Idul Adha 1442 H - Balikpapan 2021

By Riffat Akhsan - July 26, 2021



sebulan sebelum hari raya Idul Adha, kantor riang gembira membentuk panitia qurban tahun ini. kami bahkan mencetak kaos premium yang menyerap keringat agar semakin paripurna dalam secercah usaha menoreh bahagia.

tahun ini benar - benar istimewa. kepala wilayah kami dan ketiga kepala departemen patungan untuk memberi hadiah qurban staff dari tiga bagian (masing - masing bagian @ 2 orang) dan seorang office girl kantor kami. tahun ini adalah kedua kalinya kantor kami berqurban. tahun kemarin adalah pertama kali wilayah dan kepala bagian bersama keluarga qurban di kantor.

ketua panitia sudah ditentukan. sama seperti tahun lalu, dewa kemakmuran alias kepala departemen saya. geng Human Capital dan Manajemen Mutu (HCMM dan Umum) menangani perlengkapan logistik dan masak - memasak. geng saya (manajemen konstruksi) dan geng tender berurusan dengan sapi ; mulai dari mengawal si sapi disembelih, memotong, menimbang, dan membagikan. khusus geng saya, kami hanya perlu bawa pisau. selesai.





kemudian negara api menyerang.

di awal bulan Juli 2021 separuh anggota kantor (yang mana artinya separuh anggota panitia qurban) harus menjalani isolasi mandiri karena virus COVID-19. tim ini merenggut geng tender dan HCMM. seluruh dewa (kepala wilayah dan bagian) harus isolasi mandiri. begitu pula dengan seluruh geng tender. tersisa tim HCMM empat orang dan geng saya.

pandemi memang leading transformasi dunia.

personil yang tersisa menjadi rangkap jabatan urusan sapi. kami bahu - membahu bagaimana tim minimalis yang biasanya menangani manajemen konstruksi ini bisa menyelesaikan tugas panitia qurban. 

berbekal pengalaman menjadi remaja masjid, mari kita mulai cerita ini dengan membaca bismillah. 

 
 

saya, yang memang nggak bisa pulang akhirnya untuk pertama kali menjalani Idul Adha sendirian. iya sendirian, karena biasanya saya minimal bareng saudara kembar saya.

Ahad, 18 Juli 2021 / 8 Zulhijjah doa saya ingin berpuasa tarwiyah dikabulkan Allah. seharian saya menonton film dan drama yang saya sukai. berbuka dengan sederhana. namun amat membuat diri saya bangga. akhirnya, saya berhasil puasa tarwiyah.

Senin, 19 Juli 2021 / 9 Zulhijjah 1442 takdir doa saya untuk berpuasa hanya sampai Ahad. hari itu saya haid dan memang jadwal saya haid sekitar tanggal 20. hari pertama haid tentu saja sakitnya masya Allah. setelah menyudahi rapat, saya izin ke dewa kemakmuran yang sedang isolasi mandiri untuk pulang ke apartment setelah ishoma.

meski tidak bisa berpuasa, saya amat bersyukur di hari Arofah itu saya bisa ingat semua keinginan saya dan berdoa di hari istimewa. sempat juga ditelpon paman guru dan minta doa ke beliau. sakitnya haid membuat saya bisa tiduran sambil memutar tasbih. membaca takbir mulai dari setelah ishoma sampai lepas ashar dan ditutup dengan menonton streaming khutbah Arofah dari Masjid Namirah.


tahun ini sang khatib : Syeikh Bandar Baleelah menekankan dalam Arafat Sermon betapa pentingnya kita memiliki "ihsaan" di dalam diri ini. beliau menjelaskan multiplies reward by Allah yang didapatkan mereka yang memiliki "ihsaan" dalam diri. tak lupa mengingatkan kita untuk be kind and stay healthy. beliau juga mengutip hadist Rasul SAW tentang pandemic. do not leave your continent and do not move to another land. stay there.


kamis, 22 Juli 2021 / hari tasyrik kedua. satu kantor harus hadir rapat kerja nasional triwulan III. sempat curi waktu ishoma buat beli plastik. pulang kantor masih sempat lihat sapi ke lokasi potongnya. janjian besok bakal kumpul di lokasi sapi jam setengah tujuh pagi.

malam, grup kantor ribut karena belum nemu timbangan. akhirnya jam 9 malam saya dapat pinjaman timbangan. salah satu anak HCMM pinjam timbangan ke mertuanya, dan dewa kemakmuran ngedrop timbangan beliau di kantor setelah disterilkan dengan desinfektan. 

Jum'at 23 Juli 2021 / hari tasyrik terakhir. saya tiba pertama di lokasi pemotongan sapi. berdua dengan tukang jagal. personil lain masih riweuh dengan baskom dan teman - temannya. kemudian menyusul Nadya yang berangkat dari rumah. kebetulan rumah dia lebih dekat ke lokasi sapi daripada ke kantor. setelah tertunda sekitar 45 menit akhirnya semua personil siap menyaksikan proses penyembelihan hewan qurban.


posisi ketua panitia yang tadinya dipegang dewa kemakmuran beralih ke anak HCMM. mereka juga yang menghandle urusan timbang - menimbang dan mengatur lokasi pembagian daging. geng saya fokus memotong daging dari masih berbentuk utuh sapi sampai siap timbang. kami juga mengurus tetek bengek sedapnya jeroan.


saya dan Mas Alam kebagian memotong 2 kaki. Pak Edo dan Mas Dika 2 kaki lainnya. Driver kami dan Virhan (staff saya) kebagian mengurus rusuk dan tulangan. Mas Sugeng dan Nadya menimbang dan menyusun. Bu Maya yang mengajak putrinya menangani bagian dapur.




tim ini minimalis. tapi kami berhasil. 

karena berkah Idul Adha. saya jadi belajar lagi, bahwa it's not about the quantity of team. but the quality itself. percuma anggota tim banyak tapi tidak ada rasa tanggungjawab dan komitmen bersama mensukseskan tujuan. tim yang sedikit, tapi semua personilnya punya kualitas, rasanya akan lebih baik.


Alhamdulillah, ya Allah. engkau beri saya kesempatan menjadi bagian panitia qurban paling minimalis seumur hidup. bagian yang mungkin terasa remeh, tapi menjadi signifikan faktor.


Balikpapan, 26 Juli 2021





Riffat Akhsan -- yang baru pulih dari sakit punggung

  • Share:

You Might Also Like

0 comments

pembaca yang baik, terima kasih telah berkunjung ke sini. silahkan meninggalkan kritik, saran, pesan, kesan, dan apresiasi untuk saya menulis lebih baik lagi. terima kasih pula untuk tidak nge-Spam di Blog Saya :)