• Once a Dream, Now a Reality

      dikasih filter blue, biar dramatis

bohong kalau saya berkata "tidak terasa yaaa 2020 sudah mau berakhir aja" karena saya selalu menghitung hari demi hari kapan kiranya tahun ini akan berakhir.

sepertinya 2020 memberikan pelajaran tentang arti bersyukur sepanjang tahun. saya "dipaksa" untuk bersyukur sekecil apapun itu. 2020 mengajarkan tidak ada hal yang tidak bisa disyukuri, semua bisa.


Keluarga yang Alhamdulillah Sehat

saya bersyukur, saya dan keluarga selalu sehat. kalaupun sakit hanya penyakit flu atau kecapekan saja. hasil PCR pun Alhamdulillah selalu non reaktif. 



Lingkungan Kantor yang Tidak Toxic

saya beruntung berada di lingkungan kantor yang secara internal minim persaingan individu. office politics cukup bisa diredam karena kepentingan yang berbeda wadah. 

saya nggak bilang kalau kantor saya adalah yang terbaik. ingat, ini masih dunia. belum ada surga hakiki di sini. pasti ada kolega yang bermasalah dalam self management & drive dan bikin makan ati. tapi saya berprinsip bahwa hubungan yang harus sangat concern di maintain setelah hubungan pernikahan dan keluarga, adalah hubungan dengan kolega di kantor. karena saya bertemu dengan mereka dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore selama lima hari kerja (asumsi tidak lembur). jika saya kebanyakan makan hati dan terluka, kantor saya akan terasa seperti neraka.

in the other hand, para kolega tukang semai bibit amarah ini adalah orang - orang kiriman tuhan to sharpen my ability. menciptakan zona sulit agar saya tumbuh dan mudah mendaki langit.

yang berubah harus saya. saya harus pintar menyaman-kan diri saya dan berlapang dada jika ada bibit amarah muncul di dada. saya tidak bisa mengubah sikap dan karakter orang lain. tapi saya bisa mengendalikan bagaimana saya merespon. tentang apa yang saya rasakan, saya masih punya tuhan untuk mengadu dan sederet shopping mall untuk buang sakit hati. 


Rekanan yang Supportif 

sebagai konsultan, tidak jarang menemui owner yang arogan dan sulit sekali diajak koordinasi. masih banyak owner yang berpikiran "lu kan udah gua bayar mahal - mahal, yaudah sini mana hasilnya. nggak usah bikin repot gue dengan minta data ini itu".

saya lagi - lagi beruntung menangani proyek dengan rekanan "ramah" dan supportif. meskipun memang mereka demanding, tapi itu sejalan dengan dukungan yang mereka berikan to make this project works.  

apakah semua mulus dan too good to be true seperti serial Emily in Paris ? oh tentu saja tidak. again, workload owner kadang beyond expectation. itu berpengaruh juga sama self management & drive dari setiap individu di sana. masa sulit pasti ada, tapi Alhamdulillah meskipun berat selalu ada solusi.

yang nggak enak ada ? pasti dong. karena saya (dianggap) masih muda, belum menikah, dan tinggal di dekat kantor. sasaran tembak lembur dan laporan kejadian tidak terduga di luar jam kantor sudah jadi makanan sehari hari. 

trus sering banget di - cengin sama mereka - mereka yang juga belum menikah. bagaimana rasanya digojlokin dan dibully (on positive way) oleh dua sampai tiga orang tenaga ahli yang sama sepanjang tahun ? ya, seperti itu. takut baper.


Pandemic, Time Relativity, God's Destiny

di tahun ini ada banyak sekali barang yang saya inginkan. kemudian karena satu dan lain hal tidak bisa terbeli. kemudian selang beberapa waktu, tuhan membuat barang - barang tersebut bisa terbeli. 

saya menyadari bahwa tuhan maha melihat, maha mendengar, and he gives me at the right time. hal ini terjadi lebih dari sepuluh kali di tahun ini. lagi, 2020 menyadarkan saya bahwa bukan saya centrum dunia. ada tuhan yang memegang cerita. 


Cooling Down and Find The True Me

di tahun ini saya diminta untuk cooling down dari rencana ambisius berjangka saya. rasanya aneh, hanya menjalani hari - hari tanpa melakukan langkah - langkah kecil untuk tujuan besar. paling mungkin hanya mengangkat tangan dan mendaki langit.

namun hal ini membuat saya menjadi lebih mendengar suara dalam diri. menulis tanpa ambisi, ini salah satu impact dari cooling down ini. hasilnya saya jadi pivot dari yang tadinya lifestyle blogger di kala senggang karena sibuk memenuhi tuntutan audience dengan menulis di media arus utama, menjadi lifestyle blogger dengan tulisan berbasis product. saya jadi lebih happy karena ada keseimbangan antara menulis dengan tuntutan dan menulis suka - suka di blogger. 

sebelumnya saya selalu tidak sempat menyelesaikan tulisan di blog ini. seringkali berakhir hanya menjadi draft yang akhirnya saya hapus. karena saya berpikir menulis di sini harus sama bermutu nya dengan menulis di media arus utama. jika effortnya sama, lebih baik saya menulis di media arus utama saja karena di sana jelas berapa ratus audience demanding yang setia menunggu tulisan baru.

hidup bukan untuk mencari kesempurnaan. tapi untuk live to the fullest. live my life. 

 


HERB

he is my biggest gratitude all the year. ini memang masih seumur jagung. ini hidup dalam doa. tapi kami akan terus bekerja sama dan bekerja keras untuk hubungan ini.

After All, 2020 Means...

2020 memberi saya tawa, air mata, hadiah, pusing kepala, dan lain sebagainya. ini berbeda dengan tahun - tahun sebelumnya. namun saya bersyukur saya masih bertahan di tahun ini hingga tulisan ini ditulis. 
untuk 2021, saya berharap mendapatkan lebih banyak kebaikan dan keberkahan. mensemogakan apa apa yang didoakan. amin.

happy New Year 2021




Balikpapan, 23 Desember 2020





Faizah Riffat -- yang besok pagi mau pulang kampung dan kembali awal tahun 

Enable GingerCannot connect to Ginger Check your internet connection
or reload the browser
Disable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×
Enable GingerCannot connect to Ginger Check your internet connection
or reload the browser
Disable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×
Enable GingerCannot connect to Ginger Check your internet connection
or reload the browser
Disable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×
Enable GingerCannot connect to Ginger Check your internet connection
or reload the browser
Disable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×
Enable GingerCannot connect to Ginger Check your internet connection
or reload the browser
Disable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×
Enable GingerCannot connect to Ginger Check your internet connection
or reload the browser
Disable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×
Enable GingerCannot connect to Ginger Check your internet connection
or reload the browser
Disable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×
  • 0 Comments


 

ih Faizah punya mainan baru !
.
apa itu ? kipas (laptop) kah ?
.
bukann, ini tatakan laptop.
.
hah ? buat apa ?
.
ini biar layar laptop sejajar mata saya.....
.
adaaaaa aja, mainan ajaib nya Faizah... *geleng geleng kepala*


sumber gambar : shopee


di kantor, saya sudah terkenal suka beli "mainan" yang berhubungan dengan gadget dan teknologi. ini wajar rasanya. sewajar rekan kerja saya yang selalu beli spare part sepeda rakitan. 

ada banyak hal yang menjadi "mainan saya". diantaranya : headset super kedap suara dari luar seharga (hanya) lima puluh ribu. headset ini bener - bener meredam suara dari luar ketika saya memakainya. teman - teman kantor saya sampai bilang kalau ada fire alarm bunyi di kantor, mereka sudah keluar buat evakuasi, saya masih anteng di depan laptop karena nggak denger apapun. iya, se kedap suara itu headset harta karun ini.

kemudian barang lain yang saya beli adalah hardcase macbook untuk menyembunyikan gores - gores kecerobohan diri ini. converter mini DVI (thunderbolt) yang membuat saya nggak worry kalau ada presentasi yang harus nyolok kabel HDMI. kantong penyimpan macbook yang sukses membuat semua orang terkecoh mengira kalau itu adalah kantong penyimpanan berkas alih - alih macbook. hingga berbagai macam eu plug untuk mengakomodir magsafe di berbagai situasi. 

kali ini, saya mau cerita tentang "mainan" saya yang paling baru. yang menjadi topik hangat pembicaraan di kantor saya. iya, karena hanya saya yang membeli dan memakai barang ini di seantero kantor dengan warna yang match dengan warna macbook saya. Aluminium Stand Holder Laptop namanya. atau juga dikenal dengan Ergonomic Stand Holder Laptop.

punya saya dimensi nya 26 cm x 19 cm dengan tinggi 9 cm. untuk saya tinggi segini pas, karena saya pengabdi excel. nggak pakai mouse dan keyboard tambahan. jadi murni beli untuk kenyamanan mata dan ketenangan hasrat belanja online aja.

sumber gambar : shopee

bagi orang lain, terutama digital worker atau desainer, tatakan laptop ini kurang tinggi. mereka umumnya memilih yang memiliki tinggi 12 cm atau 16 cm. karena laptop mereka harus terhubung dengan berbagai alat tambahan seperti converter ke layar yang lebih besar, keyboard external, magic mouse, maupun creative pen tablet (seperti wacom intuos)

beberapa jenis tatakan laptop ada ada yang lebih canggih lagi. bisa di adjust ketinggian nya. bisa pula di adjust mau dipakai untuk laptop ataukah untuk tablet seperti iPad. ada pula yang bisa dilipat (foldable).  beberapa malah ada yang disertai kipas pendingin. 

saya sudah merasa cukup dengan tatakan laptop sederhana, dengan tinggi 9 cm dan bahan Alumunium yang mengakomodir macbook saya yang seberat batu bata. karena kalau yang heboh - heboh sudah barang tentu saya pakai PC kantor aja hahaha.

sumber gambar : shopee

apapun bentuk dan fiturnya, pada intinya Stand Holder Laptop memiliki tujuan sama : agar posisi duduk  tetap baik, nyaman, dan rileks sehingga meminimalisir rasa pegal yang disebabkan oleh leher, punggung, atau pinggang yang kaku. selain itu alat ini juga mengoptimalkan sirkulasi panas laptop yang lebih baik (meski tidak memakai cooling pad). manfaat lain yang saya rasakan secara personal adalah kabel magsafe saya jadi nggak berantakan dan meminimalisir ganti magsafe karena kabel yang tertekuk. magsafe jadi lebih awet.  

sederhananya : barang sederhana ini menyelamatkan fisik dan mental laptop beserta penggunanya agar senantiasa waras ketika bekerja.

sumber gambar : shopee

sebagai pengabdi excel yang hanya butuh magsafe saja, saya rasa tatakan laptop milik saya ini amat sangat pas dan membantu produktivitas saya dalam bekerja. posisi nya yang membuat layar sejajar mata membantu saya untuk lebih fokus. juga tinggi keyboard yang membuat mengetik jadi lebih nyaman. kekurangannya mungkin bentuknya yang nggak bisa dilipat kadang makan tempat kalau saya lagi mau bawa pulang. jadi bagi saya nama adalah doa. nama barang ini adalah Ergonomic Stand Holder Laptop. tatakan laptop ergonomis. saya rasa sesuai lah sama namanya. 

btw apa itu ergonomic ?

ergonomic adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan elemen-elemen lain dalam suatu sistem, serta profesi yang mempraktikkan teori, prinsip, data, dan metode dalam perancangan untuk mengoptimalkan sistem agar sesuai dengan kebutuhan, kelemahan, dan keterampilan manusia. 

jadi, sesuatu ber embel embel ergonomi bisa diartikan sebagai produk dari hasil analisis menyesuaikan kebutuhan manusia dalam suatu sistem tertentu. dalam kasus tatakan laptop, para ahli ergonomika menganalisis bagaimana manusia dengan segala kelemahannya ini membutuhkan suatu benda yang membuat keterampilan dalam bekerja dengan laptop menjadi lebih nyaman dan maksimal. 

ya dibuatlah sebuah tatakan yang dinamakan Ergonomic Stand Holder Laptop. 

untuk hasil analisis (dan mungkin riset) tentang tatakan latop, harga sekian ratus ribu itu rasanya rela aja saya keluarkan. ini barang value nya jauh melebihi harganya, dan saya sangat merasakan manfaatnya.

akhir kata, buat kamu para pengabdi excel, photoshop, logic, imovie, software quantitative analysis (ehem, senggol my HERB), atau software - software posesif lain yang menuntut kamu harus kawin sama laptopmu, benda ini harus banget dibeli. working life saver banget deh. 

terima kasih sudah membaca !






Balikpapan, 13 Desember 2020






Riffat Akhsan -- yang di tanggal 13 desember juga lulus sidang skripsi.
Enable GingerCannot connect to Ginger Check your internet connection
or reload the browser
Disable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×
Enable GingerCannot connect to Ginger Check your internet connection
or reload the browser
Disable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×
Enable GingerCannot connect to Ginger Check your internet connection
or reload the browser
Disable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×
Enable GingerCannot connect to Ginger Check your internet connection
or reload the browser
Disable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×
  • 0 Comments

 

sumber gambar : shopee

setelah sekitar dua tahunan pakai (Shiseido) Senka Perfect Whip Facial Foam yang warna biru, saya bosan dan kepengen cobain sabun muka baru.  nah, pencarian sabun muka ini dimulai dari Klinsen Facial Foam Oil Control Brightening.

waktu pertama kali nemu produk ini di Farmer's Market, bukan diskon nya yang membuat saya tertarik. tapi lisensi Klinsen nya. waktu lihat pertama langsung mikir ini lisensi dari eropa. entah kenapa saya langsung mikir ke La Roche Posay. mungkin karena bawa bawa benua eropa ya ? hmmm.

lebih jauh kepo ternyata produk ini diproduksi oleh Coscolab Sdn Bhd, Selangor - Malaysia dan diimpor oleh PT Inti Inter Pasifik (Uni Indo Utama) dan termasuk ke dalam personal care. jadi nggak spesifik skin care aja. 

yang ditekankan dari produk ini adalah sudah halal (cie), kemudian alcohol free dan paraben free.

dari kemasan warna hijaunya bikin seger mata. kalau dari bentuk botol rasanya lebih tinggi dan langsing dari Senka juga. ukurannya 100 ml. waktu dibuka, aroma mint nya kecium banget. cukup impresif. teksturnya juga lebih rich alih - alih foam.

waktu dipake, rasanya dingin di muka dengan wangi mint yang segar. kerasa clean dan gentle. kayak ada sugesti kalau sabun muka ini mengerjakan tugasnya sebagai part of cleansing dengan baik. setelah dibilas, ada efek keset (kayak kalau habis cuci piring) tapi kulit nggak kerasa kering atau ketarik. bagi beberapa orang efek ini cukup unexpected, apalagi yang tipikal sabun muka nya tipe - tipe Cetaphil atau Senka. saya juga cukup kaget dengan efek "keset" ini, mengingatkan saya dengan efek pakai sabun muka Garnier jaman SMA dulu.  tapi bagi saya, it's part of exeperience dari proses cari - cari sabun muka baru. 

so, repurchase ? yes kalau diskonan di Farmer's Market menggiurkan. karena saya nggak ada isu berarti sama produk ini. tapi di luar urusan diskon, saya masih belum mau setia sama satu produk facial wash. sooo, masih mau cari - cari kesetiaan nih hahaha.

segitu dulu pendapat saya tentang sabun muka ini. terima kasih sudah membaca !






Balikpapan, 12 Desember 2020




Riffat Akhsan -- yang batal ke Toraja akhir tahun ini.

Enable GingerCannot connect to Ginger Check your internet connection
or reload the browser
Disable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×
Enable GingerCannot connect to Ginger Check your internet connection
or reload the browser
Disable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×
Enable GingerCannot connect to Ginger Check your internet connection
or reload the browser
Disable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×
Enable GingerCannot connect to Ginger Check your internet connection
or reload the browser
Disable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×
  • 0 Comments

bagaimana pandemi untuk sektor konstruksi ?

kamu nggak takut Corona ?

dua pertanyaan di atas bukan sekali menghampiri saya. di awal saya tidak benar - benar tau seperti apa penyakit ini. yang saya pahami (dan patuhi) adalah selalu jaga imunitas tubuh dan pakai masker karena basicly ini adalah kind of viruses seperti (mungkin) flu atau SARS.

ditugaskan ke Balikpapan, membuat saya dekat dengan Paman (adik abah) yang kebetulan pejabat di satker kesehatan pelabuhan. begitu pula dengan kakak sepupu yang bekerja di kantor yang sama dan istrinya yang bekerja di Puskesmas

dari Paman dan kakak, saya mulai melihat seperti apa dampak dari virus ini. saya tidak takut mati. iman saya meyakini bahwa umur itu perkara tuhan. namun tekanan mental nya lah yang membuat jiwa saya gentar.

sektor saya secara umum serta tugas dan tanggungjawab saya secara khusus memang tidak memungkinkan saya untuk Work From Home. kalau mau heroik, simpelnya bisa dikatakan "kalau kami yang bekerja di sektor infrastruktur jalan raya juga WFH, lantas bagaimana masyarakat di daerah perbatasan bisa cepat mendapat pertolongan ke RSUD terdekat ?

saya sempat WFH selama dua bulan dan menjalani WFH secara bergiliran selama New Normal. semakin mendekati akhir tahun, saya masuk kantor secara penuh dengan protokol kesehatan ketat.

jika ditanya mengapa. jawaban personal saya, fasilitas kantor saya tidak bisa saya duplikasi di kamar kost.  ada banyak sekali dokumen yang tertahan selama WFH dan tidak bisa diserahkan kepada orang lain meski kelihatannya "hanya" ngeprint. kemudian tentang piring nasi, sarapan dan makan siang saya masih ditanggung kantor dan ada banyak sekali koordinasi dengan pihak terkait yang tidak bisa di - online - kan. seperti pengesahan dokumen proyek yang membutuhkan tinjauan dan validasi lebih dari satu orang pimpinan.

ya begitulah. rasanya berangkat kantor kayak berangkat perang. bukan takut mati. tapi kalau saya positif,  saya dikirim ke Asrama Haji Manggar harus isolasi mandiri. sendirian. nggak ada Wifi. kuota Kartu Halo saya langsung angkat bendera putih. perasaan akan "dikurung" sendiri tanpa wifi ini yang lebih menekan.


Di awal November, separuh penghuni kantor rekanan kerja saya positif. mereka semua isolasi mandiri di Asrama Haji. kantor saya langsung waspada dan melakukan tracing. saya adalah salah satu yang sering rapat kesana.

saya jadi semakin tertekan takut jangan - jangan saya tertular tapi tidak merasa.
beruntung overthinking ini diakhiri dengan hasil rapid test non reaktif.  


meski begitu, kewaspadaan untuk lebih menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat pasti ada lah ya. sebagai bagian dari sikap defensif saya, saya mulai mengevaluasi apa saja protokol kesehatan saya yang masih perlu diperketat lagi.

pakai masker medis all the time, sudah. jaga karak aman, tentu saja. mengurangi ke tempat - tempat yang nggak perlu dan pusat keramaian, sudah. minum vitamin, sudah. pakai hand sanitizer, ngggggg.

nah, saya merasa saya kurang disiplin pakai hand sanitizer karena tersugesti "bersih" berkat wudhu. selain itu karena hand sanitizer kantor bau alkoholnya menyengat dan mengingatkan saya dengan bau rumah sakit. bukan langkah yang bagus untuk mereka yang berusaha tetap waras di situasi tidak waras seperti pandemi ini.

kemudian salah satu rekanan saya, mas - mas Satker di Kementerian PUPR, ngasih saya hand sanitizer ini. wow harum banget, nih. pikir saya. kebetulan memang selama ini saya jaga - jaga punya hand sanitizer dalam wujud parfum gel merk eskulin yang saya tidak tau berapa persen kandungan alkoholnya.

wah si Secret Clean Antiseptic Hand Sanitizer ini meruntuhkan kemalasan saya pakai Hand Sanitizer karena wangi nya yang seharum parfum. saya langsung beli dong, gapapa deh nggak direimburse kantor yang penting saya happy pakai nya.

usut punya usut ternyata produk Hand Sanitizer milik Secret Clean ini viral ya. haha baru tau saya pas kepo kepo sama Product Knowledge nya. ternyata dia ini masih satu produksi sama Herborist. wow. produk lokal ya, saya pikir ini dari luar.

selain itu aromatik Aloe Vera nya si Hand Sanitizer ini juga ngasih dukungan mental kalau saya masih tidak kehilangan kemampuan untuk indra penciuman. pandemi ini bener - bener bikin kita bersyukur kepada hal - hal sesederhana bisa mencium aroma ya.

jadi, dengan kandungan alkoholnya yang mencapai 70% beneran mengalihkan saya dari repurchase Eskulin (Parfum Gel yang saya fungsikan sebagai Hand Sanitizer) karena aproved by Kemenkes dan pastinya alkohol segitu banyak diyakini bisa lah ya membunuh bakteri dan kuman 😃😃😃

punya saya adalah yang versi spray ukuran 100 ml. so far saya sudah repurchase juga. harumnya segar dan seperti parfum. kayak Scent Parfume gitu. nggak eneg dan nggak bikin pusing. harganya juga murah. cepet menyerap di tangan dan nggak lengket. aku cinta 💕💕💕

jadi, buat kamu yang lagi cari Hand Sanitizer yang "nggak umum" dan worth to buy ada baiknya mempertimbangkan Secret Clean Antiseptic Hand Sanitizer ini. denger - denger dia ini masuk dalam list Shopeemart gitu jadi ada keuntungan gratis ongkir di luar periode gratis ongkir. mungkin bisa coba dilihat aja, tapi saya nggak tau info pastinya karena saya beli produk ini di istrinya temen kantor. 

so, stay safe and stay healthty semuanya.

karena di masa pandemi ini kesehatan dan kestabilan finansial adalah yang utama.

jangan lupa bahagia !






Balikpapan, 9 Desember 2020





Riffat Akhsan -- yang masih berjuang dengan pilek 😪😪😪

Enable GingerCannot connect to Ginger Check your internet connection
or reload the browser
Disable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×
Enable GingerCannot connect to Ginger Check your internet connection
or reload the browser
Disable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×
Enable GingerCannot connect to Ginger Check your internet connection
or reload the browser
Disable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×
Enable GingerCannot connect to Ginger Check your internet connection
or reload the browser
Disable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×
Enable GingerCannot connect to Ginger Check your internet connection
or reload the browser
Disable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×
  • 0 Comments

sebelumnya, tahukah kamu kalau Hada Labo adalah produk Jepang alih - alih Korea ? kalau kamu tahu, selamat. setidaknya kamu lebih beruntung dari saya. selama ini saya amat sangat kecele dengan mengira Hada Labo asli Korea. fufufu. 😌😌😌

oke, persepsi kita sudah sama ya. kalau begitu, mari berbicara tentang petualangan saya mencari kitab suci toner. khususnya hydrating toner.

dalam kancah dunia perskin care an, saya ini termasuk telat. baru mengenal 10 step skin care sekitar setahun lalu. telat banget ya. sebelumnya skin care saya selalu diresepkan dokter selama bertahun - tahun sejak saya lulus SMA. ya gapapa lah ya telat urusan skin care. nggak dihakimi agama dan negara juga.

Perkenalan dan Perjalanan Menemukan Toner 


bagi saya dari sepuluh step skin care, toner adalah salah satu produk yang susah banget nemu yang cocok.

petualangan saya urusan toner ini dimulai dari saya yang nggak ngerti bedanya exfoliating toner dan hydrating toner. pernah saya pakai hanya exfoliating toner aja, pernah hydrating toner aja, pernah dua - dua nya, pernah pula essence saya masukkan ke slot hydrating toner (yang kemudian rekening saya menangys karena jajan gadget saya sedikit terganggu karena harga toner yang overbudget 😭😭😭)

pertama kali saya pakai toner itu adalah cuka apel. kebayang kan ceu bau - bau semriwing mirip sampah basi si cuka apel ditemplokin ke muka saya. trus lama - lama saya nggak tahan dong. mungkin bagi kamu yang kuat skin care dengan bahan super alami this is not a big problem ya. tapi saya yang lebih memilih mencium wangi aspal yang baru dihampar dibanding mencium wangi putih telur mentah, jelas nggak tahan sama si cuka apel ini.

merk toner pertama yang saya beli waktu itu Laneige, trus emosi sama botolnya yang menurut saya sangat fragile. kemudian saya pindah ke Some by Mi yang varian Tea Tree. 

makin saya pakai skin care, makin saya mementingkan aksesibilitas kemudahan untuk beli skin care ini. saya menyadari bahwa bersikap ekslusif dengan beli skin care merk rare apalagi yang nggak punya official store dan beli nya harus online beneran bikin hidup saya makin susah aja.

ngerti kan perasaan lagi ngawas proyek Jalan Nasional nun jauh di perbatasan sana, pas nyampe kost baru tau kalau paket skin care dibalikin ke alamat asal karena nggak ada penerima. atau nyampe kost patah hati serum shiseido dua juta setengah pecah karena kurirnya asal taro, mungkin beliau kesel kali ya. saya ditelpon nggak bisa, sementara mungkin paket yang harus diantar masih banyak 😭😭😭   

di titik itu saya paham bahwa saya lebih butuh hydrating toner dibandingkan exfoliating toner. pemakaian exfoliating toner saya hentikan karena saya merasa cukup dengan physical exfoliating scrub. pilihan untuk memakai exfoliating toner berlayer dengan hydrating toner juga tidak saya ambil karena otak insinyur ini mikir Exfoliating + Hydrating = Netral = Nggak Ngefek = Buang Duit. (tapi trus saya salah, ternyata fungsi mereka tidak tumpang tindih)

pilihan untuk pemakaian selang seling antara Exfoliating dan Hydrating Toner juga saya rasa kurang tepat untuk saya karena saya merasa kebutuhan hidrasi kulit saya tinggi sekali. akhirnya semenjak sadar akan hal tersebut saya pakai Hydrating Toner merk lokal N Pure seri Centella Asiatica. saya repurchase dan habis berbotol botol untuk produk ini. bukan karena saya cocok, tapi karena fungsinya tepat dan mudah didapatkan waktu saya masih di Samarinda.

kemudian saya pakai Secret Key varian Tea Tree. Brand ini setau saya Dupe nya SK II. tapi bukan itu saudara - saudara yang bikin saya beli sebotol toner seratus ribu ukuran 248 ml ini. alasan utamanya karena barang ini ada di Farmer's Market ! 

waktu saya beli ini, posisi saya sudah ditugaskan di Balikpapan. cukup mudah rasanya belanja produk ini di Farmer's Market Balikpapan, begitu pikir saya yang membeli produk ini di Farmer's Market Samarinda. turns out ternyata produk skin care di Farmer's Market Samarinda jauh lebih lengkap daripada di Balikpapan. well, dan toner ini nggak saya temukan di Farmer's Market Balikpapan. 

fyi, Farmer's Market di Samarinda dan Balikpapan masing - masing hanya ada satu gerai. beda kayak Surabaya yang ada di beberapa titik. sempat kecewa sih karena nggak bisa repurchase Toner ini. tapi nggak yang kecewa banget karena saya sadar saya butuh hydrating toner yang lebih menghidrasi lagi. 

tapi karena Toner ini tempat jajan skin care saya jadi pindah ke Farmer's Market. karena saya merasa lebih nyaman belanja di sini dibanding dua gerai skin care yang sudah sangat terkenal. simpelnya karena saya bisa menemukan produk yang sama di sini. overall dari jaman di Surabaya dulu saya memang sudah keep in believe sama semua produk Ranch Market / Farmer's Market. karena mereka ini kurasi barang - barangnya oke oke banget. 

please jadikan aku Duta Farmer's Market.

oke, oke balik ke urusan toner. 

saya suka banget belanja skin care di Farmer's Market karena lorong Skin Care nya sepi, lebar, dan lengang (nggak kayak toko sebelah yang biasanya kalau kita agak lama liat - liat langsung disamperin trus ditanya tanya atau ditawarin promo ini itu). 

saya  suka berlama - lama di rak skin care. memindai satu - satu product yang saya sudah tau, saya sudah lama tau tapi belum pernah liat, atau produk yang malah saya belum pernah liat sama sekali. baca - baca product knowledge di kemasan Skin Care, belajar ingredients penyusun sebuah produk, sambil menimbang - nimbang beli apa nggak, trus kalau misalnya agak - agak tertarik langsung seacrh review nya di Female Daily dan ketika banyak yang review bagus seringkali berakhir khilaf masukin ke keranjang apalagi liat tulisan diskon dan promo but 1 get 1 (kayak kejadian saya borong sabun muka merk Klinsen tepat ketika saya bosen sama Senka saya. si Klinsen ngasih bundling promo yang bikin otak matematika saya memvalidasi satu buah sabun muka mereka harganya nggak sampai dua puluh ribu).

tolonglah, saya ini kan manusia biasa. the perks of excitement is real. ku bahagya. 

Hada Labo Gokujyun Ultimate Moisturizer Light Lotion as My Hydrating Toner


sesuai judul blog ini Glance of Destiny. adaaa aja, harapan yang saya tulis di blog ini berbuah takdir di kemudian hari. seperti ketika menulis tulisan ini di bulan mei (masih di tahun ini, 2020). saya menulis  kalau saya lagi minat nyobain Hada Labo yang Gokujyun Premium Toner untuk mengisi slot Hydrating Toner. 

entah kenapa, hati saya pivot untuk memilih toner ini alih - alih mengambil Skinlife Acne Care Toner. padahal aslinya mau beli yang itu karena penasaran. posisi Skinlife tuh di rak sebelah atas, terang benderang dan display nya ciamik. ada diskon pula. si Hada Labo malah di bawah, gelap, udah sisa dikit, nggak ada diskon.

tapi yah, namanya juga takdirnya sama Hada Labo. mungkin di Arasy malaikat udah bikin DIPA Anggaran kali ya sejak saya nulis condong hati mau coba toner Hada Labo tujuh bulan lalu. jadinya saya langsung khilaf dong, beli dua botol sekaligus dengan risiko kalau nggak cocok rugi bandar luar biasa.
 
*silahkan googling sendiri apa itu DIPA Anggaran 😚😚😚😚


baik, mari kita lanjut bahas si Bintang Utama yang menjadi alasan saya nulis postingan ini namun sayangnya kemunculannya dihalangi terus oleh prolog yang kepanjangan.

disclaimer : tipe kulit saya normal to oily. tapi saya takut banget jerawatan. jadi seringkali saya mensugesti diri saya memiliki tipe kulit oily to acne prone. kesan atas sebuah produk yang saya buat bukanlah review pro tentang bagus tidaknya sebuah produk. ini adalah pandangan personal saya atas sebuah produk skin care. yang menurut saya cocok di saya dan saya suka.

kesan pertama kali pake : wow, lebih dingin dari air wudhu. muka saya yang terpapar debu debu proyek dan harapan harapan palsu dari tenaga ahli ini langsung berasa dikasih minum. 

segar.

untuk tugas hidrasi, toner ini melakukan tugasnya dengan sangat baik. sejauh ini, ini yang paling terasa ngasih "minum" kulit saya dengan proper. apalagi kalau habis itu pakai Mediheal Hydro Gel Aloe Vera 92% sambil nyalain AC, wah kepala saya langsung dingin. karena jujur aja, skin care an salah satu bentuk self reward sekaligus self therapy saya ke diri sendiri. biar muka dan kepala saya dingin, setelah dipakai kerja otak seharian.

tapi tolong turunkan ekspektasi, efek dingin yang saya maksud disini hanya sampai untuk bikin rileks. kalau untuk bikin ngantuk, sleeping mask Some By Mi Yuja Niacin masih belum ada lawan.

balik ke Toner ini ya, saya pikir yaudahlah ya dia beneran the best so far for my hydrating toner. sampai beberapa hari lalu, saya ngaca pas mau wudhu shalat dzuhur....... 

lho - lho, kok glowing ? 

whoaaa. ternyata selama ini saya hanya fokus ke tugas hidrasi nya aja. saya lupa kalau toner ini juga bikin glowing. sampai kaget sendiri.

aku kaget, tapi senang 😇😇😇


dari segi tekstur, dia nih "air banget" jadinya saya pakai ini menggunakan kapas premium (yang kalau di Farmer's Market harganya 16.500 isi 175 pcs). kapas ini beda sama kapas 6.500 an yang saya pakai double cleansing. ukurannya lebih tipis dan lebih lambat dalam menyerap skin care sehingga penggunaan skin care bisa lebih hemat. 

sebuah bentuk penghematan mbak - mbak proyek yang mau ke Toraja akhir tahun ini.

kemasannya kecil, bentuk tutupnya flip top (kek tutup botol minyak kayu putih). untuk urusan bentuk botol ini ngasih ketenangan di hati saya. untuk aroma, menurut saya nggak ada wanginya sama sekali. bagi saya ini memang Toner yang saya mau. bagi yang lain bisa jadi ini jadi bahan pertimbangan.

after all, saya cinta banget sama produk ini dan brand Hada Labo secara keseluruhan. saya baru tau kalau produk Hada Labo yang masuk slot Toner *kode* nya adalah Lotion, sementara produk Hada Labo yang masuk slot Moisturizer *kode* nya adalah Milk.

kedepan saya mau cobain facial wash seri Tamagohada dan Moisturizer Milk nya.

ada amin ?





Balikpapan, 8 Desember 2020




Riffat Akhsan -- yang baru sadar besok libur.

Enable GingerCannot connect to Ginger Check your internet connection
or reload the browser
Disable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×
Enable GingerCannot connect to Ginger Check your internet connection
or reload the browser
Disable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×
Enable GingerCannot connect to Ginger Check your internet connection
or reload the browser
Disable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×
Enable GingerCannot connect to Ginger Check your internet connection
or reload the browser
Disable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×
  • 0 Comments


I know this post is a little bit late from official father's day on 12 of November. But this post is not about joining the competition. This is just an effort from ordinary woman who being a daughter, a soon to be mother, an a soon to be daughter-in-law. 

To My Father, King of My Heart.


Dear Abah, 

in my 27th age, first of all i would say thank you for building us a business empire. furthermore you allowed me to work in stated-owned company in order to reach my dream. you give me access to studying and working in the best construction consulting company in this republic. you allow me too if someday i decide to follow my HERB wherever his institution assign him. 

you absulotely understanding that this global era bring through the possibility that I can always be your highway engineer and master in consructuction law in term of enhancing your empire. sometimes me and my siblings called you "denial boomer" because your boss-aura and your ambition come beyond our logic and expectation. but we all agreed that you unquestionably genius to always capturing and following the trend of the business. 



most of the people say that their mom has a magical words. the condition where the context of their mother's talked last time before becoming a reality. but in my family, my dad's statement is more magical than my mom. i'm not saying my mom is lesser magical in term of saying something in the past and becoming reality in present time. but they have a very different realization.

let me tell you more.

as far as i remember, there 's two kind of situation where i recognized my father's "berkah" in my life :

first, when i took a responsibility at my family's mining company, dad suggest me to work in the company where i am working on now. he said that my skill will improve rapidly in this company. because i learn with the titan. i will involve in vital infrastructure project such as Toll Road Development Project and other prestigious project for establishment Indonesia's New Capital Region. this is importance for our business vision in the future. he want me to cut down my boss-daughter ego and willing to work in other people outside my inner circle. 

at that time i certainly refused his suggestion because i'm already feeling comfortable with the position. i'm enjoying managing the labour and financing the cashflow. my arrogant mind said that i'm enough with the skill-improving-things all this time so this is my turn to implement my talent.

a year later, it really happen.

dad's collague who a head of region in my company now asking dad spesifically to help him looking for a talent to be Project Office Manager. a trusted candidate who are non newbie in this scope of work. he didn't want a freshgraduate whom still idealistic wothout understanding how excactly construction project and its titan working on. he needs someone who willing to moved in Balikpapan at the region office. 

my company where i'm working now is always doing closed recruitment (especially for my region). because this corporate culture is about trusted and recommendation. so, my dad offer me this chance. because he (my dad) highly respecting this collague. their relation is happen over a long time ago and this collague didn't asked for help to random partner.    

i don't know exactly why i am receiving his offer. memories told me that at that time in mining company, i felt that my capabilities is useless. i thought i was thrown off from construction project sector. oh yeah at that point i realized that my passion is about construction project. especially in highway sector.

so I accept the offer. i do the formal selection process and officially selected as prefered candidate. i do the probation process, experienced the sweetness and bitter one, i do witness the ups and down, and planned to resign after all this period of contract.   

again, my father says that it's okay to resign. at least i have been done my best. i learned a lot and already know how to implement my experience in family business. he make sure i know all the consequence about my resignation. and he gives me deliberation time to re-thinking about my decision.

right 3 months before my due date, i'm on a very interesting situation at one of the project. this situation suddenly triggered me and brings me back to my Senior High School dream : studying overseas with scholarships. 

qadarullah the dream brings me to the incredible person such as Mbak Widi who literally already graduate from my targeted school who also continous her PhD at the same place. i'm so blessed Mbak Widi gives me diamond hint about the school which is can't be search on google. it will be the a very significant factor to my essay.

i also met Ibu Nurul, who a very humble to voluntarily be my essay proofreader. she also a PhD candidate but in another school other than my targeted school. she married with kiwi guy and becoming permanent resident in that country.


no matter how far my odyssey. dad, I will always be your little princess.


To (soon to be) Father of My (future) children

Hi HERB, Love of My Life. 

thank you very much for being a very best father to our children. To be a good leader in our small family. To be a charismatic yet demochratic husband of your not-so-perfect wife. Thank you for trying to giving us example how to be grit over all of obstacle in front of our journey. To teaching us how to be brave facing our fear. thank you for your patience when our kids in a bad mood. 

i love how the way you handled our unpredictable situation with the children. your calming attitude completed my panic mode. i do remember the way you stare at me, your eyes communicates well to me eventough your mouth is silent. i got your point, what i'm gonna do during that frustating our children's drama. at the end of the day, together we handled that situation incredibly. 

i'm very honor with your briliant attitude. you absulotely understand that parenting is about the compromise between you and me. you treat me as your life-partner. you are willing to doing what so called feminine task such as sitting our children and any other house chrores. you gives me my me time. sometimes we have a little debate, but this is our formula : communicate, compromise, get a deal. the magic of this formula always happen in our marriage. 

with you, i grown up to be better day by day. you teach me about patience, grit, and loyality with process. every our pillow talk, i always learn something new. something that widen up my horizon of thinking. to be wiser, better, and stronger. together, we looking at the future optimitically. no matter what is going on at the future, we will embrace it together. always. with ridho Allah and our parents.

i wish to Allah gives you wonderful age. together we witnessed grey hair of each other. smiling to each other with very same feeling, caring and loving each other and hopes Allah will united us again in his Jannah. amiin.  





Balikpapan, 6 December 2020




Faizah Riffat,--- A daughter, A daughter-in-law, A proud mom of brilliant children, and a blessed wife of loving husband.

Enable GingerCannot connect to Ginger Check your internet connection
or reload the browser
Disable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×
Enable GingerCannot connect to Ginger Check your internet connection
or reload the browser
Disable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×
Enable GingerCannot connect to Ginger Check your internet connection
or reload the browser
Disable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×
  • 0 Comments

About me

a


FAIZAH

"It May Take Months or Years, But What’s Meant for You Will Always Find Its Way to You”


Blog Archive

  • ►  2023 (7)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  March (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2022 (20)
    • ►  December (3)
    • ►  September (2)
    • ►  July (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (6)
  • ►  2021 (49)
    • ►  October (3)
    • ►  September (7)
    • ►  August (21)
    • ►  July (13)
    • ►  February (1)
    • ►  January (4)
  • ▼  2020 (16)
    • ▼  December (6)
      • Catatan Akhir Tahun 2020 : Cooling Down, Pandemi, ...
      • Tatakan Laptop : My Work Saver !
      • Klinsen Facial Foam Oil Control Brightening
      • Secret Clean Antiseptic Hand Sanitizer : Clean and...
      • Hada Labo Gokujyun Ultimate : Akhir Penantian Panjang
      • Happy Father's Day
    • ►  November (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (6)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2019 (8)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
  • ►  2018 (18)
    • ►  December (2)
    • ►  November (2)
    • ►  October (10)
    • ►  September (1)
    • ►  July (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2017 (18)
    • ►  December (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (2)
    • ►  May (1)
    • ►  March (4)
    • ►  February (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (50)
    • ►  December (2)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (5)
    • ►  August (1)
    • ►  July (4)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (10)
    • ►  March (3)
    • ►  February (6)
    • ►  January (7)
  • ►  2015 (90)
    • ►  December (6)
    • ►  November (7)
    • ►  October (8)
    • ►  September (14)
    • ►  August (8)
    • ►  July (11)
    • ►  June (18)
    • ►  May (10)
    • ►  April (1)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
    • ►  January (1)
  • ►  2014 (82)
    • ►  December (17)
    • ►  November (12)
    • ►  October (4)
    • ►  September (22)
    • ►  July (3)
    • ►  June (2)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (9)
    • ►  February (1)
  • ►  2013 (39)
    • ►  December (2)
    • ►  November (13)
    • ►  October (8)
    • ►  September (11)
    • ►  June (4)
    • ►  February (1)
  • ►  2012 (45)
    • ►  November (3)
    • ►  October (5)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ►  May (3)
    • ►  April (3)
    • ►  March (17)
    • ►  February (10)
    • ►  January (2)

instagram

Template Created By : ThemeXpose . All Rights Reserved.

Back to top