Tips Bertahan Sampai Lulus Kuliah Teknik Sipil
Photo by Green Chameleon on Unsplash
sudah jadi rahasia umum, bahwa yang daftar kuliah teknik sipil dan yang berhasil lulus benar - benar signifikan bedanya. saya berani bilang ada tiga golongan dalam jurusan teknik sipil. pertama, golongan mundur tanpa berita ; alias menyerah berkuliah di jurusan ini. entah mundur dan memutuskan pindah jurusan. atau mundur karena jurusan teknik sipil membuat ia trauma berkuliah. kedua, golongan yang lulus karena sudah terima surat cinta dari kampus berupa ancaman drop out. golongan ini bercirikan mapala ; mahasiswa paling lama. berusia senior namun tidak pernah ada batang hidunya di kampus. sekalinya muncul gedabruk gubrak mencari literatur dan bimbingan untuk tugas akhirnya.
golongan ketiga, mereka yang berhasil lulus tanpa drama. bukan, maksudnya bukan artinya lulus tepat waktu. tapi lulus tanpa ancaman, karena hasil ketabahan dan doa yang dikabulkan.
saya bukan mahasiswa yang kuliahnya mulus. otak saya juga bukan yang encer - encer banget. kuliah saya juga cukup berliku. kuliah di ITATS Surabaya sampai enam semester. kemudian tuhan mentakdirkan saya pindah dan melanjutkan kuliah di UNTAG Samarinda. kuliah yang seharusnya bisa selesai dalam empat semester di Samarinda, baru bisa saya selesaikan dalam tujuh semester.
ada banyak faktor terkait molornya kuliah saya. hampir menyerah, jelas. namun mundur bukan pilihan karena saat itu saya sudah bekerja di Construction Site Operation. menyelesaikan kuliah adalah jalan terjal yang harus saya hadapi untuk mempertahankan pekerjaan saya.
akhirnya jalan panjang itu berakhir juga. saya lulus kuliah teknik sipil. menyandang gelar sarjana. dan ada di titik sekarang.
saya yakin kamu yang membaca tulisan ini, sedang berada di titik berjuang menyelesaikan kuliah teknik sipil. saya paham sekali bagaimana resah dan beratnya beban di pundakmu saat ini. semoga tips berikut bisa sedikit membantu perjuanganmu menyelesaikan kuliah teknik sipil.
1. Berdoa dan Minta Doa Orang Tua
Photo by Sincerely Media on Unsplash
memberi pengertian kepada orang tua bahwa jurusan teknik sipil merupakan satu dari sedikit jurusan tersulit di dunia sangat penting. saya beruntung memiliki abah yang berkuliah di jurusan sama. namun, itu tidak membebaskan saya dari umi yang drama ketika saya tidak keluar kamar selama liburan karena belajar untuk ujian.
saya tahu rasanya, pusing belajar. eh, begitu keluar kamar malah kena omel karena dianggap tidak bersosialisasi selama liburan. di situasi ini biasanya saya diam, menarik nafas panjang. dan meminta doa beliau saja. tidak menanggapi konten apapun dari mulut beliau. karena saya paham, beliau tidak berada di kaki saya.
meskipun rasanya sulit sekali, tapi saya memaksa diri saya untuk berprasangka baik atas perhatian umi saya. saya berdoa semoga kesabaran saya mendengarkan omelan umi berbuah kemudahan terhadap perjalanan saya berkuliah teknik sipil.
selain minta doa orangtua, penting juga untuk berdoa sendiri. jujur kepada tuhan bahwa ini tidak mudah, berat, dan kamu butuh pertolongan-NYA.
apapun yang kamu hadapi, sampaikan pada tuhan dalam rintihan doa. berkuliah teknik sipil merupakan fardu kifayah. menuntut ilmu merupakan ibadah yang setara seperti berjihad di jalan-NYA.
2. Sekuat Tenaga Cari Resource yang Mendukung Tugasmu
Photo by Siora Photography on Unsplash
saya tau, mahal dan sulitnya mencari textbook mata kuliah di teknik sipil. saya pun tidak mendukung kegiatan pembajakan. namun, uang saku yang terbatas sementara tuntutan sumber daya kuliah teknik sipil amat keras, mau tidak mau memaksa saya memutar otak untuk mendapatkan resource untuk mendukung kuliah saya.
ke perpustakaan kampus ? oh semua mahasiswa pasti ke sana dan jumlah buku yang disyaratkan dosen jumlahnya terbatas.
saran saya : pertama, kunjungi perpustakaan daerah. belajar dan pinjam buku di sana. biasanya resource nya lebih banyak di sana. meskipun memang perjuangan menyusuri rak - rak untuk menemukan buku yang kamu cari tidak mudah. saya biasanya mengunjungi Perpustakaan Daerah Kalimantan Timur ketika masih di Samarinda dulu.
kedua, mencari kakak kelas yang sibuk. bukan, bukan jenis kakak kelas yang sibuk organisasi. tapi kakak kelas yang jarang muncul di kampus tapi dosen - dosen hapal sama dia. tipe kakak - kakak kuliah - pulang, rajin, dan ramah. kakak seperti ini tidak keberatan mewariskan resource yang dia miliki di satu mata kuliah yang sudah lewat dan kebetulan merupakan mata kuliah yang kamu tempuh.
terakhir, ini jalan paling akhir ya. download resource mata kuliah berupa pdf yang bertebaran di internet.
3. Belajarlah Sampai Tuhan Kasihan dan Akhirnya Mengabulkan Doamu
Photo by Siora Photography on Unsplash
kalau tuhan nggak kasihan, maka dosenmu yang kasihan.
saya bicara begini berdasarkan pengalaman nyata. saat saya mengerjakan tugas akhir, dosen pembimbing saya susah sekali ditelpon dan hanya bisa ditemui selepas isya. rumahnya jauh sekali di daerah Sambutan (dekat jembatan mahkota Samarinda) sementara tempat tinggal saya di Samarinda ada di daerah Islamic Centre Kalimantan Timur.
saya bersyukur dulu saat mengerjakan tugas akhir, berdua dengan saudara kembar saya. jadi meski judul Tugas Akhir kami berbeda, namun kami memiliki dosen pembimbing yang sama.
kami benar - benar tabah kala itu (ketika memanggil memori tersebut saat menulis ini, air mata saya menghangat betapa gigihnya kami saat itu). tepat ketika adzan maghrib, kami langsung shalat dan langsung berangkat ke rumah dosen pembimbing. menyusuri jalan panjang berkelok di dinginnya malam, yang kiri kanan masih hutan. sampai di sana biasanya masjid dekat rumah dosen sudah mengumandangkan adzan isya. kami menunggu di teras sampai beliau pulang dari jama'ah shalat isya.
waktu yang ada kami manfaatkan untuk sepuasnya menunjukkan kebodohan kami. merendah di depan tingginya ilmu milik beliau. kadang beliau berceramah, kadang beliau mengintegorasi kami seakan beliau adalah dosen penguji, kadang beliau menugaskan kami mencari lebih banyak resource lagi untuk tugas akhir ini.
tidak jarang kami pulang hampir tengah malam. bahkan pernah di daerah kami ribut ada hantu kuyang, teman - teman pada sibuk tanya di whatsapp. warga kampung katanya heboh. namun, kami malah baru baca whatsapp besok paginya karena kecapekan pulang bimbingan langsung nyalakan AC, tidur tanpa tau apa - apa.
bahkan kuyang saja pulang duluan ke rumahnya daripada kami.
besok paginya, langsung kami bersiap follow up hasil bimbingan malam sebelumnya. seharian menyelesaikan semua tugas, permintaan, dan koreksian dari dosen pembimbing. sore, kami pakai untuk jalan - jalan refreshing menonton riak air sungai mahakam sampai menjelang maghrib.
adzan maghrib, siklus berulang. shalat dan langsung berangkat ke rumah dosen. begitu setiap hari tanpa libur. hari libur kami adalah pernyataan dari dosen pembimbing kalau beliau tidak bisa ditemui beberapa hari kedepan karena ada acara/ada pekerjaan/ada keperluan ke luar rumah.
iya, seekstrim itu kegigihan saya dan saudara kembar saya dalam perjalanan kami berkuliah teknik sipil. karena mengerjakan Tugas Akhir adalah tahap terakhir dan tersulit dari rangkaian syarat kami menguasasi bidang ini. kami tidak ingin gagal, ini sudah sangat dekat dengan garis akhir. semangat sudah pudar, kemauan sudah luntur, passion tinggal angan. bertahan sedikit lagi dan ini akan selesai.
Teknik Sipil adalah Tempaan Nyata Kepasrahan, Kegigihan, dan Doa......
jika ditanya apa rasanya berhasil lulus kuliah teknik sipil, maka jawabannya adalah saya mengerti esensi kepasrahan, kegigihan, dan doa. yang menjadi bekal saya menghadapi kerasnya kehidupan. ada banyak hal yang saya hadapi di teknik sipil sekuat apapun saya berusaha tidak tembus. sekalinya saya menangis dalam doa, langsung jalan terbuka. begitu juga di lain hari, doa - doa saya tidak menemukan tanda akan dikabulkan. namun satu hal sepele yang tidak sengaja saya lakukan justru menjadi titik masuk terkabulnya doa saya.
pada akhirnya, berkuliah teknik sipil mengajarkan bahwa hidup ada tentang doa dan kegigihan berusaha yang dijembatani oleh kepasrahan. kita tidak tau yang mana awal yang mana akhir. tapi mereka berdua (doa dan kegigihan berusaha) hanya saling bertukar tempat.
terima kasih sudah membaca, have a nice day !
Balikpapan, 11 Agustus 2021
Riffat Akhsan -- yang lagi sarapan kue favoritnya
0 comments
pembaca yang baik, terima kasih telah berkunjung ke sini. silahkan meninggalkan kritik, saran, pesan, kesan, dan apresiasi untuk saya menulis lebih baik lagi. terima kasih pula untuk tidak nge-Spam di Blog Saya :)