Jalan - Jalan : Samarinda

By Riffat Akhsan - February 01, 2020


Untuk pertama kalinya setelah jadi insinyur. Saya Perdi  ke Samarinda. Ahahahaha.

Jadi tuh kamis tanggal 23 Januari 2020 habis visit workshop di resort saya sama abah sama fatimah lanjut ke Samarinda. Meeting di resort berlangsung cukup lama. Jadi saya sama abah sama fatimah agak siang baru berangkat ke Samarindanya. Umi berangkat duluan karena jadwal kuliah doktoral beliau dimulai jam 1 siang. Praktis beliau sudah harus sampai di Samarinda jam segitu.

Kami berangkat jam 12 siang dari Bontang. Karena habis meeting belum makan siang, kamipun mampir di Warung Makan "KENARI" di daerah PIR km 30 jalan poros Samarinda - Bontang. Abah saya kalau di rumah makan ini selalu pesan burung dara goreng. Karena warung makan ini punya farm, fishery dan harvest organik yang masih satu kawasan dengan rumah makannya. Tapi waktu kita ke sana burung dara nya masih belum bisa dipotong. Jadilah saya dan fatimah moved to another option yang juga juara rasanya : ayam goreng. Sementara abah pesan ikan mas goreng. Minuman yang saya rekomen di rumah makan ini adalah es kelapa di gelas. Pilihan nya adalah dengan sirup atau gula merah. Sahabat boba seperti saya dan rusma tentu saja pesan es kelapa dengan gula merah alias brown sugar.

Saya nggak sempat foto makanan kami karena rapat 4 jam di workshop resort beneran mendorong level lapar saya di batas maksimal. 

Kelar makan, kami lanjut cus ke Samarinda. Perjalanan sekitar 20 menitan, abah minta saya nyobain aplikasi airy rooms sama oyo rooms buat cari - cari tempat buat kami berempat nginap malam itu. 

Saya yang otak cuan dan aritmatiknya jalan terus ini setuju dengan permintaan abah. Karena ini adalah perjalanan dinas reguler yang frekuensinya sebulan bisa sampai delapan kali. Jadi ya, kali ini waktunya airy. Bukan aston.

Oh saya lupa bilang kalau perjalanan dinas kami berempat ini dirapel jadi satu. Umi tugas belajar dari kampus tempat beliau jadi dosen. Sementara abah mau cek dan mobilisasi material sekalian ada dua agenda rapat. Saya dan fatimah juga ada dua agenda rapat. Sekalian ada juga urusan di kampus dan ada rapat juga sama pihak kampus.

Adek saya bilang cobain oyo deh kak. Katanya lumayan potongan harganya. Wah boleh nih. Saya lalu download aplikasi ini trus sign up dan masukin kode referal random guy yang saya temukan modal search di twitter dengan keyword "kode referal oyo bandung". Eh dapat dong. Saya coba apply dan voila saya dapat diskon 44% *ketawa bahagia*.

Saya dapat dua kamar di Star One Guest House di jalan dermaga daerah SCP. Hmmm agak kurang "bagus" sih daerahnya. Gini - gini saya sempat bertahun - tahun di Samarinda juga coy. Jadi cukup tau lah yaaaa.

Tapi mari kita coba sajalah. Ini yang paling oke harganya. Saya booking dua kamar dan dapat harga 225 ribuan saja. Artinya satu kamar bahkan nggak sampai seratus lima puluh ribu harga per malam nya. Mungkin juga karena hari itu hari kamis yang mana hari kerja jadi saya bisa dapat harga semurah itu.


Ini rincian invoice tagihan dari oyo nya. Sistem mereka bayar via kartu atau bayar di hotel. Sebenernya kalau saya bayar pake kartu bakal dapat potongan harga lagi. Tapi abah saya bilang bayar di hotel aja karena beliau bilang jangan sampai kena zonk. Udahlah daerahnya "gitu deh" amit - amit kalau kamarnya amsyong juga. Jadi opsi bayar di hotel ini memungkinkan untuk saya memenuhi permintaan abah saya untuk cek kamar dulu kalau kalau-kurang sreg di hati tinggal batalin aja bookingan dan cari tempat lain.

Saya harap kamu kamu yang baca ini juga bisa dapat keberuntungan potongan harga cukup banyak seperti yang saya dapatkan. Bisa Pake kode referral saya RIFFAKGNM3.

Nyampe Samarinda, saya langsung ke kampus. Kelar dari kampus udah sore jam 5. Kami langsung jemput umi di Kampus Doktoral Unmul. Saya, umi, sama fatimah ke toko kain buat belanja kain. Sementara abah ngopi di Pop's yang nggak jauh dari toko kain.

saya cari kain buat jahit baju kek gini. Credit foto : pinterest.

Habis dapat kain dan batu buat dijahit di kain kami langsung check in. Well komen umi saya waktu ke sini adalah "kita belum pernah lho kak nginep di daerah ini"......

Alhamdulillah bangunannya memang sesuai sama foto. Bangunan baru yang menurut insting insinyur saya usianya belum genap lima tahun.

Proses check in berjalan dengan cukup cepat namun sayang kami diminta membayar uang deposit seratus ribu per kamar yang mana di aplikasi dan di email tidak dicantumkan informasi tersebut. Hal itu jugalah yang bikin uang cash saya habis karena mereka tidak ada mesin EDC. Saya dapat kamar tipe standar di Lantai 3. Sebelahan sama kamar abah dan umi saya. Sempat kaget dengan luas kamar yang terlalu compact. Tapi kekagetan dan kebingungan ini bisa sedikit reda setelah saya dan fatimah menemukan space buat shalat yang sedikit maksa tapi not bad lah.

Saya cukup terkesan dengan AC Daikin yang mereka pasang di tiap kamar. Tapi bos ternyata AC kamar saya nggak dingin. Mirip AC yang tekanan freon nya kurang. Beda dengan kamar abah umi saya yang suhu 21 aja udah bikin mereka kedinginan khas Daikin. Tapi memang hidup nggak pernah sempurna. TV kamar abah umi saya nggak ada channelnya sama sekali sementara TV kamar saya baik - baik saja.

Saya dan Fatimah lalu memutuskan ke SCP habis isya dan setelah dirasa cukup istirahat. Karena masalah klasik tiap nginap di hotel adalah nggak ada cukup air putih. Sekalian mau lapor masalah AC ke resepsionis. Rugi dong turun tiga lantai via tangga cuma buat lapor masalah AC. Abah umi nggak nitip apa - apa selain air putih (juga). Mereka nggak complain soal TV karena mereka cukup puas dengan kecepatan wifi yang diakses melalui laptop yang mereka bawa.

Di SCP saya dan fatimah cukup surprise dengan SNP yang ngeluarin moisturizer seri Pomegranate, Snail, dan Aloe dengan harga di bawah seratus ribu. cosrx facial wash yang salicylic acid harganya lebih murah dari watson. Juga mediheal sheetmask yang hadir di farmers market. Tapi tentu saja kekagetan ini tidak berubah jadi action karena kami memang cuma beli air putih. Urusan Skin Care, saya dan fatimah memang hanya setia sama sistur distributor korea kita tersayang si @fthyans (instagram). 

Di SCP saya sama fatimah cuma beli gulu - gulu sama montato. Sempat tergoda sama promoan satu bucket ayam KFC yang cuma 50 ribu. Apalagi hari itu hari terakhir. Tapi ngeliat antreannya aja udah mau pingsan rasanya. 

Kami balik ke hotel dan diinfokan sama resepsionis kalau AC kita udah dibenerin. Mereka juga ngasih nomor call centre kalau - kalau AC nya masih belum sesuai harapan.

Saya masuk kamar dan langsung sependapat sama fatimah kalau mas - mas maintenance nya masih belum fix the problem AC kurang tekanan freon ini. Tapi badan kita udah capeo banget. Rasanya udah nggak ada energi untuk pertaruhan yang sepertinya hanya akan memberikan respon "lho kan sudah kami perbaiki AC nya".

Saya tidur cukup nyenyak karena meskipun ruangan tidak dingin merata setidaknya swing AC memang mengarah ke tempat tidur dan bagi kami itu sudah cukup.

Paginya abah keluar duluan karena urusan material. Sementara saya dan fatimah milih ngendon di hotel karena jam check out masih lama. Jam 12 siang. Kami memang harus menyiapkan bahan rapat. Sementara umi juga memutuskan hal yang sama karena kuliah beliau jam 1 dan masih harus bikin tugas dulu.

Fatimah memutuskan buat nge grab lumpia favorit sejak awal kuliah di samarinda. Sementara saya memilih nge grab sarapan buat kami bertiga. Lengkap deh. Camilan dan sarapan.


siang, kami langsung checkout karena umi udah mau masuk kuliah. abah mau jum'atan. saya dan fatimah lalu didrop di Lembuswana. alasannya karena enak buat jadi tempat nungguin beliau jum'atan di masjid Al- Ma'ruf.

saya dan fatimah lalu telponan sama Fenny buat ketemuan di gramedia. alasan lain selain gramedia waktu jum'atan itu nggak terlalu rame jadi puas buat belanja buku. selain itu karena saya mau shalat dzuhur di mushola gramedia.


karena udah langganan beli buku di gramedia, saya jadi sering melewatkan waktu shalat di sini. sampai suatu kali saya permisi untuk shalat di mushola mereka. dan surprisingly mushola ini boleh juga digunakan oleh pengunjung. letaknya di lantai tiga gedung gramedia Lembuswana. disana ada ruang makan karyawan, toilet, tempat wudhu, sedikit gudang, dan ruangan manajer Gramedia. inilah keuntungan shalat dzuhur di  hari jum'at. sepi maksimal.


kelar shalat, Fenny sudah datang dan kita belanja buku. saya beruntung dapat dua novel romance berlatar proyek konstruksi. menariknya, penulisnya memang insinyur teknik sipil. love you mbak Soraya Nasution !


habis itu saya janjian ketemu dilembuswana foodcourt sama abah kelar shalat jum'at. sekalian nunggu abah, saya baca novel yang baru dibeli di Gramedia tadi. ternyata oh ternyata Lembuswana Foodcourt ini bagus sodara - sodara. maklum saya baru pertama kali ke sini. 


suasana foodcourt ini mengingatkan saya dengan food court Tunjungan Plaza 1 yang di belakang bioskop 21 itu. tapi bedanya disana nggak ada playground buat anak kecil seperti di foodcourt lembuswana. 


karena udah jam makan siang, akhirnya saya pesan nasi goreng sosis dan green tea. rasanya enak dan harganya masuk akal.  




kelar makan pas mau ke parkiran eh ternyata ada barongsai. jadi inget jaman SMA dulu, ada eskul barongsai. yang ikutan eskul itu dapat poin banyak. trus setiap dua minggu sekali kita wajib nontonin eskul barongsai perform di lapangan sekolah ~



habis itu kami pisah sama Fenny yang harus balik kampus. saya dan fatimah (juga abah) pamit karena harus hadir meeting. kami lalu ke kantor rekanan untuk meeting proyek. capek sih, tapi senang. alhamdulillah.

habis dari kantor rekanan kami lalu menuju ke Samarinda Square untuk meeting selanjutnya. watson Samarinda Square ini sungguhlah ratjun. kenapa oh kenapa tiap saya kesana selalu ada skincare yang promo ????


saya lalu menyempatkan buat mampir beli eye serum. karena mata panda ini udah nggak bisa ditoleransi ~

meeting berlangsung lancar. setelahnya kami langsung balik Bontang karena minggu saya harus lembur bikin laporan bulanan. 

ah akhirnya, sampai sudah kita di akhir cerita perjalanan ini. terima kasih sudah mau membaca sampai di sini.

dadah :)





Bontang, 2 Februari 2020




Riffat Akhsan, yang lagi nunggu cucian. 



  • Share:

You Might Also Like

0 comments

pembaca yang baik, terima kasih telah berkunjung ke sini. silahkan meninggalkan kritik, saran, pesan, kesan, dan apresiasi untuk saya menulis lebih baik lagi. terima kasih pula untuk tidak nge-Spam di Blog Saya :)