Cerita Kehilangan Dompet Se-isinya

By Riffat Akhsan - January 03, 2018


mumpung masih fresh di ingatan, saya mau cerita tentang saya yang kehilangan dompet beserta isinya. terima kasih tuhan yang waktu itu mentakdirkan dompet itu hilang dalam posisi uangnya nggak ada karena entah ada firasat atau gimana, beberapa hari sebelum dompet saya hilang saya titip uang ke sodara kembar saya. ATM di dalam dompet juga kebetulan dalam keadaan cuma ada saldo mengendap (karena lagi lagi sebelum dompet saya hilang saya bilang ke abah untuk kirim uang ke saya lewat rekening sodara kembar saya aja).

dari segi finansial saya nggak rugi sama sekali, dari segi dokumen penting saya rugi besar.

okeh, mari kita mulai petualangan saya "mengisi" kembali dompet yang baru.



1. mengumpulkan semua bukti fisik dan ngeprint semua bukti digital mengenai identitas diri saya sebagai bahan bikin laporan kehilangan.

disinilah salahnya saya, fotocopy KTP, SIM, dan lain lain yang harusnya bisa dipake nge klaim identitas saya lebih jauh saya satukan semua dalam dompet dan tidak saya buat versi digital.

jadi saran saya ; jangan simpan copy an identitas diri di dalam satu tempat. apalagi dompet. simpanlah di file folder yang biasa buat nyimpen ijazah, paspor, dll itu.

karena saya cuma menyimpan copy an dokumen di file folder saya seadanya dan nggak punya bukti digital, dalam tahap ini saya cuma punya tiga "bekal" saja ; buku tabungan, fotocopy kartu keluarga, serta print print an bukti registrasi perpanjangan sim online.

dengan bekal seadanya itu.........



2. berangkatlah saya ke kantor polisi untuk bikin laporan kehilangan

karena saya nggak tau unit pengaduan masyarakat polres Bontang itu dimana, saya lapor dulu ke pos penjagaan. itu lho pos yang di dekat gerbang dan selalu ada polisi yang bertugas 24 jam. dari sana saya diarahkan harus parkir dimana dan ditunjukkan dimana letak unit pengaduan masyarakat.

jadi ceritanya saya mau urus kehilangan ; KTP, SIM A dan C, serta ATM.

nah, saya sempat diomelin sama pak polisinya karena nggak nyimpen fotocopy KTP. untungnya ada fotocopy kartu keluarga yang disana tertera nomor induk kependudukan saya.

oke, bekal buat urus KTP beres.

selanjutnya adalah ngurus ATM. yup lah dengan buku tabungan asli bisalah dibikinkan keterangan resmi berapa nomor rekening saya beserta bank yang menerbitkan ATM nya.


kemudian masalah muncul untuk urus SIM A dan C.


karena saya cuma punya print print an bukti registrasi perpanjangan sim online. iya bukti itu menjelaskan kalau saya ini beneran punya SIM. tapi disana nggak ada nomor SIM saya, OMG. mana laporan kehilangan baru bisa dikeluarkan oleh kepolisian kalau nomor SIM saya ada. pak pol sempat menasehati saya pentingnya menyimpan fotocopy sim + STNK dll tidak dalam satu dompet karena kalau gitu nasibnya kayak saya ini.....

akhirnya berbekal bukti perpanjangan sim online itu saya disuruh ke unit pelayanan sim. disana saya lapor kalau sim saya hilang dan saya nggak tau nomor SIM saya.

jadi disana sama pak pol nya dicek ke sistem trus saya dikasih nomor sim saya (A dan C). nah konsekuensinya adalah bukti perpanjangan SIM A dan C saya ditahan sebagai arsip.

UNTUNGNYA SAYA NGEPRINT BUKTI REGISTRASI PERPANJANGAN SIM NYA NGGAK CUMA SATU LEMBAR.

kelar dari unit pelayanan sim, balik lagi saya ke unit pengaduan masyarakat. dengan nomor sim dan bukti perpanjangan sim yang sudah didapat. dibuatlah laporan kehilangan sim saya.

terima kasih bapak ibu polri. karena kalau sistem perpanjangan dan pengajuan sim tidak diselenggarakan secara online, maka manusia seperti saya ini terancam harus menempuh ulang ujian sim karena tidak bisa membuktikan diri kalau punya sim ;(((((

setelah surat laporan kehilangan sim saya dapat, balik lagi saya ke unit pelayanan sim. disana saya lapor ke petugas untuk ambil sim saya. prosedurnya saya lupa. pokoknya berbekal surat kehilangan dan (lagi lagi) print print-an bukti registrasi perpanjangan sim online itu akhirnya saya bisa ambil sim saya.

intinya ; polisi bikin laporan kehilangan itu berdasarkan bukti. baik bukti fisik maupun print print-an bukti digital. selama kamu nggak bawa bukti yang menyatakan bahwa kamu beneran punya dokumen yang kamu laporkan hilang itu, ya nggak bakal dibikinin surat laporan kehilangan.

ya kayak saya yang bolak balik unit pengaduan masyarakat- unit pelayanan sim demi membuktikan bahwa saya beneran punya sim.

oh iya, semua proses pembuatan laporan kehilangan ini GRATIS ya.

kemudian lanjutlah saya.....


3. ke dinas kependudukan dan pencatatan sipil.

kalau jaman bikin KTP pas umur 17 itu prosesnya adalah RT - kantor kelurahan - kantor kecamatan, maka proses nge-klaim KTP hilang adalah langsung lapor ke front desk dinas kependudukan dan pencatatan sipil dengan menunjukkan copy kartu keluarga dan surat laporan kehilangan dari kepolisian. setelah menunjukkan dua berkas itu barulah kamu bisa dikasih nomor antrean loket pelayanan KTP rusak atau hilang.

Alhamdulillahnya, sekarang sudah KTP elektronik. ya meskipun kasus korupsinya masih berjalan ya. tapi so far saya beneran merasakan manfaat e-ktp ini. jadi begitu nomor antrean saya dipanggil, saya trus menyerahkan dokumen yang saya tunjukin di front desk tadi. nah dari sana saya diarahkan untuk ke ruang cetak untuk mengambil KTP saya. well karena kan data kependudukan saya udah ada di sistem.

di ruang cetak saya nunggu, nggak lama kemudian nama saya dipanggil. trus saya disuruh scan telunjuk (nah ini saya lupa, telunjuk tangan kiri atau tangan kanan). trus saya isi buku, dan voila KTP saya bisa saya ambil.

proses pembuatan KTP ini juga GRATIS.

terakhir, saya.....


3. ke bank dimana saya mau klaim ATM saya.

proses ini dilakukan di counter costumer service ya. jadi perhatikan pas ambil nomor antrean.

kenapa ke bank menjadi destinasi terakhir ?. karena kehilangan ATM hanya bisa diproses jika saya bisa menunjukkan surat laporan kehilangan, KTP dan buku tabungan asli. maka dari itu ya mau nggak mau saya saya harus urus KTP saya dulu.

sebenarnya bisa sih klaim KTP pake paspor, tapiiiiiiii PASPOR SAYA SUDAH KADALUARSA.


hiks, sedih. 


jadi ya gitu, prosedur klaim ATM yang hilang itu saya harus isi formulir, trus buku tabungan beserta KTP saya difotocopy trus ada beberapa pertanyaan gitu (yang bersangkutan dengan security jenis kartu ATM saya) dan kemudian saya dikasih kartu ATM baru dan isi nomor PIN di counter teller dengan antrean khusus.


dan berakhirlah sudah petualangan saya.


kejadian kehilangan ini sebenarnya lebih ke berkah ya alih alih musibah. karena memang saya udah lama banget pengen ganti dompet. tapi dalam kitab yang saya pelajari, ganti dompet itu nggak boleh sembarangan. karena keikhlasan pembuat dompet, penjual dompet, dan keikhlasan kita ketika membayar pembelian dompet itu semua berpengaruh sama uang yang ada di dompet itu. nah sekali kita punya dompet yang sering terisi uang banyak, kita nggak boleh gampang ganti dompet karena bisa jadi nanti uang yang terisi beda. karena kan beda dompet beda "rasa batin". gitu.

ya emang sih sekarang jamannya cashless. tapi sejauh ini saya belum nemu penjual cireng atau nasi goreng pinggir comberan yang mau menerima pembayaran dengan debit. ya makanya keberadaan dompet dan uang di dalamnya itu tuh krusial banget bagi hidup saya.

jadi sebenernya dompet lama saya itu udah naudzubillah bulukan tapi nggak rusak rusak juga. manalah disana sering terisi uang yang sangat banyak mulai dari uang operasional proyek sampai uang bayar kuliah. jadi ya susah lah saya mau ganti dompet.

rezeki emang nggak kemana ya. karena umi saya kasian sama saya, saya dikasih beliau dompet khusus dollar milik beliau. setau saya dompet itu pernah terisi uang dollar paman sam yang kalau saya konversi ke rupiah jumlahnya melebihi dosa saya ; banyak.

senengnya lagi, dompet itu seri rare yang desainnya timeless. insya Allah awet aja saya pake dompet itu dengan catatan itu dompet nggak hilang.

ya pokoknya saya banyak belajar lah dari kejadian ini untuk lebih aware lagi dengan barang barang saya. termasuk mengurus paspor saya sebelum habis masa berlakunya.


sakit tau rasanya jadi orang tanpa identitas itu. berasa buron saya.


akhir kata jagalah baik baik bukti fisik identitas kamu. juga jangan lupa simpan identitas kamu dalam bentuk digital. simpan di cloud atau email sepertinya lebih aman dan mudah diakses.

dan, doakan saya yah biar dompet yang ini nggak hilang. susah belinya kalau yang ini hilang :))))



Samarinda, 3 Januari 2018




Riffat Akhsan, --- tahun baru dompet baru. selamat tahun baru.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments

pembaca yang baik, terima kasih telah berkunjung ke sini. silahkan meninggalkan kritik, saran, pesan, kesan, dan apresiasi untuk saya menulis lebih baik lagi. terima kasih pula untuk tidak nge-Spam di Blog Saya :)