Aplikasi Maxim : Mudah, Murah, Menyenangkan !
jujur saya termasuk golongan skeptis terhadap perusahaan teknologi, yang memiliki para VP dan AVP bergaji triple digit, mendapat suntikan dari berbagai ventures, namun ternyata memerah keringat para driver di lapangan.
maxim juga tidak terkecuali, perusahaan aplikasi yang sedari awal mengatakan mereka bukan perusahaan transportasi ini pun tidak luput dari tatapan sebelah mata saya. namun, gencarnya promosi mereka yang lebih mirip kampanye caleg ini alih - alih mewajibkan para drivernya untuk memakai atribut membuat saya tertarik mengulik model bisnis perusahaan ini.
apa yang membuat maxim berbeda ? mengapa aplikasi ini begitu disenangi ?
setelah saya perhatikan, maxim memang hadir di Indonesia beberapa langkah di belakang. namun, kehadirannya seakan menjadi jawaban keresahan para pengguna Order Service Provider ini.
salah satu hal yang paling membuat saya menoleh kepada aplikasi kuning ini adalah kehadirannya tidak membuat driver "dikuasai" oleh rating. costumer pengguna aplikasi ini hanya bisa memberikan feedback suka atau tidak suka terhadap jasa yang telah diselesaikan driver pada pesanan mereka. lebih jauh, saya juga baru tahu kalau ternyata ada mekanisme klarifikasi dan pembetulan ke kantor maxim jika ternyata terjadi insiden di lapangan.
wow, such a great innovation.
hal kedua yang saya sorot dari aplikasi ini adalah harganya yang ramah di kantong. tolong, jangan bicara kesejahteraan driver dulu di sini. saya yakin pihak maxim telah berpikir matang dalam penyesuaian harga yang muncul di aplikasi.
saya membayangkan, betapa khawatirnya seseorang yang tidak memiliki kendaraan dan baru selesai berobat di rumah sakit : pasien umum tanpa jaminan sehingga pengobatan itu menghabiskan biaya banyak. ketika ia membuka aplikasi, lalu segera menutup aplikasi dan kebingungan bagaimana caranya pulang dengan transportasi nyaman dan harga terjangkau.
di sini Maxim Car memainkan peran menjawab kekhawatiran costumer seperti ini. lebih jauh, jikalau memang di luar sana ada costumer mapan yang sudah menyiapkan budget tertentu untuk menggunakan jasa transportasi online, harga yang tertera di aplikasi jauh di bawah budget, sehingga lebihnya bisa untuk tips kepada driver.
ketiga, Maxim tidak menetapkan komisi bagi UMKM yang bekerjasama dengan Maxim. Maxim hanya mengambil komisi dari biaya antar tanpa mengambil sepeserpun dari UMKM. hal ini mungkin jadi penanda ketegasan Maxim bahwa core business mereka benar - benar ada pada industri transportasi : bukan bergeser ke bank, financial services, atau jasa lain di luar transportasi.
keempat : karena ini kantor saya yang baru. saya pindah ke kantor ini karena jatuh cinta dengan value yang dimiliki oleh perusahaan ini, selengkapnya saya akan ceritakan di postingan terpisah ya.
kira - kira itulah hal - hal sederhana namun menjadikan Maxim beberapa langkah di depan aplikasi lain.
terima kasih sudah membaca postingan ini, sampai bertemu di tulisan berikutnya!
Bontang, 15 Maret 2022
Riffat Akhsan
0 comments
pembaca yang baik, terima kasih telah berkunjung ke sini. silahkan meninggalkan kritik, saran, pesan, kesan, dan apresiasi untuk saya menulis lebih baik lagi. terima kasih pula untuk tidak nge-Spam di Blog Saya :)