jujur saya termasuk golongan skeptis terhadap perusahaan teknologi, yang memiliki para VP dan AVP bergaji triple digit, mendapat suntikan dari berbagai ventures, namun ternyata memerah keringat para driver di lapangan.
maxim juga tidak terkecuali, perusahaan aplikasi yang sedari awal mengatakan mereka bukan perusahaan transportasi ini pun tidak luput dari tatapan sebelah mata saya. namun, gencarnya promosi mereka yang lebih mirip kampanye caleg ini alih - alih mewajibkan para drivernya untuk memakai atribut membuat saya tertarik mengulik model bisnis perusahaan ini.
apa yang membuat maxim berbeda ? mengapa aplikasi ini begitu disenangi ?
0 comments
pembaca yang baik, terima kasih telah berkunjung ke sini. silahkan meninggalkan kritik, saran, pesan, kesan, dan apresiasi untuk saya menulis lebih baik lagi. terima kasih pula untuk tidak nge-Spam di Blog Saya :)