Berkunjung Ke Private Beach Milik Kampung Manggar


 
sudah menjadi rahasia umum, bahwa sepanjang sisi beachside Kota Balikpapan mulai dari Jembatan Batakan I sampai dengan Jembatan Besar Manggar lahannya dikuasai oleh berbagai perusahaan. mulai dari regional, nasional, sampai dengan multinasional. 

posisi mereka yang di beachside dengan luas lahan fantastis memungkinkan para perusahaan tersebut membangun kantor, warehouse, parkiran, dan bangunan pendukung lainnya. sehingga, secara tidak langsung hanya karyawan di perusahan - perusahaan tersebut yang memiliki "priviledge" untuk mengunjungi pantai pribadi tersebut. yah, mungkin sekedar melepas penat setelah berjam - jam duduk di kursi yang sama.

masyarakat sipil bisa mengunjungi pantai dengan kualitas yang sama di area yang memang dijadikan objek wisata. seperti Pantai Manggar Segara Sari. disana, kita bisa mengunjungi pantai yang sama (karena mereka semua berada di garis pantai yang sama) plus ada layanan watersport dan berbagai infrastruktur pelengkap seperti mushola dan toilet.

namun, saya adalah introvert pemalas yang selalu berpikir berulang kali mengunjungi pusat keramaian. terlebih musim pandemi begini, bayangan akan berada sendiri di kamar isolasi Asrama Haji Balikpapan tanpa wifi benar - benar menjadi motivasi terdalam tidak ingin positif virus COVID-19.




tapi saya ingin melihat laut. 

saya teringat perjalanan dari pusat kota Denpasar menuju Uluwatu. sepanjang jalan banyak sekali papan petunjuk arah ke berbagai pantai yang namanya saya baru tau. Balikpapan juga  begitu. seperti Bali. garis pantainya panjang. sebut saja berbagai pantai di Balikpapan : Pantai Monpera, Pantai Adhi Pradana, Pantai Permata Asri, Pantai Kilang Mandiri, Pantai Merdeka,  Pantai Sepinggan, Pantai AURI, Pantai SPN di Stalkuda, Pantai Batakan, Pantai Belakang Bandara, Pantai Serumpun, Pantai Damba Enggang Borneo,  Pantai Seraya, Pantai Smacly, Pantai Wisata Rumput Laut, Pantai Banua Patra atau Pantai Kemala.

namun sampai hari ini saya belum pernah ke pantai - pantai tersebut. karena nggak tau masuknya lewat mana. hahahaha sedih 😭😭😭😭

bagi saya Pantai Balikpapan ya cuma dua : Manggar dan Lamaru. kuper banget ya Allah 😅😅😅

si cantik Pantai Lamaru

Area Nya Memang Sudah "Jadi" Sesuai Syarat Pengembangan Public Area, Jadi Emang Publik Enjoy Berkunjung ke Pantai Ini

kek di Nami Island Korea

balik ke cerita perjalanan saya ingin melihat laut. saya mencoba jalan ke area Melawai dekat pelabuhan Semayang. Ya Allah merinding, semua orang Balikpapan kayaknya tumplek di sana.  

pemandangan di Melawai sore sore

sempat juga jalan - jalan ke balkon nya Ocean Park. tapi males karena harus masuk mall dulu. lagian, itu mall sepi banget. i mean, sepi yang masih banyak tenant yang kosong.


lagian, bukan vibe laut yang seperti ini yang saya cari. saya nyari nuance laut yang pure. bukan nuance muda - mudi ingin foto karena melihat another spot so called instagram-able.

in case kamu belum tau, BOS adalah singkatan dari Balikpapan Ocean Square.

 

suatu hari, saya meninjau proyek preservasi jalan yang memang menjadi salah satu ruas dimana saya terlibat. yak betul, ruas Mulawarman. setelah selesai, sudah menjadi kebiasaan saya untuk langsung bubar jalan demi mengambil "jarak" dengan kantor. bukan style saya untuk haha hihi makan bareng kolega di luar selepas jam kantor. selama bukan mandatory. ini memang prinsip saya agar tidak terlalu jenuh. karena entah kenapa ya, saya tuh nggak bisa liat wajah kolega saya tanpa ingat kerjaan gitu.

proses "mengambil" jarak ini membawa saya dan sepeda motor saya memasuki gang tepat setelah Jembatan Besar Manggar (Pasar Manggar). saya berbelok memasuki jalan yang saya yakini akan bermuara di laut. benar aja, ini adalah kampung nelayan. dimana mereka memiliki "pantai pribadi" yang tidak terlalu jauh dengan Pantai Manggar Segara Sari. area pantai ini merupakan area penjemuran ikan asin. 

sore itu, saya menemukan nuance yang saya cari. warga Kampung Manggar yang menghabiskan sore dengan menikmati keindahan pantai pribadi kampung mereka. tidak ada tiket masuk, tidak ada insfrastruktur pendukung, tidak ada penjual satupun. 

anak - anak bermain sepak bola. beberapa membangun istana pasir. para orangtua menemani dan mengawasi anak - anaknya. saya juga melihat para remaja dan orang dewasa yang berenang di laut. saya bersyukur ternyata perangkat wilayah di kampung ini sudah mapping hazard dengan menetapkan garis batas titik terjauh area berenang. sehingga overthingking saya tidak menodai excitement yang saya rasakan.

fix, pantai ini langsung jadi favorit saya.



setiap saya pusing lemburan, atau ketika libur tapi saya nggak bisa ke luar kota, saya pasti ke pantai ini. menyenangkan menyusuri jalan mulai dari Bandara Sepinggan lurus hingga Pasar Manggar. rute yang bebas dari kendaraan berat di hari libur. memberikan sebuah resfreshment karena rute ini bukan rute saya berangkat kantor. benar - benar suasana baru.

mau itu macet, ibu - ibu naik matic yang sudah barang tentu perilaku berkendaranya ngawur, maupun hambatan samping yang tinggi karena banyak sekali kendaraan keluar masuk gang maupun penjual makanan dan minuman tidak membuat saya bad mood. karena saya menuju my hidden sanctuary. ikut menikmati priviledge warga Kampung Manggar dengan pantai pribadinya.

pulangnya saya sering mampir di jembatan manggar besar yang menyuguhkan pemandangan para pemancing dan warga lokal dengan penjual salome di sana sini. such a heartwarming scenery dimana masing - masing individu mengambil nafas dan bahagia dengan cara sederhana.


karena unconsented issue, saya nggak bisa foto orang orangnya. tapi setidaknya saya bisa foto pemandangan dari atas jembatan manggarnya.  

meskipun jauh dari area kost dan kantor saya (saya sering pegel sendiri kalau nyetir kesana) tapi pantai manggar dan jembatan manggarnya selalu memberikan saya kebahagiaan dan rehat pikiran dari sibuknya pekerjaan.

apakah ada pantai yang amat sangat ingin saya kunjungi ? ada, namanya Pantai Adhi Pradana. Pantai Pribadi yang menjadi halaman belakang kediaman resmi Kapolda Kaltim. pantai ini boleh dikunjungi masyarakat melalui Pantai Kemala. 

gambar dari google, saya berdoa kenyataan nya seindah gambar.


You Might Also Like

0 comments

pembaca yang baik, terima kasih telah berkunjung ke sini. silahkan meninggalkan kritik, saran, pesan, kesan, dan apresiasi untuk saya menulis lebih baik lagi. terima kasih pula untuk tidak nge-Spam di Blog Saya :)