situs bursa freelancer (sebagai mediator) dan 3% untuk biaya administrasi.

kalau saja lima ratus ribu rupiah tersebut dibagi 100 (artikel). maka satu artikel minimal 550 kata tersebut hanya bernilai lima ribu rupiah. ketika dipotong biaya administrasi dan potongan dari situs bursa freelancer, maka harga yang dibayarkan tiap artikel adalah sebesar 4.350 IDR. bahkan untuk membayar paketan internet saja uang segitu tidak cukup
  
hal hal seperti itu banyak sekali di situs bursa freelancer, miris rasanya sebuah artikel yang harus dibuat dengan full mood, tenaga, pikiran, dan koneksi internet hanya dibayar dengan harga yang sangat murah. 

para pengguna jasa seperti ini yang sering sekali mengeluh para pemilik jasa "jual mahal" ketika posisi yang mereka tawarkan menjadi last choice dari para freelancer. bukan kita pak yang jual mahal, anda yang tidak bisa menghargai....

semoga ini menjadi renungan untuk para pengguna jasa freelancer professional. amin.





Surabaya, 4 Desember 2015




Riffat Akhsan

  • Share:

You Might Also Like

4 comments

  1. Baca tulisan ini, kok rasanya ikutan marah juga. 500 kata itu butuh mood yg luar biasa udah gitu cuma dibayar Rp 4.500,- ahhhh gimana gitu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. begitulah, kadang pengguna jasa itu nggak punya hati.

      Delete
  2. Akhirnya aku ne,u juga tulisan yang mengupas pekerjaan internet marketer..yaiyy!

    Bayaran Rp 4,5k untuk artikel itu terlalu rendah. Karena artikelnya jauh lebih bernilai daripada itu. Biar aku jelaskan:

    Semenjak aku endorse produk, aku jadi ngerti bahwa setiap kalimat yang aku tulis untuk mempromosikan itu sesungguhnya mengandung nilai pemasaran bagi sang produk. Nilai itu sama dengan nilai yang diberikan oleh biro iklan yang memasang iklan-iklan klien mereka di majalah, televisi, baliho, dan lain-lainnya. Padahal kalau kita memasang iklan di baliho kan bayarannya bisa sampai jutaan rupiah, kenapa artikel yang dituliskan seorang copywriter cuma dihargai Rp 4,5k? Orang belum tentu lho mau beli produk hanya dengan memandang iklan besar di pinggir jalan yang cuma sebaris kata yang belum tentu nancep di pikiran, tapi orang bisa membeli produk hanya gara-gara membaca sebuah artikel berisi 500 kata.

    Aku rasa kuncinya di penyedia jasanya, yaitu internet marketer sendiri. Kalau marketer merasa jasanya bernilai tinggi, tetapkan bayaran yang pantas menurutnya dan jangan coba-coba turunkan harga! Kalau kliennya merasa harga jasa tersebut terlalu mahal, ya sudah..berarti produk jasa itu memang bukan dirancang menurut kebutuhan si klien. Tapi kalau kliennya merasa butuh jasa internet marketing, maka ia akan kejar si internet marketer meskipun si marketer pasang harga milyaran sekalipun. Dan selanjutnya tinggal urusan si marketer mau menentukan harga jual berapa untuk menghadapi kompetitor (bukan menghadapi klien).

    Tidak semua jasa dibikin untuk semua konsumen. Dengan demikian tidak semua konsumen perlu dibidik sebagai target pasar oleh sang marketer.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kadan susah kalau udah urusan sama orang orang yang tidak bisa menghargai dirinya sendiri dan orang lain

      Delete

pembaca yang baik, terima kasih telah berkunjung ke sini. silahkan meninggalkan kritik, saran, pesan, kesan, dan apresiasi untuk saya menulis lebih baik lagi. terima kasih pula untuk tidak nge-Spam di Blog Saya :)