saya bertemu federico dalam satu kesempatan kampus, dimana saya kehilangan teman teman saya dan alhasil saya duduk di sebelah dia.
lupa saya tambahkan dalam daftar prestasi, bahwa seorang mahasiswa memiliki penghasilan (aktif maupun pasif) sebelum wisuda adalah salah satu bentuk prestasi. mengapa ? karena masih banyak teman teman kita para mahasiswa, (termasuk saya) yang berpikir mencari penghasilan sendiri itu dimulai ketika mendapat ijazah dari perguruan tinggi, ternyata itu anggapan yang kurang open minded jenderal :)
saya tidak pernah tau rasanya diterima di perguruan tinggi negeri di Indonesia, toh saya berkuliah di institut swasta di Surabaya, itupun melalui jalur nilai, tanpa test. tapi masih jelas di ingatan saya ketika nama saya dinyatakan lulus di jurusan pendidikan dokter salah satu universitas swasta di Surabaya dan ketika email saya mendapat Letter of Acceptance, jawaban dari aplikasi yang saya kirim. LoA dari University of New South Wales, Sydney Australia yang menyatakan bahwa saya termasuk first candidate untuk major Medical Science. rasanya itu.... biasa aja
tumben tumben nya saya cerita soal prestasi kayak begini..
jadi ceritanya gini, dalam rangka ikhtiar lulus sertifikasi diving PADI A1 Open Water yang salah satu poin nya mengharuskan saya berenang gaya bebas 200 m tanpa batas waktu atau berenang gaya bebas 300 m dengan bifin dan mask saya rutin latihan renang sama pelatih renang saya, Bu Agus
jadi ceritanya gini, dalam rangka ikhtiar lulus sertifikasi diving PADI A1 Open Water yang salah satu poin nya mengharuskan saya berenang gaya bebas 200 m tanpa batas waktu atau berenang gaya bebas 300 m dengan bifin dan mask saya rutin latihan renang sama pelatih renang saya, Bu Agus
walaupun telat sehari, saya mau berbagi pengalaman saya dalam memperingati hari pahlawan di Kota Pahlawan, Surabaya
Selamat Hari Pahlawan :)
walaupun telat sehari, saya mau berbagi pengalaman saya dalam memperingati hari pahlawan di Kota Pahlawan, Surabaya
walaupun telat sehari, saya mau berbagi pengalaman saya dalam memperingati hari pahlawan di Kota Pahlawan, Surabaya
dewasa itu....
judul diatas adalah salah satu judul yang sedikit mirip dengan artikel yang saya baca di majalah aSatuNews. setelah mebaca artikel tersebut saya jadi berpikir...
image souce : WeHeartIt.com
suatu hari di poli paru...
orang sebelah saya ngobrol ngobrol anggap aja A dan B
A : sakit apa bu ?
B : ini mbak saya sakit .... (maaf nama penyakit tidak saya tulis)
mbak minta sedekahnya mbak buat tabungan di akherat mbak...
suara anak kecil yang saya yakin pagi itu adalah jam sekolah di hari kerja
reflek saya noleh dan terdzikir,
ternyata banyak banget mereka yang menistakan agama dengan menjadi agen penjual akherat.
suara anak kecil yang saya yakin pagi itu adalah jam sekolah di hari kerja
reflek saya noleh dan terdzikir,
ternyata banyak banget mereka yang menistakan agama dengan menjadi agen penjual akherat.
saya adalah salah satu mahasiswa, yang kalo kata temen temen saya "cukup unik" kenapa ya ?
i told you before that i'll write honestly and try to share what i fell to this as a part of self therapy.
today i realize that life is like parabola graph, maybe when i and you was at senior high school for science spesification this sub bab get million haters on physics subject.
saya pun begitu, sub bab gerak parabola yang biasanya digambarkan melalui bentuk grafik ini sangat memusingkan saya, karena setiap waktu, kecepatan dan posisi benda berubah, ada waktu maksimum, tinggi maksimum, dll belum lagi posisi benda yang harus ditinjau lewat arah horizontal dan vertikal.
today i realize that life is like parabola graph, maybe when i and you was at senior high school for science spesification this sub bab get million haters on physics subject.
saya pun begitu, sub bab gerak parabola yang biasanya digambarkan melalui bentuk grafik ini sangat memusingkan saya, karena setiap waktu, kecepatan dan posisi benda berubah, ada waktu maksimum, tinggi maksimum, dll belum lagi posisi benda yang harus ditinjau lewat arah horizontal dan vertikal.
tulisan ini saya buat di note facebook waktu saya masih SMA kelas satu (mohon dimaklumi kalau ada kalimat kaimat alay)
tulisan ini saya buat di note facebook waktu saya masih SMA kelas satu (mohon dimaklumi kalau ada kalimat kaimat alay)
Kamu, yang Tidak Tegas Atas Hubungan. Sampai Kapanpun Tidak Pernah Bisa Setia
By Riffat Akhsan - October 24, 2013
fat, gue kejebak sama pacar orang...
dia nyaman nya sama gue, gue pun nyaman sama dia, tapi dia masih sayang sama pacarnya...
GUE HARUS GIMANA DONG ?
dia nyaman nya sama gue, gue pun nyaman sama dia, tapi dia masih sayang sama pacarnya...
GUE HARUS GIMANA DONG ?
Persiapkan Masa Depanmu. Tak Usah Pedulikan Nantinya dengannya atau Bukan
By Riffat Akhsan - October 23, 2013
banyak teman teman saya yang punya banyak Grand Plan untuk kuliah, bekerja, dan akhirnya menikah dengan siapa.
mungkin pembaca juga ada yang setype dengan teman-teman saya ini.
mungkin pembaca juga ada yang setype dengan teman-teman saya ini.
OST Sang Pialang, Aku Tetap Pilih Kamu - I Am Jago Band
suatu hari, di kelas Ilmu Ukur Tanah, kelasnya Bu Teresia
"jadi, dalam menentukan posisi pancang, anda harus melakukan survey terlebih dahulu, bla bla bla"
me : nggra, ngantuk ?
"jadi, dalam menentukan posisi pancang, anda harus melakukan survey terlebih dahulu, bla bla bla"
me : nggra, ngantuk ?
teman teman saya sering cerita gini ke saya "fat, gue lagi deket loh sama si anu". trus saya tanggapi "oh ya, sedekat apa ?" ya pokoknya kita tuh cocok banget blablabla. beberapa bulan kemudian saya ketemu dia lagi, ya saya tanya "gimana sama si anu" (kan dia cerita ke saya kalo lagi dekat sama si anu) eh temen saya malah bilang gini "males fat gue deket sama dia, ternyata dia tuh blablabla" otomatis saya sambil ketawa melontarkan pertanyaan yang sama untuk kedua kalinya "emang sedekat apa ?" dan dia terdiam.
ada banyak teman teman saya yang mengalami kejadian seperti ini, yang kalau boleh saya tarik benang merah, masalah utamanya adalah mereka tidak bisa membedakan antara partner, teman, dan sahabat. mereka hanya tau sebatas "dekat". partner yang dekat, sahabat dekat, teman dekat. itu berbeda beda loh maksudnya.
Partner
ada banyak teman teman saya yang mengalami kejadian seperti ini, yang kalau boleh saya tarik benang merah, masalah utamanya adalah mereka tidak bisa membedakan antara partner, teman, dan sahabat. mereka hanya tau sebatas "dekat". partner yang dekat, sahabat dekat, teman dekat. itu berbeda beda loh maksudnya.
Partner
kalo saya bilang partner, banyak yang langsung menghubungkan dengan partner kerja. sebenarnya partner/rekan/mitra ga cuma kerja aja kok. ada partner bisnis, partner organisasi, partner kuliah,dll
partner, menurut hemat saya adalah seseorang yang bersama kita dalam melakukan suatu aktifitas tertentu untuk tujuan bersama. bisa aktifitas kerja, kuliah, olahraga, dll
ada beberapa indikasi bahwa seseorang "hanya" partner dalam hidup kamu, yaitu :
1. biasanya ketika kalian bertemu, kalian tidak bisa membicarakan hal diluar tujuan kalian, misal hal-hal diluar kerja, kuliah, dll
2. kamu, atau partner kamu cenderung ga natural, terkesan sangat menjaga image
3. sangat sulit mendeksi ketulusan dalm hubungan antar "partner ini"
Teman
partner, menurut hemat saya adalah seseorang yang bersama kita dalam melakukan suatu aktifitas tertentu untuk tujuan bersama. bisa aktifitas kerja, kuliah, olahraga, dll
ada beberapa indikasi bahwa seseorang "hanya" partner dalam hidup kamu, yaitu :
1. biasanya ketika kalian bertemu, kalian tidak bisa membicarakan hal diluar tujuan kalian, misal hal-hal diluar kerja, kuliah, dll
2. kamu, atau partner kamu cenderung ga natural, terkesan sangat menjaga image
3. sangat sulit mendeksi ketulusan dalm hubungan antar "partner ini"
Teman
nah teman disini juga banyak, teman kantor, teman kerja, teman kuliah, teman main, teman hidup *eh, dll teman menurut saya adalah seseorang yang kita kenal lebih dalam, jauh diatas partner, seseorang dimana kamu bisa membicarakan banyak hal, dan tertawa bersama, tapi tidak menyinggung masalah personal sama sekali.
banyak kalimat "ah, kita cuma teman" yang sering saya dengar, sebenarnya ciri-ciri teman itu apa sih ?
1. kamu bisa membicarakan hal-hal yang lebih luas dan netral, bahkan kamu bertransformasi menjadi pribadi yang berbeda ketika bersama mereka (teman)
2. mereka termasuk jajaran orang orang yang kamu cari untuk merayakan keberhasilanmu, mereka sering menjadi penghibur kepenatan dari pekerjaan
3. kamu menyadari, bahwa tidak semua dari mereka memiliki ketulusan yang sama antara satu sama lain
Sahabat
menurut saya, sahabat adalah salah satu harta berharga dalam hidup. sahabat adalah seseorang jelmaan malaikat setelah keluarga. tapi ada kalanya kita kesulitan membedakan antara "sahabat" sama "gebetan". well banyak kok yang sebenernya suka sama lawan jenis trus ngaku ngaku kalo mereka sahabatan.
menurut saya, ada perbedaan besar rasa terhadap sahabat dengan rasa terhadap lawan jenis. kalo saya boleh mengidentifikasi, sahabat itu pure ketulusan dan rasa sayang, tanpa ada nafsu dan emosi untuk memiliki. kalo lawan jenis, saya rasa kalian udah bisa jawab sendiri hehehe
seseorang bisa dikatakan sahabat jika :
1.dia adalah orang pertama yang kamu cari ketika kamu sedih, mendapat, masalah atau musibah.
2.baik ia maupun kamu bisa bercerita hal hal yang sangat privasi (kalo cuma satu pihak aja saya masih ragu itu sahabatan apa bukan)
3. baik dia maupun kamu ga peduli terhadap image yang muncul, (saya punya sahabat cowok yang nangis begitu menceritakan permasalahan beratnya sama saya, saat itu saya sadar kalo dia sudah sangat melempar pride nya begitu kami bertemu)
4. kamu dan dia benar benar menjadi diri sendiri, dan dan kalian serasa di rumah ketika bertemu.
5. ada beberapa sahabat saya yang ketika kami bertemu saya merasa saya melihat cermin, saya melihat diri saya di dalam diri sahabat saya.
6. ada beberapa sahabat saya yang well gatau kenapa kita bisa bertelepati (melakukan komunikasi dengan pikiran) secara tak sengaja
7. dia adalah orang yang memberi kamu dukungan tanpa syarat, yang walalupun tidak bisa memberi solusi ketika kamu punya masalah, tapi setidaknya dia bisa menjadi pendengar yang sangat baik.
8. dia adalah seseorang yang berani mengatakan sesuatu yang pahit, disaat yang lain masih menimbang nimbang bagaimana perasaan kamu ketika mengetahui hal itu. sesuatu yang pahit, meskipun itu adalah benar, adalah sesuatu yang harus dipikirkan seribu kali sebelum disampaikan. tapi sahabat berani mengambil resiko itu karena dia siap berada di dekatmu apapun yang terjadi.
9. walaupun agak jelek, kadang seorang sahabat rela berkorban untuk berbohong,dll untuk kepentingan sahabatnya
10. baik kamu atau dia, sama sama yakin. kalo kalian 100% tulus satu sama lain
sengaja saya tulis ciri-ciri sahabat yang paling banyak, karena menurut saya. menyatakan bahwa seseorang adalah sahabatmu itu ga sembarangan. setau saya, sahabat itu ga banyak. tapi dia awet.
sengaja saya tulis ciri-ciri sahabat yang paling banyak, karena menurut saya. menyatakan bahwa seseorang adalah sahabatmu itu ga sembarangan. setau saya, sahabat itu ga banyak. tapi dia awet.
jadi, kalau kamu merasa lagi "dekat" sama seseorang, identifikasi dulu ya, sedekat apa ?
Surabaya, 1 Oktober 2013
Best Regards,
Riffat Akhsan
kendalikan dirimu ! kata seorang cowok sama pacarnya waktu si pacar melabrak seorang cewek yang dia curigai telah merebut pacarnya. *drama banget
kejadian labrak-labrak gini udah sering kita temui, kejadian gini mesti endingnya perang dingin setelah sebelumnya didahului drama heboh.
kalo kita tarik benang merah kejadian labrak, lempar gelas ketika rapat, dll itu hanya disebabkan satu hal.
kurangnya pengendalian diri.
kita seringkali melakukan tindakan karena dikuasai emosi yang (biasanya) setelah cukup sadar, kita akan menyesal dan bilang "kenapa sih gue ngelakuin itu?"
pengendalian diri simple nya adalah, bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah antara kita dengan emosi kita. bukan pada orang lain.
kejadian labrak,dll itu ibarat masalah dengan diri kita belum selesai, udah dibawa ke orang lain. ribet kan ?
ya kalo dibawa ke orang lain buat curhat sih gapapa, tapi dibawa untuk menyerang orang lain, disaat kita lagi marah-marahnya trus kita samperin seseorang tersebut, dia cuma bisa bilang "loh, ni anak kenapa?"
malu ? jelas.
masalahnya bukan pada betapa salahnya orang lain ke kamu, tapi bagaimana kamu tidak dikendalikan oleh emosi atas orang itu.
get it ?
Surabaya, 1 oktober 2013
Best Regards,
Riffat Akhsan
kejadian labrak-labrak gini udah sering kita temui, kejadian gini mesti endingnya perang dingin setelah sebelumnya didahului drama heboh.
kalo kita tarik benang merah kejadian labrak, lempar gelas ketika rapat, dll itu hanya disebabkan satu hal.
kurangnya pengendalian diri.
kita seringkali melakukan tindakan karena dikuasai emosi yang (biasanya) setelah cukup sadar, kita akan menyesal dan bilang "kenapa sih gue ngelakuin itu?"
pengendalian diri simple nya adalah, bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah antara kita dengan emosi kita. bukan pada orang lain.
kejadian labrak,dll itu ibarat masalah dengan diri kita belum selesai, udah dibawa ke orang lain. ribet kan ?
ya kalo dibawa ke orang lain buat curhat sih gapapa, tapi dibawa untuk menyerang orang lain, disaat kita lagi marah-marahnya trus kita samperin seseorang tersebut, dia cuma bisa bilang "loh, ni anak kenapa?"
malu ? jelas.
masalahnya bukan pada betapa salahnya orang lain ke kamu, tapi bagaimana kamu tidak dikendalikan oleh emosi atas orang itu.
get it ?
Surabaya, 1 oktober 2013
Best Regards,
Riffat Akhsan
sebagai seorang mahasiswa dengan kondisi finansial pas-pas an. saya adalah satu dari ribuan mahasiswa yang begitu awal bulan, otak kita langsung bertransformasi jadi kalkulator, mengatur finansial secara cermat biar cukup sampai akhir bulan.
sebagai perempuan biasa, kadang saya juga pengen kok punya barang branded yang harganya membuat kehidupan mahasiswa saya terancam melarat.
disinilah kecermatan untuk memisahkan antara fungsional dan eksklusivitas berperan.
saya adalah orang yang sebelum membeli sesuatu selalu melihat kapasitas fungsi dan eksklusivitas untuk melihat harga itu menitikberatkan kemana.
misal, jam tangan dan kacamata. kacamata yang saya pakai saya beli dengan banderol seharga gaji sebulan seorang PNS golongan 3. mahal ? tunggu dulu, alasan saya beli kacamata itu adalah, saya sudah 7 tahun berkacamata, dan selalu ceroboh dengan kacamata saya. kacamata mata saya sering penyok, tangkainya copot, terinjak, terduduki, kadang kegencet waktu saya tidur,dll saya sadari itu semua karena kecerobohan saya. dan saya adalah seseorang yang "tidak akan membeli baru untuk barang-barang yang melekat di siri saya yang di saya, kecuali barang itu rusak"
maksud saya bukan seperti baju, tas, sepatu yang memang harus dikondisikan dengan keperluan, ga mungkin kan saya pakai tas yang sama untuk kuliah dan untuk kondangan ? maksud saya adalah barang-barang paten yang melekat di diri saya seperti kacamata, jam tangan, dll
memang bias ya, cuma kacamata aja kok harganya sampai segitu, untuk anda yang memiliki kehati-hatian tinggi, itu memang mahal. tapi untuk seseorang seceroboh saya, memiliki kacamata super-tahan-banting seperti itu harga segitu adalah murah. daripada saya setiap bulan beli kacamata terus gara-gara frame nya kenapa napa karena kecerobohan saya, itu jauh lebih mahal kan ?
ceroboh itu karakter saya dari kecil bung, lebih baik untuk membeli barang yang sesuai dengan karakter saya daripada harus merubah karakter saya hanya karena sebuah barang.
soal jam tangan juga sama, saya adalah orang yang kurang sayang sama barang, jam tangan saya sering saya pake meskipun saya snorkeling atau diving, suka kebentur tembok secara ga sengaja (lagi lagi karena kecerobohan saya) suka kelempar jatuh dari tas saya, dll maka dari itu saya memakai jam tangan yang saya beli dengan harga sepadan dengan rata-rata harga sewa kamar kost di daerah keputih per bulan.
tapi lain dengan gadget, saya dari dulu bermimpi untuk punya iphone. dan selalu berusaha untuk menyisihkan uang saya untuk menabung untuk membeli barang itu. tapi ketika saya analisis, untuk sebuah handphone berkamera, yang bisa dengerin lagu dan online, (lupakan soal siri, saya juga ga paham sepenting apa teknologi siri itu) harga segitu (sekitar 4-5 juta) jelas sangat menitikberatkan pada eksklusivitas, gampangan nya biar yang make iphone terupgrade gengsinya.
jadi guess what ? saya hanya memakai handphone dengan fungsi kurang lebih sama namun dibanderol dengan harga rata-rata handphone mahasiswa. tidak terlalu mahal, tidak juga terlalu murah.
begitu juga dengan laptop, saya selalu bermimpi untuk bisa punya macbook pro, tapi setelah saya timbang lagi,brand lain dengan harga yang sama memberikan fungsi yang lebih baik dibanding brand itu. fix kesimpulan nya harga segitu untuk sebuah laptop yang kalau dibanting juga sama sama rusak, harga itu adalah harga untuk menjual eksklusivitas. akhirnya pilihan saya jatuh pada brand sony, tidak terlalu "nelangsa' tidak juga terlalu branded.
menekankan pada fungsional bukan berarti membeli barang murahan, tapi membeli barang yang benar benar berharga untuk kita beli. berharga itu berarti, menurut hemat kita, kita pantas mengeluarkan uang penghasilan kita untuk barang itu. tidak semua barang berharga di pasaran berharga untuk dibeli oleh diri kita.
memang ada fase nanti dimana kita sudah mapan, kita akan merindukan eksklusivitas dimana kita mendapat sesuatu yang tidak semua orang bisa mendapatkan nya, tapi itu nanti, ketika kondisi finansial kita siap untuk fase itu. dan jelas bukan pada fase seorang mahasiswa.
Surabaya, 30 September 2013
Best Regards,
Riffat Akhsan
sebagai perempuan biasa, kadang saya juga pengen kok punya barang branded yang harganya membuat kehidupan mahasiswa saya terancam melarat.
disinilah kecermatan untuk memisahkan antara fungsional dan eksklusivitas berperan.
saya adalah orang yang sebelum membeli sesuatu selalu melihat kapasitas fungsi dan eksklusivitas untuk melihat harga itu menitikberatkan kemana.
misal, jam tangan dan kacamata. kacamata yang saya pakai saya beli dengan banderol seharga gaji sebulan seorang PNS golongan 3. mahal ? tunggu dulu, alasan saya beli kacamata itu adalah, saya sudah 7 tahun berkacamata, dan selalu ceroboh dengan kacamata saya. kacamata mata saya sering penyok, tangkainya copot, terinjak, terduduki, kadang kegencet waktu saya tidur,dll saya sadari itu semua karena kecerobohan saya. dan saya adalah seseorang yang "tidak akan membeli baru untuk barang-barang yang melekat di siri saya yang di saya, kecuali barang itu rusak"
maksud saya bukan seperti baju, tas, sepatu yang memang harus dikondisikan dengan keperluan, ga mungkin kan saya pakai tas yang sama untuk kuliah dan untuk kondangan ? maksud saya adalah barang-barang paten yang melekat di diri saya seperti kacamata, jam tangan, dll
memang bias ya, cuma kacamata aja kok harganya sampai segitu, untuk anda yang memiliki kehati-hatian tinggi, itu memang mahal. tapi untuk seseorang seceroboh saya, memiliki kacamata super-tahan-banting seperti itu harga segitu adalah murah. daripada saya setiap bulan beli kacamata terus gara-gara frame nya kenapa napa karena kecerobohan saya, itu jauh lebih mahal kan ?
ceroboh itu karakter saya dari kecil bung, lebih baik untuk membeli barang yang sesuai dengan karakter saya daripada harus merubah karakter saya hanya karena sebuah barang.
soal jam tangan juga sama, saya adalah orang yang kurang sayang sama barang, jam tangan saya sering saya pake meskipun saya snorkeling atau diving, suka kebentur tembok secara ga sengaja (lagi lagi karena kecerobohan saya) suka kelempar jatuh dari tas saya, dll maka dari itu saya memakai jam tangan yang saya beli dengan harga sepadan dengan rata-rata harga sewa kamar kost di daerah keputih per bulan.
tapi lain dengan gadget, saya dari dulu bermimpi untuk punya iphone. dan selalu berusaha untuk menyisihkan uang saya untuk menabung untuk membeli barang itu. tapi ketika saya analisis, untuk sebuah handphone berkamera, yang bisa dengerin lagu dan online, (lupakan soal siri, saya juga ga paham sepenting apa teknologi siri itu) harga segitu (sekitar 4-5 juta) jelas sangat menitikberatkan pada eksklusivitas, gampangan nya biar yang make iphone terupgrade gengsinya.
jadi guess what ? saya hanya memakai handphone dengan fungsi kurang lebih sama namun dibanderol dengan harga rata-rata handphone mahasiswa. tidak terlalu mahal, tidak juga terlalu murah.
begitu juga dengan laptop, saya selalu bermimpi untuk bisa punya macbook pro, tapi setelah saya timbang lagi,brand lain dengan harga yang sama memberikan fungsi yang lebih baik dibanding brand itu. fix kesimpulan nya harga segitu untuk sebuah laptop yang kalau dibanting juga sama sama rusak, harga itu adalah harga untuk menjual eksklusivitas. akhirnya pilihan saya jatuh pada brand sony, tidak terlalu "nelangsa' tidak juga terlalu branded.
menekankan pada fungsional bukan berarti membeli barang murahan, tapi membeli barang yang benar benar berharga untuk kita beli. berharga itu berarti, menurut hemat kita, kita pantas mengeluarkan uang penghasilan kita untuk barang itu. tidak semua barang berharga di pasaran berharga untuk dibeli oleh diri kita.
memang ada fase nanti dimana kita sudah mapan, kita akan merindukan eksklusivitas dimana kita mendapat sesuatu yang tidak semua orang bisa mendapatkan nya, tapi itu nanti, ketika kondisi finansial kita siap untuk fase itu. dan jelas bukan pada fase seorang mahasiswa.
Surabaya, 30 September 2013
Best Regards,
Riffat Akhsan
bukan percaya yang ini maksud saya -___-
ada banyak hal yang melatar-belakangi seseorang untuk bangga. bisa karena alamamater universitas, bisa karena posisi dalam pekerjaan, bisa karena profesi, bisa karena tempat kerja, bisa karena tempat tinggal, jenis kendaraan, gadget yang dibawa, punya koneksi banyak, status di masyarakat, prestasi akademik, prestasi, kerja, dll
setiap orang pasti punya satu kebanggaan tertinggi, bisa karena pasangan, bisa karena karir, bisa karena keluarga, bisa anak, bisa harta, dll
bagi saya, kebanggaan tertinggi saya adalah saya menjadi seseorang yang bisa dipercaya.
kenapa ?
bagi seseorang seperti saya yang sangat sulit untuk percaya kepada orang lain, dipercaya oleh orang lain adalah sebuah anugerah.
dipercaya dalam hal ini ga hanya masalah dipercaya untuk menempati suatu posisi pekerjaan, dan hal-hal yang bersifat materi saja.
dipercaya disini adalah kebanggaan saya dipercaya oleh orang tua saya untuk bersekolah jauh dari rumah disaat ada ribuan perempuan sebaya saya menghabiskan masa kecil sampai menikah dalam lingkaran orang tua. orang tua mereka khawatir kalau anaknya jauh, bagi saya itu adalah bentuk tersirat dari sebuah ketidakpercayaan.
orang tua saya percaya, bahwa saya bisa menjaga diri dan kehormatan saya di rantau, meskipun banyak pula perempuan sebaya saya yang sudah terbukti tidak bisa memegang kepercayaan yang sudah diberikan oleh orang tuanya. namun orang tua saya yakin dan percaya bahwa anak gadisnya sudah dewasa untuk memilih memilah dan memutuskan mana yang baik dan mana yang buruk untuk dilakukan. mareka selalu bilang ke saya "abah umi jauh dari kamu, itu cuma jarak aja. kita selalu ada di hati kamu kak, dengan do'a yang tak pernah putus"
saya bangga bisa dipercaya oleh beberapa sahabat dekat saya untuk menjadi jajaran orang pertama yang mereka cari ketika mereka sedih, ketika mereka mendapat musibah, ketika mereka down,dll
ketika saya berusaha berempati dengan mereka, saya sadar memilih seseorang yang menjadi orang pertama yang saya kabari ketika saya bahagia itu sulit, tapi jauh lebih sulit untuk mencari orang yang pertama saya kabari ketika saya mendapat masalah. mengingat tidak semua orang bisa memahami dan berempati dengan masalah yang saya hadapi.
ada banyak orang yang justru semakin sedih ketika tertimpa masalah karena salah dalam memilih orang yang dia percaya untuk menceritakan masalahnya. maksud hati pengen berbagi biar beban lebih ringan, kenyataan yang terjadi justru semakin rumit.
jadi bagi saya, kepercayaan itu ibarat pedang bermata dua, jika saya menempatkan pada orang yang tepat, itu akan menjadi anugerah, namun bila saya menempatkan pada orang yang salah, itu akan berubah menjadi musibah.
saya bangga, menjadi seseorang yang bisa dipercaya oleh orang-orang terdekat saya, karena itu berarti, mereka menganggap saya orang yang tepat untuk diberi kepecayaan.
Alhamdulillahirabbil alamin
Surabaya, 29 September 2013,
Best Regards,
F.R. Ma'rifah Akhsan
setiap orang pasti punya satu kebanggaan tertinggi, bisa karena pasangan, bisa karena karir, bisa karena keluarga, bisa anak, bisa harta, dll
bagi saya, kebanggaan tertinggi saya adalah saya menjadi seseorang yang bisa dipercaya.
kenapa ?
bagi seseorang seperti saya yang sangat sulit untuk percaya kepada orang lain, dipercaya oleh orang lain adalah sebuah anugerah.
dipercaya dalam hal ini ga hanya masalah dipercaya untuk menempati suatu posisi pekerjaan, dan hal-hal yang bersifat materi saja.
dipercaya disini adalah kebanggaan saya dipercaya oleh orang tua saya untuk bersekolah jauh dari rumah disaat ada ribuan perempuan sebaya saya menghabiskan masa kecil sampai menikah dalam lingkaran orang tua. orang tua mereka khawatir kalau anaknya jauh, bagi saya itu adalah bentuk tersirat dari sebuah ketidakpercayaan.
orang tua saya percaya, bahwa saya bisa menjaga diri dan kehormatan saya di rantau, meskipun banyak pula perempuan sebaya saya yang sudah terbukti tidak bisa memegang kepercayaan yang sudah diberikan oleh orang tuanya. namun orang tua saya yakin dan percaya bahwa anak gadisnya sudah dewasa untuk memilih memilah dan memutuskan mana yang baik dan mana yang buruk untuk dilakukan. mareka selalu bilang ke saya "abah umi jauh dari kamu, itu cuma jarak aja. kita selalu ada di hati kamu kak, dengan do'a yang tak pernah putus"
saya bangga bisa dipercaya oleh beberapa sahabat dekat saya untuk menjadi jajaran orang pertama yang mereka cari ketika mereka sedih, ketika mereka mendapat musibah, ketika mereka down,dll
ketika saya berusaha berempati dengan mereka, saya sadar memilih seseorang yang menjadi orang pertama yang saya kabari ketika saya bahagia itu sulit, tapi jauh lebih sulit untuk mencari orang yang pertama saya kabari ketika saya mendapat masalah. mengingat tidak semua orang bisa memahami dan berempati dengan masalah yang saya hadapi.
ada banyak orang yang justru semakin sedih ketika tertimpa masalah karena salah dalam memilih orang yang dia percaya untuk menceritakan masalahnya. maksud hati pengen berbagi biar beban lebih ringan, kenyataan yang terjadi justru semakin rumit.
jadi bagi saya, kepercayaan itu ibarat pedang bermata dua, jika saya menempatkan pada orang yang tepat, itu akan menjadi anugerah, namun bila saya menempatkan pada orang yang salah, itu akan berubah menjadi musibah.
saya bangga, menjadi seseorang yang bisa dipercaya oleh orang-orang terdekat saya, karena itu berarti, mereka menganggap saya orang yang tepat untuk diberi kepecayaan.
Alhamdulillahirabbil alamin
Surabaya, 29 September 2013,
Best Regards,
F.R. Ma'rifah Akhsan
saya sering sangsi dengan hidup, masih adakah orang tulus di dunia ini ? yang saya lihat (kebanyakan) dunia ini berisi orang yang hanya (mau) berteman dengan orang yang memiliki kepentingan tertentu, simple nya temenan kalo ada butuhnya aja.
ketika mendapat hadiah, menerima pujian, ngobrol bersama, jalan jalan bersama. saya kadang bertanya dengan diri saya sendiri. aku berusaha tulus dalam berteman, apa mereka juga tulus mau berteman sama aku ? atau mereka punya tendensi sama aku ?
ketulusan, ga cuma soal hubungan lawan jenis, kayak pacaran. ketulusan dalam hubungan antar manusia diluar itu juga penting. penting untuk menunjukkan seberapa baik kualitas hubungan itu. kita ga mau kan punya temen yang mau deket sama kita kalo ada butuhnya aja ?
di sini ketulusan berperan, dan akhirnya saya sadar kalau ternyata "ketulusan itu datang dari hati, dan hanya bisa dirasakan dengan hati"
ketulusan, dia selalu ada di hati kita. namun kadang gaungnya dalam nurani sering tak terdengar karena kita kurang peka.
Surabaya, 29 September 2013,
Love,
Faizah Riffat Ma'rifah Akhsan
ketika mendapat hadiah, menerima pujian, ngobrol bersama, jalan jalan bersama. saya kadang bertanya dengan diri saya sendiri. aku berusaha tulus dalam berteman, apa mereka juga tulus mau berteman sama aku ? atau mereka punya tendensi sama aku ?
ketulusan, ga cuma soal hubungan lawan jenis, kayak pacaran. ketulusan dalam hubungan antar manusia diluar itu juga penting. penting untuk menunjukkan seberapa baik kualitas hubungan itu. kita ga mau kan punya temen yang mau deket sama kita kalo ada butuhnya aja ?
di sini ketulusan berperan, dan akhirnya saya sadar kalau ternyata "ketulusan itu datang dari hati, dan hanya bisa dirasakan dengan hati"
ketulusan, dia selalu ada di hati kita. namun kadang gaungnya dalam nurani sering tak terdengar karena kita kurang peka.
Surabaya, 29 September 2013,
Love,
Faizah Riffat Ma'rifah Akhsan
di postingan kali ini, masih bercerita tentang kehidupan perkuliahan saya. masih dalam proses saya menguak hikmah kenapa tuhan menempatkan saya di kampus ini.
fyi aja, saya mengambil jam kuliah malam. sekitar habis maghrib sampai jam 9 atau 10 malam. setiap senin sampai jum'at. pingin beda aja, itu alasan saya. logika saya gini, kalo aku kuliah malam, sangat mungkin aku bertemu dengan orang-orang yang latar belakang pendidikan nya lebih beragam. yah, orang kan normalnya kuliah dari pagi sampai sore, kalo ada yang kuliah malam, pasti ada maksud tertentu.
guess what ? benar saja. teman teman saya beragam, mayoritas dari mereka adalah lulusan SMK bangunan dan sudah bekerja, jadi pagi sampai sore mereka kerja, malamnya lanjut kuliah. ada yang ambil kuliah malam karena paginya ngantuk, ada yang kuliah malam karena jenuh dengan rutinitas dari jaman SD yang selalu berangkat pagi,dll
dari segi umur juga beragam, saya punya teman sekelas seorang bapak anak 1, saya juga punya teman sekelas fresh graduate sarjana komputer.
mereka semua (teman-teman saya) membuat mata saya lebih terbuka dalam melihat dunia. mereka, mengajarkan saya bahwa hidup itu tidak sesimpel yang ada di kepala anak lulus SMA (kuliah ,kerja, nikah, punya anak, hidup bahagia, mati masuk surga)
mereka benar benar mengajarkan saya bahwa "hidup adalah perjuangan" itu 100% benar. mungkin saya hanyalah seorang anak manja yang (kebetulan) memiliki fasilitas cukup untuk pendidikan saya, sehingga saya tidak harus menyambi sembari kuliah.
saya sangat menaruh hormat kepada teman sekelas saya yang sudah menikah dan punya 1 anak, seandainya beliau mementingkan ego, tidak akan beliau berkumpul bersama saya dalam satu kelas.
seandainya teman teman saya yang sudah bekerja tidak memiliki semangat untuk terus menuntut ilmu, mungkin saya juga tidak akan bertemu mereka dalam satu kelas.
seandainya teman saya yang fresh graduate itu begitu stricht masalah senioritas, mungkin saya juga ga akan satu kelas sama dia.
teman teman saya di kelas malam ini membuat sebaris kata, yang lazim ditemui di institusi pendidikan lain. hanya menjadi suara cicit tak bergaung.
kata AROGANSI
di kampus saya, sepertinya kami tidak mengenal apa itu arogansi. bukan maksud kami untuk tidak cinta almamater, tapi jauh dari itu. saya dan teman teman saya sepakat bahwa arogansi hanyalah noda yang mencemari esensi dari disiplin ilmu yang kita pelajari.
senioritas ? saya hanya bisa tertawa, saya lulusan SMA tahun 2012, teman saya rata-rata lulusan tahun 2013, namun ada beberapa teman kami yang lulusan tahun 2009, bahkan ada yang lulusan tahun 2003.
senioritas yang seperti apa yang bisa dibentuk dengan keadaan seperti itu ?
at least, saya hanya bisa berucap Alhamdulillahi rabbil 'alamin. atas pilihan tuhan menempatkan saya berkuliah di sini, mengingat ketakutan saya akan dibentak-bentak senior, plonco,dll sangat mengganggu fisik saya. saya pernah sakit panas habis dibentak oleh salah satu kakak kelas saya waktu SMP kelas 1 dengan ketakutan yang sangat hebat. sampai sampai setiap beberapa menit, tiba tiba aja badan saya gemeteran parah dikarenakan trauma yang super hebat.
di akhir postingan ini, saya cuma bisa bilang "keputusan tuhan selalu indah, pahit atau manis penerimaan hambanya"
Surabaya, 27 September 2013
Best Regards,
Riffat Akhsan
this song talk about the trial, and talk about forgiveness. this song has a very magical power on my self, it's lyrics is so stong. and i realize, now i am the actress of story on this song.
Broken Vow - Lara Fabian
Tell me
her name
I want to know
The way she looks
And where you go
I need to see her face
I need to understand
Why you and I came to an end
Tell me again
I want to hear
Who broke my faith in all these years
Who lays with you at night
While I'm here all alone
Remembering when I was your own
I let you go
I let you fly
Why do I keep on asking why
I let you go
Now that I found
A way to keep somehow
More than a broken vow
Tell me the words I never said
Show me the tears you never shed
Give me the touch
That one you promised to be mine
Or has it vanished for all time
I want to know
The way she looks
And where you go
I need to see her face
I need to understand
Why you and I came to an end
Tell me again
I want to hear
Who broke my faith in all these years
Who lays with you at night
While I'm here all alone
Remembering when I was your own
I let you go
I let you fly
Why do I keep on asking why
I let you go
Now that I found
A way to keep somehow
More than a broken vow
Tell me the words I never said
Show me the tears you never shed
Give me the touch
That one you promised to be mine
Or has it vanished for all time
I let you
go
I let you fly
Why do I keep on asking why
I let you go
Now that I found
A way to keep somehow
More than a broken vow
I let you fly
Why do I keep on asking why
I let you go
Now that I found
A way to keep somehow
More than a broken vow
I let you
go
I let you fly
Why do I keep on asking why
I let you go
Now that I found
A way to keep somehow
More than a broken vow
I close my eyes
And dream of you and I
And then I realize
There's more to love than only bitterness and lies
I close my eyes
I'd give away my soul
To hold you once again
And never let this promise end
I let you fly
Why do I keep on asking why
I let you go
Now that I found
A way to keep somehow
More than a broken vow
I close my eyes
And dream of you and I
And then I realize
There's more to love than only bitterness and lies
I close my eyes
I'd give away my soul
To hold you once again
And never let this promise end
I let you go
I let you fly
Now that I know I’m asking why
I let you go
Now that I found
A way to keep somehow
More than a broken vow
I let you fly
Now that I know I’m asking why
I let you go
Now that I found
A way to keep somehow
More than a broken vow
Surabaya, 27 September 2013
Love,
Riffat Akhsan
You Must Can Identify Dear, Which One Love You, Which One Treat You Right
By Riffat Akhsan - September 26, 2013
Saya pernah bercerita kalau saya berkuliah di jurusan mayoritas cowok di postingan ini dan saya bercerita apa yang saya alami.
di postingan itu saya bercerita bahwa saya jadi lebih mengerti tentang pemikiran seorang laki laki.
sampai akhirnya beberapa hari ini saya melihat satu fenomena, yang sering terjadi namun mungkin sering kita remehkan.
Fenomena Merasa jadi Korban PHP (Pemberi Harapan Palsu)
postingan ini berlaku buat cowok dan cewek kok, tapi saya lebih menekankan sama cewek sih, cewek kan lebih sering jadi korban PHP *senyum manis* *manis banget*
banyak banget saya dicurhatin sama temen temen (cewek maupun cowok) yang benang merahnya kira kira gini "gue kecewa fat sama dia, gue pikir hubungan ini udah berlevel level lebih tinggi dari "hanya" sekedar temen biasa. nyatanya dia jadian sama cewek/cowok lain. padahal kita udah deket banget"
*sigh*
emang sih quote ini ada benarnya "Kita Memang Tidak Bisa Melawan Takdir, Tapi Mencintaimu Adalah Sebaik-Baik Perencanaan"
*batuk*
sebagai bagian dari fakultas teknik sipil dan perencanaan, saya belajar dalam membuat perencanaan kita harus survey dulu. kalo memang memungkinkan untuk perencanaan itu memiliki tingkat keberhasilan diatas 70%. maka kita baru bisa melakukan eksekusi berdasarkan perencanaan. biar ga rugi nantinya, atau patah hati. (eits jangan salah, banyak loh yang patah hati parah gara-gara ga dapat proyek, padahal rencananya keuntungan proyek mau dipake buat dana nikah)
masa' mencintai harus pake survey dulu sih fat ?
ya enggak, tapi setidaknya kalian harus bisa membedakan. yang mana yang memang mencintai/menyukai kamu, yang mana yang "hanya" memperlakukan kamu dengan baik.
dalam memperlakukan seseorang dengan baik, setiap orang punya standard yang beda. disini biasanya para korban PHP sering terjebak.
simple nya sih, gini. ga usah GR (gede rasa) duluan a.k.a punya ekspektasi kalo dia suka sama kamu.
ada banyak hal yang mempengaruhi bagaimana seseorang memperlakukan kamu dengan baik, bisa karena mereka/dia kagum dengan kamu, bisa karena memang suka, atau bisa jadi karena mereka tendensius dengan kamu a.k.a mereka/dia punya kepentingan yang bersangkutan dengan wewenang/kemampuan kamu, yah bisa disebut bagian dari lobby sih.
yang harus kalian tau, untuk para cowok (berdasarkan pengalaman saya). para cewek seringkali bersikap bertolak belakang dengan maksud kalau mereka memiliki "rasa" dengan lawan jenis. ini karena sifat dasar cewek, adalah seorang yang pemalu. please jangan GR kalo ada seorang cewek yang (tampak) agresif ke kamu, sms/bbm kamu duluan, pake perhatian lebih segala, selalu yang menjadi inisiator, dll besar kemungkinan mereka tidak menyukai kamu, tapi hanya memperlakukan kamu dengan baik (biasanya hal ini sering terjadi terkait pekerjaan, apalagi kalo kalian satu team)
cewek kalo suka sama cowok, cenderung diam, bersikap biasa di depan kamu, tapi heboh kalo udah sama teman-teman ceweknya. yah buat kamu yang naksir dengan cewek dari jurusan ramah (jurusan yang banyak cewek) ada baiknya kamu memperhatikan reaksi temen temen dia kalo ada kamu.
biasanya lagi, kalo emang cewek itu suka sama kamu, seandainya kalian satu team, maka dia (cewek) cenderung bersikap lebih dingin ke kamu dibandingkan dengan teman teman cowok kamu, di level suka yang lebih parah malah ada yang judes. karena sebenernya para cewek bingung harus bersikap bagaimana dengan cowok yang dia suka.
intinya, semua cewek ketika punya rasa dengan cowok mereka akan balik ke sifat dasar mereka, pemalu dan menunggu.
sebaliknya untuk para cewek. para cowok sangat jarang yang blak-blak an kalo mereka mau deketin kamu, mereka cenderung bersikap biasa juga, tapi kadang sms/bbm atau pura pura bikin keperluan sama kamu,. mereka (para cowok) adalah pribadi yang sangat memperhitungkan probabilitas kalau (seandainya) mereka suka sama kamu, kira kira kamu nolak atau nerima. jadi biasanya para cowok sering bersikap misterius atau terkesan tarik ulur kalo mereka suka sama kamu, itu disebabkan karena mereka mempertimbangkan reaksi kamu setiap mereka habis melakukan PDKT (biasanya cewek ga sadar ini)
trus bedain nya gimana fat ? gini, misal kamu diajak jalan sama cowok, kelar jalan kamu pulang dan dia ga hubungi kamu sama sekali sampai berhari hari, ga usah terlalu mikir yang aneh-aneh, soalnya fix dia ga tertarik sama kamu. kalo emang dia tertarik sama kamu, sebisa mungkin dia akan berusaha buat hubungi kamu karena dia merasa respon kamu selama jalan sama dia tadi bagus banget.
buat cewek juga, ga usah berinisiatif buat ngejar cowok, karena cowok yang beneran suka sama kamu, ga usah dikejar dia juga bakal ngejar kamu kok *emangnya lu main kejar-kejaran fat?*
jangan berharap sama cowok yang ga pernah sms kamu duluan, hanya menanggapi kalo kamu duluan yang sms dengan alasan takut ganggu, it's a big liar GIRLS
jadi buat temen-temen saya, yang pernah curhat atau para pembaca blog saya yang mengalami masalah serupa. identifikasi dulu mana yang beneran suka sama kamu, mana yang hanya memperlakukan kamu dengan baik, jangan sakiti diri kamu dengan merasa kalo "dia" suka sama kamu padahal ternyata itu hanyalah kesalah pahaman kamu atas sikap "dia" ke kamu.
Surabaya, 26 September 2013
Cheers,
Faizah R. Akhsan
Rasanya Kuliah di Teknik Sipil itu.. FUN :)
yah berkuliah di jurusan yang menangani realisasi dari perencanaan pembangunan. simple nya jurusan yang menghitung kemungkinan bisa tidaknya sebuah rencana bangunan dibangun, atau lebih gampangnya lagi adalah jurusan tukang. adalah jurusan yang 90% peminatnya adalah cowok.
dan saya adalah bagian dari jurusan ini.
kalian bisa bayangkan, kelas saya. kelas H teknik sipil berjumlah 45 mahasiswa dengan komposisi mahasiswa cowok 43 orang dan mahasiswa cewek 3 orang (termasuk saya). kalau kelas kita dicampur, maksimal cewek dalam satu kelas adalah 9 orang. itu sudah paling banyak.
keadaan seperti itu, setiap hari senin-jum'at.
di awal awal masa perkuliahan membuat saya berpikir kayaknya-saya-salah-jurusan-deh.
bagi seorang mahasiswa yang selama SMP dan SMA selalu berada di ruang kelas yang satu kelas cewek semua, hal ini sangat baru bagi saya.
tapi ini harus saya jalani.
dari segi materi, di teknik sipil kamu tidak akan pernah bertemu dengan mata kuliah yang memakai ilmu biologi dan kimia sebagai dasarnya. semua muni berdasar dari matematika dan fisika.
sebagai seseorang yang sangat takut dengan pelajaran matematika dan fisika, teknik sipil bisa dibilang neraka.
tapi setelah menjalani perkuliahan, saya sadar bahwa AKHIRNYA SAYA BISA MENGATASI KETAKUTAN SAYA
oke, ini hal baru. mengingat saya adalah seseorang yang penakut.
semua orang pasti berusaha untuk menghindari, bahkan menolak jika hal baru datang ke hidup mereka. saya pun begitu.
tapi akhirnya saya sampai pada satu kesimpulan, "seberapapun kita berusaha untuk menghindar bahkan menolak, hidup tidak pernah mau peduli apa yang kita rasakan"
saya mencoba berdamai dengan perbedaan, saya jalani semua kegiatan perkuliahan dengan optimis "ini pasti ada hikmahnya"
dan benar, saya menemukan lebih banyak lagi hal baru. diantaranya.
1. saya jadi lebih paham bagaimana seorang laki laki berpikir dalam proses pemecahan masalah. ini terlihat dari cara mereka (para cowok) menyelesaikan soal latihan, maupun ketika kita sedang berdiskusi. mungkin rumus sama, tapi eksekusinya sangat jauh berbeda antara cowok dan cewek.
2. saya jadi lebih arif dalam menilai profesi seseorang, siapa sih yang ga mau kerja di gedung tinggi. bawa mobil, tinggal di apartemen di daerah prestis atau tinggal di cluster dengan pengembang nasional ? semua mau, tapi hidup ga kasih itu untuk semua orang. tuhan sudah mengatur pembagian profesi di dunia ini dengan seadil adilnya. kuliah di jurusan ini membuat saya banyak terlibat dengan para tukang, kuli bangunan, pengangkut material,dll dari mereka lah saya benar benar sadar bahwa "Kerja Banting Tulang" itu memang benar benar ada
3. jurusan ini mengajarkan saya untuk jangan sampai sombong. teknik sipil = proyek. proyek=sikut-sikutan. seberapa pintar kamu, dari universitas sekaliber apapun kamu. kamu ga akan bisa unggul hanya dengan mengandalkan arogansi alamamater dan nilai IPK saja, yah simpel nya sih yang saya liat mereka yang lebih dekat dengan tuhan sih yang (biasanya) jalan karirnya (agak) mulus dalam dunia konstruksi ini. balik lagi ke prinsip "berapapun IPK mu, dari universitas sehebat apapun kamu, rezeki tetap tuhan yang atur"
apa lagi yah ? banyak sih sebenernya...
kapan kapan saya bahas lagi deh, kalo lanjut ntar takut kepanjangan postingan nya.
*PS: postingan ini tidak bermaksud untuk menyindir pihak manapun, ini murni refleksi pemikiran dan perasaan saya, seorang mahasiswa teknik sipil.
Surabaya, 25 September 2013
Cheers,
Riffat Akhsan
yah berkuliah di jurusan yang menangani realisasi dari perencanaan pembangunan. simple nya jurusan yang menghitung kemungkinan bisa tidaknya sebuah rencana bangunan dibangun, atau lebih gampangnya lagi adalah jurusan tukang. adalah jurusan yang 90% peminatnya adalah cowok.
dan saya adalah bagian dari jurusan ini.
kalian bisa bayangkan, kelas saya. kelas H teknik sipil berjumlah 45 mahasiswa dengan komposisi mahasiswa cowok 43 orang dan mahasiswa cewek 3 orang (termasuk saya). kalau kelas kita dicampur, maksimal cewek dalam satu kelas adalah 9 orang. itu sudah paling banyak.
keadaan seperti itu, setiap hari senin-jum'at.
di awal awal masa perkuliahan membuat saya berpikir kayaknya-saya-salah-jurusan-deh.
bagi seorang mahasiswa yang selama SMP dan SMA selalu berada di ruang kelas yang satu kelas cewek semua, hal ini sangat baru bagi saya.
tapi ini harus saya jalani.
dari segi materi, di teknik sipil kamu tidak akan pernah bertemu dengan mata kuliah yang memakai ilmu biologi dan kimia sebagai dasarnya. semua muni berdasar dari matematika dan fisika.
sebagai seseorang yang sangat takut dengan pelajaran matematika dan fisika, teknik sipil bisa dibilang neraka.
tapi setelah menjalani perkuliahan, saya sadar bahwa AKHIRNYA SAYA BISA MENGATASI KETAKUTAN SAYA
oke, ini hal baru. mengingat saya adalah seseorang yang penakut.
semua orang pasti berusaha untuk menghindari, bahkan menolak jika hal baru datang ke hidup mereka. saya pun begitu.
tapi akhirnya saya sampai pada satu kesimpulan, "seberapapun kita berusaha untuk menghindar bahkan menolak, hidup tidak pernah mau peduli apa yang kita rasakan"
saya mencoba berdamai dengan perbedaan, saya jalani semua kegiatan perkuliahan dengan optimis "ini pasti ada hikmahnya"
dan benar, saya menemukan lebih banyak lagi hal baru. diantaranya.
1. saya jadi lebih paham bagaimana seorang laki laki berpikir dalam proses pemecahan masalah. ini terlihat dari cara mereka (para cowok) menyelesaikan soal latihan, maupun ketika kita sedang berdiskusi. mungkin rumus sama, tapi eksekusinya sangat jauh berbeda antara cowok dan cewek.
2. saya jadi lebih arif dalam menilai profesi seseorang, siapa sih yang ga mau kerja di gedung tinggi. bawa mobil, tinggal di apartemen di daerah prestis atau tinggal di cluster dengan pengembang nasional ? semua mau, tapi hidup ga kasih itu untuk semua orang. tuhan sudah mengatur pembagian profesi di dunia ini dengan seadil adilnya. kuliah di jurusan ini membuat saya banyak terlibat dengan para tukang, kuli bangunan, pengangkut material,dll dari mereka lah saya benar benar sadar bahwa "Kerja Banting Tulang" itu memang benar benar ada
3. jurusan ini mengajarkan saya untuk jangan sampai sombong. teknik sipil = proyek. proyek=sikut-sikutan. seberapa pintar kamu, dari universitas sekaliber apapun kamu. kamu ga akan bisa unggul hanya dengan mengandalkan arogansi alamamater dan nilai IPK saja, yah simpel nya sih yang saya liat mereka yang lebih dekat dengan tuhan sih yang (biasanya) jalan karirnya (agak) mulus dalam dunia konstruksi ini. balik lagi ke prinsip "berapapun IPK mu, dari universitas sehebat apapun kamu, rezeki tetap tuhan yang atur"
apa lagi yah ? banyak sih sebenernya...
kapan kapan saya bahas lagi deh, kalo lanjut ntar takut kepanjangan postingan nya.
*PS: postingan ini tidak bermaksud untuk menyindir pihak manapun, ini murni refleksi pemikiran dan perasaan saya, seorang mahasiswa teknik sipil.
Surabaya, 25 September 2013
Cheers,
Riffat Akhsan
kemarin, minggu 22 september 2013 saya resmi berumur 20 tahun.
sama sekali ga ada yang istimewa, hanya orang tua, sahabat dekat yang benar benar tulus bersahabat dengan saya yang mengucapkan, dan beberapa murid yang saya ajar memberi kejutan lucu.
arti 20 bagi saya adalah..
terlalu dini untuk dibilang dewasa, saya sepenuhnya sadar kalo sifat childish masih banyak menguasai saya
terlalu tua untuk dibilang remaja, karena sedikir banyak saya sudah bisa diberi tanggung jawab
intinya bagi saya, umur 20 adalah umur yang.. tanggung
tapi diluar itu semua, saya punya banyak harapan untuk umur baru ini :
1. saya pengen lebih bisa berkomitmen dengan janji yang saya buat untuk diri saya sendiri
2. saya pengen bisa fokus terhadap hal hal yang menjadi tanggung jawab saya, dan tegas menolak untukhal hal yang bukan urusan saya
3. saya pengen kuliah saya lancar, lulus dengan waktu sewajarnya mahasiswa sarjana
4. bijaksana dalam memanage keuangan (termasuk dalam menentukan skala prioritas
5. bersyukur dan menghargai setulus-tulusnya orang orang yang mencintai saya dan mengabaikan who doesn't treat me right
6. lebih berusaha untuk nurut apa kata abah umi, sekalipun itu bertolak belakang dengan pendapat dan pemikiran saya, toh semua keputusan bisa dibicarakan asal timingnya tepat.
7. dan yang terpenting... saya mau untuk lebih dekat dengan tuhan, lebih banyak merenung untuk memahami semua yang tersurat dan tersirat yang telah tuhan torehkan di seluruh aspek kehipuan saya.
di sini saya ga cantumkan soal JODOH dalam harapan saya, saya yakin jodoh itu pada prisipnya saling memantaskan. kita gatau siapa yang benar benar pantas untuk kita karena pada dasanya tuhan lah pemilik kehidupan. saya yakin "dia" yang pantas akan datang disaat yang tepat.
Surabaya, 25 September 2013
Riffat Akhsan
sama sekali ga ada yang istimewa, hanya orang tua, sahabat dekat yang benar benar tulus bersahabat dengan saya yang mengucapkan, dan beberapa murid yang saya ajar memberi kejutan lucu.
arti 20 bagi saya adalah..
terlalu dini untuk dibilang dewasa, saya sepenuhnya sadar kalo sifat childish masih banyak menguasai saya
terlalu tua untuk dibilang remaja, karena sedikir banyak saya sudah bisa diberi tanggung jawab
intinya bagi saya, umur 20 adalah umur yang.. tanggung
tapi diluar itu semua, saya punya banyak harapan untuk umur baru ini :
1. saya pengen lebih bisa berkomitmen dengan janji yang saya buat untuk diri saya sendiri
2. saya pengen bisa fokus terhadap hal hal yang menjadi tanggung jawab saya, dan tegas menolak untukhal hal yang bukan urusan saya
3. saya pengen kuliah saya lancar, lulus dengan waktu sewajarnya mahasiswa sarjana
4. bijaksana dalam memanage keuangan (termasuk dalam menentukan skala prioritas
5. bersyukur dan menghargai setulus-tulusnya orang orang yang mencintai saya dan mengabaikan who doesn't treat me right
6. lebih berusaha untuk nurut apa kata abah umi, sekalipun itu bertolak belakang dengan pendapat dan pemikiran saya, toh semua keputusan bisa dibicarakan asal timingnya tepat.
7. dan yang terpenting... saya mau untuk lebih dekat dengan tuhan, lebih banyak merenung untuk memahami semua yang tersurat dan tersirat yang telah tuhan torehkan di seluruh aspek kehipuan saya.
di sini saya ga cantumkan soal JODOH dalam harapan saya, saya yakin jodoh itu pada prisipnya saling memantaskan. kita gatau siapa yang benar benar pantas untuk kita karena pada dasanya tuhan lah pemilik kehidupan. saya yakin "dia" yang pantas akan datang disaat yang tepat.
Surabaya, 25 September 2013
Riffat Akhsan
main blog kan lebih berbicara soal pemikiran, sementara daily blog lebih bercerita soal perasaan
saya merasa lebih bebas ya kalo nulis di daily blog, daily blog biasanya postingan nya pendek. cenderung kayak diary, ga asyik kalo dibaca. suka random juga yang ditulis apaan. *senyum manis*
main blog lebih untuk mensharing topik topik yang menarik menurut hemat saya, yang diposting (biasanya) menjadi beratus ratus kata, sharing pengalaman, tips and trik, dll
dengan punya 2 blog, saya jadi lebih bisa memisahkan yang mana tulisan pake otak, yang mana tulisan pake hati :)
it's me, what about you ?
Cheers,
Riffat Akhsan
saya merasa lebih bebas ya kalo nulis di daily blog, daily blog biasanya postingan nya pendek. cenderung kayak diary, ga asyik kalo dibaca. suka random juga yang ditulis apaan. *senyum manis*
main blog lebih untuk mensharing topik topik yang menarik menurut hemat saya, yang diposting (biasanya) menjadi beratus ratus kata, sharing pengalaman, tips and trik, dll
dengan punya 2 blog, saya jadi lebih bisa memisahkan yang mana tulisan pake otak, yang mana tulisan pake hati :)
it's me, what about you ?
Cheers,
Riffat Akhsan
Pablo Neruda
Sonnet XVII (100 Love Sonnets, 1960)
I don’t love you as if you were the salt-rose, topaz
or arrow of carnations that propagate fire:
I love you as certain dark things are loved,
secretly, between the shadow and the soul.
I love you as the plant that doesn’t bloom and carries
hidden within itself the light of those flowers,
and thanks to your love, darkly in my body
lives the dense fragrance that rises from the earth.
I love you without knowing how, or when, or from where,
I love you simply, without problems or pride:
I love you in this way because I don’t know any other way of loving
but this, in which there is no I or you,
so intimate that your hand upon my chest is my hand,
so intimate that when I fall asleep it is your eyes that close.
or arrow of carnations that propagate fire:
I love you as certain dark things are loved,
secretly, between the shadow and the soul.
I love you as the plant that doesn’t bloom and carries
hidden within itself the light of those flowers,
and thanks to your love, darkly in my body
lives the dense fragrance that rises from the earth.
I love you without knowing how, or when, or from where,
I love you simply, without problems or pride:
I love you in this way because I don’t know any other way of loving
but this, in which there is no I or you,
so intimate that your hand upon my chest is my hand,
so intimate that when I fall asleep it is your eyes that close.
Sumber : Re-Blog dari Blog tante Yessy :yessymuchtar.wordpress.com
someone ask me "when your future is blank, you just only be flexible"
satu tahun saya menunggu untuk mengikuti ujian saringan masuk kampus yang mencetak saya untuk menjadi seorang dokter, tapi sepertinya pintu itu ga pernah terbuka untuk saya.
saya coba kesana kemari. mengetuk pintu demi pintu ujian masuk tapi hasilnya nihil. at last minute, abah saya bilang "sekarang kamu putuskan kamu mau kuliah dimana, kamu sudah dewasa. jangan main main dengan keputusan kamu. kita udah usaha demi mewujudkan cita-cita kamu untuk jadi dokter"
disana saya tersadar, i must be flexible. sampai kapan saya harus menunggu untuk mengetuk pintu yang sudah berkali kali menolak saya?
saya pun mulai membanding bandingkan kira kira jurusan apa yang akan saya ambil. tetap di pendidikan dokter, atau jurusan lain. saya melihat dari aspek waktu, persaingan kerja, penghasilan rata rata, dan tingkat kesulitan mata kuliah.
ketika saya mulai dalam proses untuk berubah haluan, mama saya masuk dan bilang "kak, kamu ditolak bukan berarti kamu bodoh. sebagai seorang magister pendidikan, mama tahu betul kak tentang pendidikan indonesia, pendidikan di negara kita tidak sebersih yang terlihat. karena pada dasarnya para civitas akademika masih belum 100% sejahtera, dari celah itu banyak pihak pihak yang memiliki kemampuan finansial memanfaatkan itu untuk mempengaruhi kualitas pendidikan kita. i'm sure you know what i mean, so much"
ga lama kemudian abah saya bilang "kak, pada dasarnya ilmu di semua perguruan tinggi, baik negeri atau swasta itu sama. yang membedakan hanya gengsi. rezeki itu sama sekali ga ada hubungan nya dengan dimana kamu berkuliah. setiap manusia sudah ditulis takdirnya, baik itu jodoh, lahir, wafat dan rezeki. bahkan sebelum dia melihat dunia"
setelah merenung lumayan mana dengan pertanyaan "jadi aku kuliah di jurusan apa ?" saya dapat beberapa option,
saya mau kuliah manajemen. tapi saya ga yakin saya bisa akutansi karena saya dari IPA. pengalaman teman teman saya yang masuk manajemen dari IPA banyak dari mereka yang IPK nya jatuh karena nilai akutansi jelek. option itu saya coret.
kemudian saya mau ambil desain interior. tapi perguruan tinggi di Surabaya yang membuka jurusan itu udah tutup semua. saya coret lagi option itu.
saya mau ambil desain komunikasi visual, tapi saya sadar saya kurang kreatif. saya coret option itu.
saya disuruh abah ambil arsitektur soalnya perusahaan kami kekurangan tenaga arsitektur, (kebetulan ayah saya adalah seorang consultant bangunan dan ibu saya dosen). tapi saya sadar kalo saya adalah seseorang yang kurang telaten dengan detail rumit seperti bikin maket dan saya ga bisa gambar, akhirnya saya kemukakan alasan itu kepada orang tua saya sekaligus saya coret option itu.
akhirnya saya sadar, abah dan saudara kembar saya kuliah teknik sipil. kenapa saya enggak ? lagi pula saya punya planning untuk tinggal dan menua di Bontang (kalo memang tuhan dan suami saya mengizinkan). tempat orang tua saya. otomatis saya hanya kerja di lantai 2 rumah saya aja kan ? (kebetulan lantai 2 rumah saya difungsikan sebagai kantor konsultan milik abah saya) jadi saya ga bingung deh mau mengaplikasikan ilmu saya kemana. (walaupun saya ingin mencari pengalaman seluas luasnya sebelum kembali ke bontang)
akhirnya saya memutuskan untuk ambil jurusan TEKNIK SIPIL
ketika memilih kampus, pilihan saya jatuh ke Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya. simpel sih alasannya, saya gamau satu kampus sama Rusma (saudara kembar saya) di ITS dan kampus yang dekat dengan kost kami serta memiliki kredibilitas nasional adalah ITATS.
kemudian saya siap siap bawa berkas ke ITATS buat daftar test (sebetulnya saat itu saya berharap banget udah ga ada test soalnya saya udah super males ikut test lagi dan gagal). waktu ke pendaftaran saya kasih berkas berkas saya dan petugas pendaftaran bilang "nilai ijazah mbak diatas standard yang kami tetapkan jadi mbak bisa langsung kami terima, jadi mbak mau ambil jurusan apa?"
rasanya waktu itu saya kayak diguyur es dan dalam hati bilang "akhirnya saya dapat tempat kuliah" langsung saya bilang dengan yakin "teknik sipil bu" ibu petugas pendaftaran bilang "mau daftar ulang kapan?" saya langsung minta info pembayaran maba dan telfon abah. alhamdulillah besoknya saya langsung bayar lunas semua pembayaran dan daftar ulang seperti para mahasiswa baru lainnya.
kuliah di swasta sebenernya sama aja kayak kuliah negeri. bedanya di swasta ga ada pengkaderan, ga ada arogansi jurusan, dan ga ada jurang lebar anatara senior dan junior. dan alhamdulillah bagi mahasiswa tukang sakit a.k.a anaknya rumah sakit yang setiap tahun opname seperti saya kuliah di ITATS cenderung lebih flexible. misal kalo maag saya lagi kambuh pagi jadi saya ga bisa ikut kuliah pagi, saya bisa mengganti di kuliah malam tanpa harus mengulang di semester depan seperti kebanyakan kampus.
saya sadar bahwa kata kata seseorang itu "sangat benar adanya" ketika saya berusaha untuk mengetuk pintu pendidikan dokter dan ternyata tertutup, pintu teknik sipil terbuka lebar dan dengan sangat mudah dan welcome menyambut saya masuk.
dari pengalaman ini saya bisa katakan kepada kalian bahwa "you don't know where destiny bring you, you just say thanks to God for the best destiny for your life"
saya gatau apakah di pendidikan dokter atau di kampus lain saya bisa sebahagia sekarang.
so, jalani setiap takdir yang telah tuhan atur untuk kamu, dan kamu akan tersenyum bahagia atas itu.
Surabaya, 8 september 2013
Love,
Riffat Akhsan
satu tahun saya menunggu untuk mengikuti ujian saringan masuk kampus yang mencetak saya untuk menjadi seorang dokter, tapi sepertinya pintu itu ga pernah terbuka untuk saya.
saya coba kesana kemari. mengetuk pintu demi pintu ujian masuk tapi hasilnya nihil. at last minute, abah saya bilang "sekarang kamu putuskan kamu mau kuliah dimana, kamu sudah dewasa. jangan main main dengan keputusan kamu. kita udah usaha demi mewujudkan cita-cita kamu untuk jadi dokter"
disana saya tersadar, i must be flexible. sampai kapan saya harus menunggu untuk mengetuk pintu yang sudah berkali kali menolak saya?
saya pun mulai membanding bandingkan kira kira jurusan apa yang akan saya ambil. tetap di pendidikan dokter, atau jurusan lain. saya melihat dari aspek waktu, persaingan kerja, penghasilan rata rata, dan tingkat kesulitan mata kuliah.
ketika saya mulai dalam proses untuk berubah haluan, mama saya masuk dan bilang "kak, kamu ditolak bukan berarti kamu bodoh. sebagai seorang magister pendidikan, mama tahu betul kak tentang pendidikan indonesia, pendidikan di negara kita tidak sebersih yang terlihat. karena pada dasarnya para civitas akademika masih belum 100% sejahtera, dari celah itu banyak pihak pihak yang memiliki kemampuan finansial memanfaatkan itu untuk mempengaruhi kualitas pendidikan kita. i'm sure you know what i mean, so much"
ga lama kemudian abah saya bilang "kak, pada dasarnya ilmu di semua perguruan tinggi, baik negeri atau swasta itu sama. yang membedakan hanya gengsi. rezeki itu sama sekali ga ada hubungan nya dengan dimana kamu berkuliah. setiap manusia sudah ditulis takdirnya, baik itu jodoh, lahir, wafat dan rezeki. bahkan sebelum dia melihat dunia"
setelah merenung lumayan mana dengan pertanyaan "jadi aku kuliah di jurusan apa ?" saya dapat beberapa option,
saya mau kuliah manajemen. tapi saya ga yakin saya bisa akutansi karena saya dari IPA. pengalaman teman teman saya yang masuk manajemen dari IPA banyak dari mereka yang IPK nya jatuh karena nilai akutansi jelek. option itu saya coret.
kemudian saya mau ambil desain interior. tapi perguruan tinggi di Surabaya yang membuka jurusan itu udah tutup semua. saya coret lagi option itu.
saya mau ambil desain komunikasi visual, tapi saya sadar saya kurang kreatif. saya coret option itu.
saya disuruh abah ambil arsitektur soalnya perusahaan kami kekurangan tenaga arsitektur, (kebetulan ayah saya adalah seorang consultant bangunan dan ibu saya dosen). tapi saya sadar kalo saya adalah seseorang yang kurang telaten dengan detail rumit seperti bikin maket dan saya ga bisa gambar, akhirnya saya kemukakan alasan itu kepada orang tua saya sekaligus saya coret option itu.
akhirnya saya sadar, abah dan saudara kembar saya kuliah teknik sipil. kenapa saya enggak ? lagi pula saya punya planning untuk tinggal dan menua di Bontang (kalo memang tuhan dan suami saya mengizinkan). tempat orang tua saya. otomatis saya hanya kerja di lantai 2 rumah saya aja kan ? (kebetulan lantai 2 rumah saya difungsikan sebagai kantor konsultan milik abah saya) jadi saya ga bingung deh mau mengaplikasikan ilmu saya kemana. (walaupun saya ingin mencari pengalaman seluas luasnya sebelum kembali ke bontang)
akhirnya saya memutuskan untuk ambil jurusan TEKNIK SIPIL
ketika memilih kampus, pilihan saya jatuh ke Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya. simpel sih alasannya, saya gamau satu kampus sama Rusma (saudara kembar saya) di ITS dan kampus yang dekat dengan kost kami serta memiliki kredibilitas nasional adalah ITATS.
kemudian saya siap siap bawa berkas ke ITATS buat daftar test (sebetulnya saat itu saya berharap banget udah ga ada test soalnya saya udah super males ikut test lagi dan gagal). waktu ke pendaftaran saya kasih berkas berkas saya dan petugas pendaftaran bilang "nilai ijazah mbak diatas standard yang kami tetapkan jadi mbak bisa langsung kami terima, jadi mbak mau ambil jurusan apa?"
rasanya waktu itu saya kayak diguyur es dan dalam hati bilang "akhirnya saya dapat tempat kuliah" langsung saya bilang dengan yakin "teknik sipil bu" ibu petugas pendaftaran bilang "mau daftar ulang kapan?" saya langsung minta info pembayaran maba dan telfon abah. alhamdulillah besoknya saya langsung bayar lunas semua pembayaran dan daftar ulang seperti para mahasiswa baru lainnya.
kuliah di swasta sebenernya sama aja kayak kuliah negeri. bedanya di swasta ga ada pengkaderan, ga ada arogansi jurusan, dan ga ada jurang lebar anatara senior dan junior. dan alhamdulillah bagi mahasiswa tukang sakit a.k.a anaknya rumah sakit yang setiap tahun opname seperti saya kuliah di ITATS cenderung lebih flexible. misal kalo maag saya lagi kambuh pagi jadi saya ga bisa ikut kuliah pagi, saya bisa mengganti di kuliah malam tanpa harus mengulang di semester depan seperti kebanyakan kampus.
saya sadar bahwa kata kata seseorang itu "sangat benar adanya" ketika saya berusaha untuk mengetuk pintu pendidikan dokter dan ternyata tertutup, pintu teknik sipil terbuka lebar dan dengan sangat mudah dan welcome menyambut saya masuk.
dari pengalaman ini saya bisa katakan kepada kalian bahwa "you don't know where destiny bring you, you just say thanks to God for the best destiny for your life"
saya gatau apakah di pendidikan dokter atau di kampus lain saya bisa sebahagia sekarang.
so, jalani setiap takdir yang telah tuhan atur untuk kamu, dan kamu akan tersenyum bahagia atas itu.
Surabaya, 8 september 2013
Love,
Riffat Akhsan
Kalo kita bicara resolusi, maka kita akan berbicara tentang mimpi, keinginan, tujuan, target, atau ambisi yang belum tercapai dan sekarang masih dalam proses pencapaian..
kalo saya, resolusi itu artinya doa yang spesifik. doa kan bukan cuma permintaan kepada tuhan yang dipanjatkan sehabis beribadah, lantas tidak dibuktikan dengan aksi nyata. orang bijak sering bilang "usaha tanpa doa itu sombong, namun doa tanpa usaha itu bohong"
resolusi, kita bebas membuat resolusi apapun sesuai dengan kemauan kita. namun ketika resolusi itu tidak terwujud. haruskah kita marah kepada tuhan ?
baru baru ini teman saya bercerita bahwa selama 2 tahun ini dia membuat resolusi di setiap awal tahun untuk bisa long last dengan pasangan nya. namun, tahun ini, which means tahun ke 3 dia membuat resolusi yang sama, ternyata tidak sesuai seperti tahun yang sudah sudah. hubungan mereka kandas.
sebenarnya banyak sekali resolusi yang (mungkin) ketika di akhir tahun kita evaluate dan masih tidak tercapai, kita bisa mencoba di tahun berikutnya. tapi kalau hubungan ? bagaimana ?
disinilah keikhlasan kita terhadap takdir diuji, apakah kita mau menerima kenyataan dengan prasangka baik kepada tuhan, sang pemilik segalanya. termasuk segala keping cerita dalam hidup kita. atau marah sampai menggugat tuhan atas kejadian yang tidak diinginkan itu.
apapun sikapnya, ikhlas atau tidak kita terhadap takdir. itu kembali kepada kedewasaan kita dan kearifan kita dalam berpikir dan memaknai hidup. saya tidak bilang bahwa kita harus positive thinking. secara gitu ya susah banget mau positive thinking pasca patah hati. tapi, saya menyarankan untuk melihat masalah dengan pendekatan yang lebih real.
dekati masalah yang menimpmu, dan kita akan mendapatkan pembelajaran berharga :)
Surabaya, Jum'at, 14 Juni 2013 11.00 WIB
Love,
Faizah Riffat Ma'rifah Akhsan
kalo saya, resolusi itu artinya doa yang spesifik. doa kan bukan cuma permintaan kepada tuhan yang dipanjatkan sehabis beribadah, lantas tidak dibuktikan dengan aksi nyata. orang bijak sering bilang "usaha tanpa doa itu sombong, namun doa tanpa usaha itu bohong"
resolusi, kita bebas membuat resolusi apapun sesuai dengan kemauan kita. namun ketika resolusi itu tidak terwujud. haruskah kita marah kepada tuhan ?
baru baru ini teman saya bercerita bahwa selama 2 tahun ini dia membuat resolusi di setiap awal tahun untuk bisa long last dengan pasangan nya. namun, tahun ini, which means tahun ke 3 dia membuat resolusi yang sama, ternyata tidak sesuai seperti tahun yang sudah sudah. hubungan mereka kandas.
sebenarnya banyak sekali resolusi yang (mungkin) ketika di akhir tahun kita evaluate dan masih tidak tercapai, kita bisa mencoba di tahun berikutnya. tapi kalau hubungan ? bagaimana ?
disinilah keikhlasan kita terhadap takdir diuji, apakah kita mau menerima kenyataan dengan prasangka baik kepada tuhan, sang pemilik segalanya. termasuk segala keping cerita dalam hidup kita. atau marah sampai menggugat tuhan atas kejadian yang tidak diinginkan itu.
apapun sikapnya, ikhlas atau tidak kita terhadap takdir. itu kembali kepada kedewasaan kita dan kearifan kita dalam berpikir dan memaknai hidup. saya tidak bilang bahwa kita harus positive thinking. secara gitu ya susah banget mau positive thinking pasca patah hati. tapi, saya menyarankan untuk melihat masalah dengan pendekatan yang lebih real.
dekati masalah yang menimpmu, dan kita akan mendapatkan pembelajaran berharga :)
Surabaya, Jum'at, 14 Juni 2013 11.00 WIB
Love,
Faizah Riffat Ma'rifah Akhsan
"Terima Kasih banyak ya pak" sembari tersenyum saya memberikan uang parkir kepada tukang parkir. manusia mulia yang mengabdikan hidupnya untuk membantu para pengendara mobil dan motor agar mudah memarkir dan mengeluarkan kendaraan ke jalan raya yang ramai.
namun seiring berjalan waktu saya menjadi bagian dari kota metropolitan ibukota provinsi Jawa Timur ini saya sering kesal juga dengan tingkah laku tukang parkir liar yang hanya muncul ketika kita mau meninggalkan tempat parkir. seperti pemalak saja. saya datang ga ada, begitu saya mau pergi langsung minta uang parkir.
keadaan ini sangat mudah ditemui di kota sebesar ini, namun saya lantas berpikir "apakah berkah menjalani pekerjaan seperti itu?"
dalam satu kesempatan saya berdiskusi dengan beberapa teman yang memiliki kepedulian sosial terhadap kehidupan jalanan. mereka cerita ke saya kalo penghasilan seorang tukang parkir bisa mencapai 100.000 rupiah perhari which means 3 jutaan sebulan kalo mereka rajin kerja. wuih banyak juga pikir saya, kalah deh transferan saya sebulan :D.
tapi teman saya lantas bercerita, kalo tidak semua kesejahteraan tukang parkir dengan pernghasilan segitu kesejahteraan nya meningkat. ada tuh yang jatohnya mengeluh aja betapa kesulitan ekonomi menjadi topik utama dalam setiap aspek kehidupan. namun ada juga yang bahagia dengan penghasilan segitu, dia bisa menabung, bisa sedekah (hei seorang tukang parkir saja bisa menyisihkan uang untuk sedekah), bahkan bisa menyekolahkan keempat anaknya dengan cukup.
fenomena ini setelah saya tarik garis besar, saya mendapatkan kesimpulan bahwa. berapapun penghasilan kita, apapun pekerjaan nya, kalo kita ikhlas menjalaninya, selalu bersyukur, maka semuanya akan berkah :)
"berawal dari jadi budak nilai akademis, akan berakhir jadi budak profit perusahaan" sebuah tweet singkat dari seorang Alit Susanto yang membuat saya terhenyak. saya terdiam merenung dan akhirnya tercenung tweet simple ini telah dengan gamblang menyindir saya tentang hakikat hidup yang sangat naif bagi otak cetek saya.
saya pun berpikir, apakah sesimple itu hidup ? apakah hidup itu hanya untuk pemenuhan target ? saya yakin tuhan tidak mengizinkan kita hidup hanya untuk itu.
sampai saya sadar, setelah berdiskusi dengan beberapa orang yang memiliki kemampuan spiritual jauh diatas saya,
bahwa hidup itu, untuk bahagia...
bahagia ? itupun yang menjadi pertanyaan saya sembari mengerutkan kening. yah bahagia, namun setiap orang punya standar "bahagianya" sendiri sendiri. ada hanya bisa berkumpul dengan orang orang yang dicintai dan mencintai dia sudah merasa bahagia. namun ada juga yang bergelimang materi, dilimpahi barang barang branded, mobil mewah, rumah dikawasan elit, memiliki uang yang tak terbatas, baru bisa merasa bahagia.
kalau saya ? menurut saya bahagia adalah dimana materi, spiritual, intelegensi, cinta, dan kasih sayang dapat berjalan beriringan secara seimbang. tentunya hal itu butuh waktu. tapi saya yakin saya sudah sangat bahagia ketika melalui setiap prosesnya.
jadi, sudah bahagia kah kamu ?
Surabaya, 13 Juni 2013
Love,
Faizah Riffat Ma'rifah Akhsan
saya pun berpikir, apakah sesimple itu hidup ? apakah hidup itu hanya untuk pemenuhan target ? saya yakin tuhan tidak mengizinkan kita hidup hanya untuk itu.
sampai saya sadar, setelah berdiskusi dengan beberapa orang yang memiliki kemampuan spiritual jauh diatas saya,
bahwa hidup itu, untuk bahagia...
bahagia ? itupun yang menjadi pertanyaan saya sembari mengerutkan kening. yah bahagia, namun setiap orang punya standar "bahagianya" sendiri sendiri. ada hanya bisa berkumpul dengan orang orang yang dicintai dan mencintai dia sudah merasa bahagia. namun ada juga yang bergelimang materi, dilimpahi barang barang branded, mobil mewah, rumah dikawasan elit, memiliki uang yang tak terbatas, baru bisa merasa bahagia.
kalau saya ? menurut saya bahagia adalah dimana materi, spiritual, intelegensi, cinta, dan kasih sayang dapat berjalan beriringan secara seimbang. tentunya hal itu butuh waktu. tapi saya yakin saya sudah sangat bahagia ketika melalui setiap prosesnya.
jadi, sudah bahagia kah kamu ?
Surabaya, 13 Juni 2013
Love,
Faizah Riffat Ma'rifah Akhsan
Selingkuh Itu Harga Mati dari Berakhirnya Sebuah Hubungan
By Riffat Akhsan - June 13, 2013
nyesek ya judul postingan saya ? banget.
tumben sih saya mau bahas topic ini, kebetulan saya waktu buka twitter dan kak nathalie @nyonyapejabat ngetwit gitu, saya langsung mikir asyik juga ya kalo saya bahas soal this as one of terrible love life.
ada banyak hal yang menyebabkan sebuah hubungan putus, dari masalah klise soal kebiasaan yg sebenernya adalah ketidakbisaan satu sama lain dalam menyamakan persepsi., sampai soal perselingkuhan.
perselingkuhan memang menyakitkan, dihadapkan pada kenyataan bahwa "dia" lebih memilih orang lain yang membuatnya merasa nyaman dibanding kita, dibelakang kita. perselingkuhan sebenarnya lebih dari sekedar kelakuan pengecut "stand between two chairs". tapi menurut saya perselingkuhan adalah bentuk penghinaan, pelecehan secara emosi yang meninggalkan kekecewaan mendalam, bahkan rasa trauma dan paranoid.
sebenarnya selingkuh itu juga ga akan terjadi kalo ga ada kesalahpahaman, dalam artian komunikasi yang kurang baik. kamu yang diselingkuhi juga sebenarnya harus instrospeksi, apa yang membuat pasangan kamu beralih kepada yang lain.
kalo habis selingkuh trus minta balikan gimana ? ya cuma mereka yang terlalu cinta sehingga logikanya mati aja sih yang masih mau balikan. cinta emang soal hati, tapi kita butuh otak untuk membuatnya terus bertahan. as i thought before, selingkuh itu harga mati dari berakhirnya sebuah hubungan. banyak kasus perselingkuhan yang hampir tidak mungkin akan membuat sebuah hubungan tetap bertahan. selingkuh itu sulit dimaafkan, kalopun bisa dimaafkan, saya yakin tidak mudah untuk melupakan.
buat kamu yang diselingkuhi, be strong. some problem set by GOD to make you go stronger guys.. introspeksi, memang kamu memiliki kekurangan, tapi itu juga cara tuhan memnunjukkan bahwa "dia" bukan yang terbaik..
buat kamu yang ada niatan buat selingkuh, please don't be a loser. think thousand times guys before you carrying out. kalo kamu memang udah pengen berpaling jujur, toh sakitnya sekarang atau nanti sama aja rasanya. jangan bikin pasangan kamu sakit lebih dalam dengan memaksa putus akibat perselingkuhan kamu. jangan berdalih ga pengen pasangan kamu sakit hati, toh selingkuh itu juga udah ngasih rasa sakit yang tak terbayangkan..
buat kamu yang udah selingkuh, introspeksi diri juga, sampai kapan mau jadi orang brengsek ? saya ga percaya dengan karma, tapi saya percaya tuhan maha adil dengan memberikan pelajaran kepada kita atas apapun yang kita lakukan. baik atau buruk. kalo kamu tukang selingkuh, sampai kapanpun kamu ga akan dapat "dia" yang setia.
selingkuh itu emosi sesaat akibat kemarahan kamu atas pasangan yang tidak sesuai keinginan kamu, dan kemarahan kepada diri sendiri karena tidak bisa mengkomunikasikan hal itu kepada pasanganmu. ingat, ketika kamu memutuskan untuk selingkuh, ada dua hati atau lebih yang tersaikiti.
be a nicest and wisest person for your own life in every minute of your life,
Surabaya, 16 Juni 2013 15:10 WIB
Cheers,
Faizah R. Akhsan
tumben sih saya mau bahas topic ini, kebetulan saya waktu buka twitter dan kak nathalie @nyonyapejabat ngetwit gitu, saya langsung mikir asyik juga ya kalo saya bahas soal this as one of terrible love life.
ada banyak hal yang menyebabkan sebuah hubungan putus, dari masalah klise soal kebiasaan yg sebenernya adalah ketidakbisaan satu sama lain dalam menyamakan persepsi., sampai soal perselingkuhan.
perselingkuhan memang menyakitkan, dihadapkan pada kenyataan bahwa "dia" lebih memilih orang lain yang membuatnya merasa nyaman dibanding kita, dibelakang kita. perselingkuhan sebenarnya lebih dari sekedar kelakuan pengecut "stand between two chairs". tapi menurut saya perselingkuhan adalah bentuk penghinaan, pelecehan secara emosi yang meninggalkan kekecewaan mendalam, bahkan rasa trauma dan paranoid.
sebenarnya selingkuh itu juga ga akan terjadi kalo ga ada kesalahpahaman, dalam artian komunikasi yang kurang baik. kamu yang diselingkuhi juga sebenarnya harus instrospeksi, apa yang membuat pasangan kamu beralih kepada yang lain.
kalo habis selingkuh trus minta balikan gimana ? ya cuma mereka yang terlalu cinta sehingga logikanya mati aja sih yang masih mau balikan. cinta emang soal hati, tapi kita butuh otak untuk membuatnya terus bertahan. as i thought before, selingkuh itu harga mati dari berakhirnya sebuah hubungan. banyak kasus perselingkuhan yang hampir tidak mungkin akan membuat sebuah hubungan tetap bertahan. selingkuh itu sulit dimaafkan, kalopun bisa dimaafkan, saya yakin tidak mudah untuk melupakan.
buat kamu yang diselingkuhi, be strong. some problem set by GOD to make you go stronger guys.. introspeksi, memang kamu memiliki kekurangan, tapi itu juga cara tuhan memnunjukkan bahwa "dia" bukan yang terbaik..
buat kamu yang ada niatan buat selingkuh, please don't be a loser. think thousand times guys before you carrying out. kalo kamu memang udah pengen berpaling jujur, toh sakitnya sekarang atau nanti sama aja rasanya. jangan bikin pasangan kamu sakit lebih dalam dengan memaksa putus akibat perselingkuhan kamu. jangan berdalih ga pengen pasangan kamu sakit hati, toh selingkuh itu juga udah ngasih rasa sakit yang tak terbayangkan..
buat kamu yang udah selingkuh, introspeksi diri juga, sampai kapan mau jadi orang brengsek ? saya ga percaya dengan karma, tapi saya percaya tuhan maha adil dengan memberikan pelajaran kepada kita atas apapun yang kita lakukan. baik atau buruk. kalo kamu tukang selingkuh, sampai kapanpun kamu ga akan dapat "dia" yang setia.
selingkuh itu emosi sesaat akibat kemarahan kamu atas pasangan yang tidak sesuai keinginan kamu, dan kemarahan kepada diri sendiri karena tidak bisa mengkomunikasikan hal itu kepada pasanganmu. ingat, ketika kamu memutuskan untuk selingkuh, ada dua hati atau lebih yang tersaikiti.
be a nicest and wisest person for your own life in every minute of your life,
Surabaya, 16 Juni 2013 15:10 WIB
Cheers,
Faizah R. Akhsan
malam, jarum jam berpindah dari angka 12 ke angka 1. hari telah berganti. apa yang kamu lakukan saat itu ? sebagian dari kamu sibuk follow up pasien, menjadi bagian dari hecticnya Instalasi Rawat Darurat, menangani pasien rewel di bangsal berisi selusin pasien, berkutat dengan seonggok daging dalam kegiatan operasi, membantu persalinan seorang ibu muda yang sebenarnya terlalu cepat untuk menjadi ibu, tertidur di atas meja dengan textbook menjadi bantalmu, berkutat dengan tugas yang dideadline besok, kebut semalam belajar untuk ujian besok hari, sementara sebagian lain nya terbuai dalam buaian mimpi dalam rengkuhan istana yang dibangun orang tuamu atau dirimu sendiri, kelelahan dengan beban pekerjaan dan hidup yang semakin terasa sesak, terbaring pasrah di kamar rumah sakit dengan infus menancap di pembuluh darahmu, atau kamu yang sedang menikmati gemerlap malam sebuah kota besar dengan mobil mewahmu yang harga bisa mensejahterakan fakir miskin satu kampung, atau sedang bernegosiasi dengan jokimu untuk memenangkan balapan ? atau kamu yang lagi asyik dugem dengan rokok dan miras merek luar negeri menemanimu ? atau kamu yang sedang terbangun untuk bersujud pada-Nya dan memohon ampun atas kenaifan hidup ? masih banyak lagi berbagai macam kegiatan untuk mengisi malammu yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
tapi tahukah kamu dibalik tingginya apartemen, megahnya hotel, angkuhnya tower kantormu, silaunya lampu tempat clubbingmu, sunyinya kampusmu, dan damainya malammu ada mereka yang masih belum bisa memeluk malam dalam hangatnya selimut ? berjualan sayur dari jam 9 malam hingga matahari terbit hanya demi sesuap nasi dan penghidupan yang lebih baik, melawan dingin nya malam dengan menahan kantuk menunggu dagangan makanan yang tidak juga habis, menjaga keamanan perumahan mewah-mu agar tidak terjadi tindak kriminal ?
mereka, kamu, saya, dan dia, hanya memainkan satu peran dalam waktu yang sama, entah apakah keberuntungan menempatkan kamu pada skenario terbaik atau skenario pilu,
bersykurlah, kamu bukan lah manusia paling malang jika kamu mau membuka matamu akan hidup,
bersukurlah, ada lebih banyak hal yang bisa dilihat dengan mata hatimu ketimbang menutupnya dengan tangis manja atau ambisi yang tak berkesudahan,
bersukurlah, engkau terlahir dalam sebaik-baik peran,
bersyukurlah atas segala yang ditakdirkan untukmu, karena tuhan punya cara terbaik dalam memberi conclusion dari sebuh drama kehidupan..
Sabtu, 9 Februari 2013 01:03
Love,
Faizah R. Akhsan
tapi tahukah kamu dibalik tingginya apartemen, megahnya hotel, angkuhnya tower kantormu, silaunya lampu tempat clubbingmu, sunyinya kampusmu, dan damainya malammu ada mereka yang masih belum bisa memeluk malam dalam hangatnya selimut ? berjualan sayur dari jam 9 malam hingga matahari terbit hanya demi sesuap nasi dan penghidupan yang lebih baik, melawan dingin nya malam dengan menahan kantuk menunggu dagangan makanan yang tidak juga habis, menjaga keamanan perumahan mewah-mu agar tidak terjadi tindak kriminal ?
mereka, kamu, saya, dan dia, hanya memainkan satu peran dalam waktu yang sama, entah apakah keberuntungan menempatkan kamu pada skenario terbaik atau skenario pilu,
bersykurlah, kamu bukan lah manusia paling malang jika kamu mau membuka matamu akan hidup,
bersukurlah, ada lebih banyak hal yang bisa dilihat dengan mata hatimu ketimbang menutupnya dengan tangis manja atau ambisi yang tak berkesudahan,
bersukurlah, engkau terlahir dalam sebaik-baik peran,
bersyukurlah atas segala yang ditakdirkan untukmu, karena tuhan punya cara terbaik dalam memberi conclusion dari sebuh drama kehidupan..
Sabtu, 9 Februari 2013 01:03
Love,
Faizah R. Akhsan