Migrasi Ke Macbook

By Riffat Akhsan - May 20, 2020

Photo by Alex Cheung on Unsplash

postingan ini dimaksudkan sebagai pengingat, untuk mengasah ketajaman rasa syukur saya pada tuhan. sebuah titik dimana saya sadar bahwa realistis tidak selalu benar. kita lebih butuh mimpi untuk hidup alih - alih prasangka yang lebih banyak salahnya.

saya bersyukur akhirnya mampu mewujudkan mimpi sederhana dalam wujud laptop macbook pro.  benda yang tidak sempurna, dan mungkin tidak memenuhi idealisme mereka di luar sana. tapi saya bersyukur, atas kasih sayang tuhan dalam wujud laptop ini.


Photo by Christian Bouvier on Unsplash


waktu saya pakai Asus dulu, 2 tahun setelah beli baterainya rusak. saya lalu beli baterai baru original dan bertahan selama 1 tahun. tapi, sisi sedihnya adalah dia kalau udah lowbatt main mati aja nggak bilang - bilang. padahal sudah saya set lowbatt notification nya semaksimal mungkin. masa - masa itu saya masih jadi staff di divisi drawing. sering banget saya nangis karena Asus tiba - tiba mati tanpa ngesave hasil AutoCad saya. singkat cerita baterainya soak dan akhirnya dia kembali menjadi laptop tanpa baterai. harus nyolok listrik terus. 

ganti baterai waktu itu artinya ganti charger laptop juga. ntah apakah karena beda tegangan apa gimana itu ngaruh ke trackpad. padahal saya beli charger ori juga. trackpadnya jadi liar dan nggak bisa saya pakai. bukan nggak berfungsi lho ya. 

akhirnya di Februari tahun lalu saya beli lagi baterai original Asus. waktu itu beban kerja saya udah lumayan sebagai Junior Executive bagian corporate finance. tapi kemudian baterai itu soak juga dalam waktu tiga bulan. sudah lepas garansi hitungannya. saya nggak tau kenapa kok bisa sependek itu umur si baterai. apakah karena memang umurnya si Asus yang renta, ada isu di kualitas baterai original yang saya beli, ataukah memang saya yang make laptop secara kurangajar.  

semenjak dia (Asus) kembali ke kondisi azali yang harus terhubung listrik dan mouse, saya jadi kehilangan sparks joy memiliki laptop. saya merindukan laptop yang serupa bagian hidup. bisa dipakai cari uang (kerja) sekaligus bisa bikin bahagia. masa - masa yang cukup berat. saya nggak bisa nge-blog, nonton drama korea, ataupun sekedar browsing. karena setiap saya lihat Asus, yang saya lihat adalah kerjaan yang belum selesai, deadline yang numpuk, dan keribetan harus setting up ini itu hanya untuk bikin si laptop nyala.  

saya  merindukan laptop yang bisa saya taruh di meja lipat atas sofa. cukup si laptop aja tanpa kabel charger dan mouse. laptop yang ringan di hati saya. laptop yang bisa meringankan beban saya.


Photo by Sincerely Media on Unsplash


saya berdoa ke tuhan untuk bisa punya laptop yang bisa saya pakai tiduran sambil nonton drama. tanpa charger dan mouse. tepat sebulan kemudian, tuhan kasih saya macbook yang memiliki power baterai full charge capacity maksimal dan cycle count nol. proses dihadiahi macbook ini oleh tuhan sudah saya tulis di postingan ini

Asus masih bagus secara fungsi, tidak kurang satu apapun selain isu baterai yang saya ceritakan di atas. setelah enam tahun dia bersama saya, sekarang laptop itu saya kasihkan ke salah satu staff yang bekerja sebagai asisten saudara kembar saya di kantor. sementara Asus milik saudara kembar saya dia kasihkan ke graphic desainer paradase.id, sebuah perusahaan media online yang masih terafiliasi dengan holding company keluarga saya. kadang - kadang saya juga ikut mengisi kolom "gaya" dengan tulisan saya di sana.


Photo by Thomas Budge on Unsplash

saat ini saya memiliki rencana untuk upgrade RAM dan SSD. tulisan ini saya arsip sebelum saya install ulang macbook saya. saya belum punya hard disk, jadi tidak bisa menggunakan teknologi time machine ala macbook. 

here the software i'll be installed on and keep in dock :

Software Buat Kantor :

1. Microsoft Office 
2. Foxit Reader
3. To Do Ist
4. Microsoft Teams 
5. Calender 
6. WhatsApp
7. Stickies
8. Spark
9. Notebook
10. The Unarchiver

Software Buat Bahagia :

1. Viu
2. Spotify
3. Nord VPN
4. Google Chrome
5. MK Player

Software Buat Kinerja Macbook :

1. Clean My Mac
2. Amphetamine


segitu aja kebutuhan software saya. tapi kenapa harus upgrade RAM dan SSD ?

microsoft excel. that's the answer.

gini beb, saya tuh kalau buka Time Schedule proyek MYC (multi years contract) yang punya ratusan minggu harus barengan sama rekap volume mingguan yang juga ratusan minggu plus BoQ (Bill of Quantity) yang juga berupa excel dengan analisa harga satuan dengan ribuan item. nah ketiga dokumen ini aja udah berat banget kayak dosa saya. ditambah para dayang - dayang berupa WhatsApp, Spark (email), word / foxit reader (baca kontrak dan kerangka acuan kerja), spotify (dengerin lagu, biar nggak stress), finder, dan koordinasi lewat microsoft teams.

kebayang kan hang nya macbook saya ?

oke deh segini dulu tulisan saya, terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca.




Bontang, 20 Mei 2020 




Riffat Akhsan, -- yang lagi bahagia karena hari ini hari terakhir kantor sebelum cuti bersama lebaran.




  • Share:

You Might Also Like

0 comments

pembaca yang baik, terima kasih telah berkunjung ke sini. silahkan meninggalkan kritik, saran, pesan, kesan, dan apresiasi untuk saya menulis lebih baik lagi. terima kasih pula untuk tidak nge-Spam di Blog Saya :)