Hati Hati dalam Laku Diri Mempertahankan Kekasih Hati, Bila Salah Hanya Akan Membuatmu Malu Sendiri

By Riffat Akhsan - September 01, 2015


hari kedua saya di Surabaya pasca landing dari bumi etam, saya bertemu dengan salah satu rekanan yang menjadi teman akrab untuk banyak urusan.

pertama kali bertemu dengan dia. setelah bersalaman si rekanan sibuk minta maaf ke saya karena ulah pacarnya.

kenapa ?

begini ceritanya

DISCLAIMER : YANG BERSANGKUTAN BERSEDIA CERITANYA SAYA BAGI DI BLOG. UNTUK YANG MERASA KEGEERAN. SAYA PASTIKAN BUKAN ANDA YANG SAYA TULIS DI BLOG INI.

ketika saya masih di kalimantan, ada nomor asing yang menghubungi saya. mbak mbak (untuk selanjutnya sebut saja si mbak) jadi si mbak menghubungi saya. cerita kalau dia calon istri rekanan saya dan marah marah karena saya yang dekat dan akrab dengan rekanan ini. parahnya si mbak memaki maki saya sebagai perempuan penggoda dan berharap saya pergi dari hidup kekasihnya.

saya kan bingung.

apa salah saya ? saya rasa hubungan saya dengan rekanan saya ini biasa saja seperti rekanan saya yang lain. tidak ada yang spesial.

kebingungan itu terlupakan karena banyaknya pekerjaan sampai akhirnya saya kembali ke Surabaya dan bertemu dengan rekanan saya.

kalimat pertama yang keluar dari mulut rekanan saya setelah bersalaman dengan saya adalah "Rifa aku minta maaf untuk kelakuan pacar aku. hari itu dia aku kasih hape aku, aku lupa data kontak belum aku hapus. dan dia ngelabrak 7 cewek sekaligus dan salah satunya kamu"

saya jadi nggak enak, sumpah rekanan saya bilang gitu. trus si rekan ngelanjutin.

"aku malu banget sama kamu, juga sama 6 cewek yang lain. 3 dari 6 cewek yang dilabrak sama pacar aku membatalkan kerjasama. aku emang yang salah nggak bisa didik dia untuk menyikapi rasa cemburunya. kemarin udah aku ultimatum dia, kalau dia terus kayak gini ya nggak usah lanjut.."

saya yang agak agak kepo karena informasi dasar bahwa si mbak adalah calon istri rekanan saya, tanya "emang beneran dia calon istri kamu ?" dan dia jawab "aku sama dia udah deket lama, keluarga juga udah pada akrab. aku kan juga dikejar umur. ya aku emang pacaran sama dia buat niat serius, tapi kalau belum belum dia udah bisa bikin 3 proyek kerjasama aku batal gara gara rasa cemburunya yang berlebihan ya aku mikir lagi mau nikahin dia.."

karena saya seorang cewek, sama kayak si mbak. jujur saya sakit dengan perkataan rekanan saya. tapi rekanan saya nggak salah. dia berhak untuk mengambil keputusan seperti itu, sebagai cewek saya teriak dalam hati GIRL KAMU KOK GOBLOK BANGET SIH.

menjadi pendamping seseorang yang luar biasa mengagumkan (iya rekanan saya ini luar biasa mengagumkan) memang membanggakan, namun kadang ada perasaan yang seharusnya tidak hadir dari pendamping seorang laki - laki mengagumkan : ketidakpercayaan.

cemburu berlebihan adalah bentuk ketidakpercayaan atas kesetiaan pasangan kita. ada apa ? terintimidasi karena merasa tidak sepadan dengn circle pasangan ? ketika kamu menjadi "yang terpilih" itu artinya kamu sudah sepadan, jika masih merasa rendah diri, belajarlah....

tidak salah dengan belajar, jika kamu tidak merasa "sama" dengan lingkungannya, belajar adalah satu satunya cara untuk bisa sama. kamu adalah pasanganmu, bagaimana pasanganmu begitulah seharusnya kamu.

menyedihkan mendengar seorang yang begitu cerdas dengan gagasan brilian yang sudah berada dalam tahap dealing untuk proyek kerjasama senilai milyaran rupiah terpaksa harus menelan kekecewaan langkahnya yang tinggal taken kontrak dibatalkan karena ulah pasangannya yang dengan gegabah melabrak klien perempuan berbekal rasa cemburu. padahal mungkin saja keuntungan proyek kerjasama tersebut akan dipakai untuk modal menikah dan memulai hidup.

saya jadi nggak enak banget dengan curhatan rekanan saya ini, cemburu memang sakit. tapi lebih sakit lagi kalau ternyata kitalah penyebab kejatuhan karier pasangan kita.

cemburu itu pisau bermata dua, di satu sisi ia adalah tanda cinta. di sisi lain dia menjadi parameter kualitas diri dalam memanage emosi.

hati hati dengan laku diri menunjukan posisi diri, seseorang yang bangga dengan pendamping dirinya akan menceritakan tentang pendampingnya dengan penuh kebanggaan dan binar mata penuh cinta. dan kami yang diceritakan juga akan hanyut dalam ceritanya. ikut mengagumi betapa luar biasa sang pendamping. dan ikut mendoakan kebahagiaan pasangan itu.

saya mohon maaf untuk mengaminkan niat rekanan saya untuk pikir pikir dahulu apakah akan menikahi si mbak atau tidak.

selamat bulan Sepetember, bulan penuh hikmah akan kepanikan ayah saya dan perjuangan ibu saya melahirkan saya.






Surabaya 1 September 2015







Rifa Akhsan

  • Share:

You Might Also Like

2 comments

  1. lama lama umi seperti membaca tulisan sendiri. ahhh si kakak. tetap jadi dirimu yang adalah bagian diriku. karakter tulisan cukup kuat untuk menjadi dirimu sendiri. komentar diatas membuktikan adanya pemahaman yang baik untuk tidak mengulang peristiwa pagi hari di meja makan. siiiiip. ett...jangan biarkan juga umi pangling mencari mana si paijah yang lucu itu. OKE?.

    ReplyDelete

pembaca yang baik, terima kasih telah berkunjung ke sini. silahkan meninggalkan kritik, saran, pesan, kesan, dan apresiasi untuk saya menulis lebih baik lagi. terima kasih pula untuk tidak nge-Spam di Blog Saya :)