Photo by Steven Lasry on Unsplash
"The capacity to learn is a gift, the ability to learn is skill, the willingness to learn is a choice"
-Brain Herbert-
satu tahun sudah saya belajar mandiri untuk menaikkan skor IELTS saya yang jongkok ini. berbagai video youtube saya coba. tips jitu lolos IELTS dalam sekali tembak ala Kiky Edward juga sudah saya coba. semua bahan belajarnya yang tembus puluhan giga itu saya download. saya cicil mereka untuk saya print di kantor pake kertas bekas. latihan sudah rutin seminggu sekali saya lakukan. mendengarkan more or less BBC sudah tiap pagi saya amalkan.
tapi skor saya nggak naik - naik.
ada beberapa faktor. pertama, otak saya tidak seencer mbak Kiky. atau yang kedua. belajar mandiri tanpa mentor bukan gaya belajar saya. karena saya tau persis belajar bersama dalam satu kelas juga tidak cocok untuk saya.
saya lebih memilih percaya faktor bahwa saya butuh mentor yang bisa mengevaluasi kesalahan saya dan bebas saya tanya bagaimana caranya mengatasi kendala saya yang itu - itu saja.
namun ada satu fakta lagi yang malu saya akui : jauh dalam diri, saya tidak berani mengerjakan soal active skills seperti writing dan speaking karena saya tidak percaya bahwa saya bisa. hasilnya ya, bisa dibayangkan. penuh percaya diri saja hancur apalagi ada low self esteem ikutan berperan di sana.
hingga akhirnya di awal bulan itu, saya memutuskan untuk menyerah. beberapa orang memang tidak ditakdirkan untuk lolos tes standar bahasa inggris. mungkin saya termasuk di dalamnya.
namun hati saya masih ingin berjuang.
beberapa hari kemudian saya tersentak dengan fakta yang diungkapkan oleh paman guru saya melalui saudara kembar saya. beliau (paman guru) bilang kalau jalan saya menuju mimpi saya terbuka sangat lebar. hanya saja ada rintangan besar bernama bahasa. jika saya berhasil mengatasi kendala bahasa ini, maka jalan selanjutnya akan lancar.
di subuh hari itu, saya menemukan diri saya menangis tergugu meraung meminta pertolongan. saya katakan pada-NYA "ya Allah, engkau berjanji menolong seluruh makhlukmu yang meminta pertolongan. tolong saya ya Allah, tolong saya untuk mengatasi kendala bahasa yang saya hadapi"
lama saya larut dalam gelembung emosi ketakutan dan harapan. setelah cukup bisa menguasai diri, saya lalu membaca dua muka Al-Qur'an tadarus saya yang progressnya kayak siput itu.
anehnya, saya yang tidak bisa bahasa arab ini mengerti bahwa isi dari 2 muka halaman Al-Qur'an yang saya baca ini isinya penuh dengan doa dan keutamaan berdoa. terselip pula ayat - ayat janji Allah untuk mereka yang berdoa.
besok harinya, saya terbangun di pukul satu dini hari. berdasarkan kitab yang saya pelajari di pondok dulu, malaikat itu turun sekitar jam setengah dua. saya tunggu satu jam. saya tahan kantuk demi menghadang malaikat. menagih janji tuhan yang menolong mereka yang berdoa.
kembali saya tergugu. saya menangis. saya sampaikan saya tak berdaya tanpa kuasa-NYA. saya mohon dengan segala kepasrahan untuk bisa mengatasai kendala bahasa dan berlari mengejar mimpi saya.
setelah itu, saya hidup normal seperti biasa.
pagi, 15 Agustus 2021.
saya yang lagi mood menulis, mohon izin memakai kutipan seseorang. sebut saja orang baik. orang ini dengan antusias mempersilahkan saya. saya lalu memperkenalkan diri sebagai seorang yang sedang berjuang meraih mimpi. beliau lalu menanyakan sejauh mana usaha saya mendekap mimpi saya. saya balas sejujurnya beserta bukti yang mendukung pernyataan saya. percakapan itu santai dan tanpa tendensi apapun.
kemudian, di pukul setengah lima waktu Balikpapan, orang baik ini mengajak saya zoom meeting. beliau bilang tertarik dengan profil saya yang menurut beliau menarik. saya, yang ingin mengikuti jejak langkah beliau tentu saja mengiyakan.
singkat cerita, zoom meeting lah kami. komunikasi kami sebenarnya seperti mengobrol. namun kini saya sadar kalau itu adalah seleksi wawancara. saya sadar bahwa beliau mengajukan pertanyaan yang saya pikir random. ternyata itu adalah sebuah psychology assesment.
setelah sesi tanya jawab (yang baru saya sadari sekarang) itu beliau lalu mengatakan bahwa ada hal menarik dalam diri saya beliau bilang saya tau persis apa yang saya mau. saya juga sudah menyiapkan berbagai alternatif di berbagai kemungkinan. menurut beliau dalam bahasa psychology, self regulation saya untuk stand up independently mengejar apa yang saya mau sudah lengkap. namun kendala saya ada pada ruang gerak saya yang terbatas karena masalah bahasa.
bahasa. lagi -lagi bahasa.
beliau lalu memetakan karakter belajar saya, dan melakukan mapping agar langkah saya menjadi terukur di tengah semangat sporadis yang hampir meredup karena setahun tidak ada progress ini.
di akhir beliau bilang, bahwa saya diberi hadiah oleh beliau berupa les private gratis oleh seorang coach yang sudah beliau kenal baik. merupakan mahasiswa beliau ketika S1 dulu. kini telah selesai menempuh pendidikan masternya di United Kingdom. yang menghangatkan hati saya, beliau mengatakan coach saya ini memiliki skor IELTS 8.5 dan siap membantu saya.
biaya private sudah dibayar lunas oleh beliau. saya hanya perlu memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. di akhir course, beliau akan menemui saya lagi via zoom meeting untuk mengevaluasi sejauh mana progress saya mengatasi kendala bahasa ini. sejauh mana lompatan yang bisa saya lakukan dengan dukungan hadiah tidak terduga, yang ternyata merupakan jawaban doa saya.
beliau bilang, saya tidak perlu membayar apapun. baik ke beliau maupun ke coach saya. beliau cuma minta saya untuk menabung guna mengikuti IELTS real test setelah course berakhir.
Betari Aisah namanya. baru pulang studi dari negeri ratu. kini membuka usaha private IELTS untuk mereka yang seperti saya. saya tidak tahu berapa biaya untuk 10 pertemuan dengan durasi 2 jam setiap pekan. kalau kamu berminat, silahkan hubungi beliau lewat direct message instagram ya !
saat ini saya baru akan memulai pertemuan pertama minggu depan. namun Self Paced Pre Test sudah saya terima dan kerjakan. begitu pula dengan agenda di setiap pertemuannya. sebagai ucapan terima kasih, saya akan menuliskan pengalaman positif saya dalam beberapa tulisan. semoga menjadi jalan bagi kamu yang juga berada di titik yang sama seperti saya. dan semoga, ini adalah jalan rezeki dan jalan jariyah coach saya : Betari Aisah.
di luar mengajar, Betari adalah seorang peneliti kualitatif dan mix method. ia juga merupakan penggiat kesehatan mental dan personal growth. beberapa tulisan dalam dan kontemplatifnya dapat kamu kunjungi di https://betari.medium.com/ dan diskusi mind blowingnya bisa kamu kunjungi di https://open.spotify.com/show/7rgiE024DOWRi7b7hqW8D3
Betari Aisah. melalui orang baik, Allah mengirimkan ia sebagai malaikat penolong IELTS saya. saya mohon doanya ya teman teman, agar dengan Betari kendala bahasa saya teratasi. tabungan saya cukup untuk membayar biaya real test IELTS, dan saya lolos requirement dalam one shot.
saya mohon amin dan al fatihah kalian.
terima kasih.
Balikpapan, 18 Agustus 2021
Faizah Riffat Ma'rifah -- yang nyali nya untuk mengerjakan active part IELTS pelan - pelan mulai menyala karena merasa punya tempat bertanya
0 comments
pembaca yang baik, terima kasih telah berkunjung ke sini. silahkan meninggalkan kritik, saran, pesan, kesan, dan apresiasi untuk saya menulis lebih baik lagi. terima kasih pula untuk tidak nge-Spam di Blog Saya :)